Mungkin Anda sering mendengar atau melihat ungkapan “stay tune” di berbagai media sosial atau acara televisi.
Istilah ini semakin populer dan sering digunakan dalam konteks percakapan informal, baik secara online maupun offline. Tapi, apa sebenarnya arti dari “stay tune” dalam bahasa gaul? Mari kita telusuri lebih dalam.
Apa Arti Stay Tune?
“Stay tune” berasal dari bahasa Inggris, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “tetap disetel” atau “tetap sintonis”.
Istilah ini berasal dari dunia penyiaran, khususnya radio dan televisi. Dalam konteks tersebut, “stay tune” adalah pesan yang disampaikan oleh pembawa acara untuk mengajak pendengar atau penonton agar tetap mengikuti siaran yang sedang berlangsung atau siaran yang akan datang.
Dalam penggunaan bahasa gaul, “stay tune” mempertahankan arti dasarnya yaitu mengajak seseorang untuk tetap mengikuti atau menunggu.
Biasanya, ini digunakan saat seseorang akan membagikan informasi atau konten tambahan dan ingin agar penonton atau pembaca mereka tetap memperhatikan atau tidak meninggalkan platform tersebut.
Baca juga: Review Hutan Kota GBK: Fasilitas, Harga Tiket Masuk, Hingga Jam Operasional
Sebagai contoh, jika seseorang di media sosial mengatakan, “Stay tune untuk update selanjutnya!”.
Mereka sedang meminta para pengikut mereka untuk tetap memeriksa halaman atau feed mereka karena mereka akan memposting sesuatu yang menarik atau penting nantinya.
Dalam hal ini, “stay tune” berfungsi sebagai alat untuk membangun antisipasi dan menjaga perhatian audiens.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun “stay tune” telah diterima dan digunakan secara luas dalam bahasa gaul. Ia tetap merupakan kalimat dalam bahasa Inggris dan bukan bagian dari bahasa Indonesia resmi.
Dalam penggunaan formal, lebih disarankan untuk menggunakan ungkapan yang setara dalam bahasa Indonesia, seperti “tetap sintonis” atau “tetap pantau”.
Secara keseluruhan, “stay tune” dalam bahasa gaul adalah cara yang efektif dan populer untuk menjaga perhatian orang dan membangun antisipasi untuk konten atau informasi yang akan datang.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Semarang Terhits, Cocok untuk Pamer di Instagram
Selama Anda memahami konteksnya. Anda dapat menggunakan ungkapan ini dalam berbagai situasi, baik dalam percakapan sehari-hari atau dalam konten digital Anda.
