Fobis.ID > Artikel > Cara Berinvestasi Untuk Ibu Rumah Tangga

Cara Berinvestasi Untuk Ibu Rumah Tangga

Halo ibu-ibu, sudah sampai mana nih belajar investasinya? Kali ini kita akan membahas bagaimana cara berinvestasi yang tepat, khususnya bagi ibu rumah tangga.

Kabar yang menggembirakan, karena ibu-ibu jaman now sudah banyak yang melek finansial dan investasi. Tapi mungkin banyak juga yang masih bingung produk investasi mana yang pas untuk di pilih.

Sebagai ibu rumah tangga, tentu peran kita memiliki pengaruh besar bagi keluarga. Bukan hanya soal domestik, tapi peran ibu rumah tangga juga signifikan kaitannya dengan kesejahteraan mental dan keuangan keluarga. Jadi kalau seandainya salah pilih produk investasi, maka keuangan keluarga bisa goyah ya?

Maka dari itu, yuk langsung kita bahas saja cara berinvestasi yang paling pas untuk ibu rumah tangga!

1. Pahami Bahwa Investasi Bukan Mesin Pencetak Uang

Pahami Bahwa Investasi Bukan Mesin Pencetak Uang
gambar : unsplash.com/ alvaro reyes

Sebelum kita membahas lebih jauh, ada hal penting yang wajib di pahami oleh ibu-ibu, kaitannya dengan investasi. Karena tidak sedikit yang salah paham dan akhirnya malah kecewa. Ada 2 hal yang perlu Anda pahami, yakni :

  • Investasi bukanlah tentang seberapa banyak kita bisa menghasilkan uang
  • Investasi juga bukan tentang seberapa besar kita bisa menggandakan uang

Tapi investasi berbicara tentang seberapa tepat kita bisa menghasilkan investasi yang bisa mempercepat tujuan keuangan kita masing-masing. Bahkan bisa di bilang, salah satu tujuan investasi yang paling minimal adalah untuk mengimbangi inflasi yang terjadi.

Jadi jelas ya, kalau kita bicara soal investasi, kita tidak sedang membicarakan mesin pencetak uang.

Nah selain itu, tujuan keuangan setiap keluarga bisa berbeda-beda. Sehingga kita tidak bisa sembarangan menyimpulkan kalau instrumen investasi yang di pilih si A akan cocok dengan si B atau bahkan kita sendiri.

Ketika sedang belajar berinvestasi lewat Youtube, atau membaca artikel seperti ini sebaiknya Anda menyadari jika Anda sebuah instrument keuangan secara spesifik di sebutkan, maka kemungkinan besar itu bukanlah rekomendasi. Melainkan hanya penjelasan umum saja tentang sebuah instrimen investasi.

Pada praktiknya, saat Anda memutuskan membeli saham, reksadana atau obligasi Anda wajib mempertimbangkan tujuan investasi dan gaya investasi Anda saat ini. Untuk lebih jelasnya lagi, tujuan investasi akan dijelaskan di poin selanjutnya.

Baca juga, 9 Ide Bisnis Unik yang Masih Jarang di Indonesia

2. Kenali 3 Jenis Investasi

Ibu-ibu juga harus peham tentang jenis investasi. Berdasarkan waktunya, investasi di bagi menjadi 3 yakni, investasi jangka pendek, mendengah dan jangka panjang.

Maksudnya bagaimana? Yuk kita bahas lebih jelas!

Investasi untuk jangka pendek

Investasi ini adalah investasi yang digunakan untuk membantu mencapai tujuan keuangan jangka pendek yakni kurang atau sama dengan 1 tahun. Untuk itu kita perlu menggunakan instrumen yang liquid atau mudah di cairkan seperti rekening tabungan biasa, emas, reksadana pasar uang.

Investasi untuk jangka menengah

Selanjutnya ada investasi untuk tujuan keuangan jangka menengah yakni 3-5 tahun. Di sini Anda bisa berinvestasi agak sedikit lebih agresif. Contohnya bisa menggunakan P2P Lending, atau reksadana pendapatan tetap.

Investasi untuk jangka panjang

Ini adalah jenis investasi yang tujuannya untuk membantu kita meraih tujuan jangka panjang yakni sekitar 6-20 tahun kedepan. Instrumen investasi yang di gunakan bisa lebih agresif lagi, contohnya seperti saham.

Sampai disini apakah sudah mulai tergambar apa yang perlu Anda lakukan?

3. Membuat Tujuan Investasi

cara berinvestasi ibu rumah tangga Membuat Tujuan Investasi
gambar : unspalsh.com/ kelly sikkema

Setelah mengetahui bahwa ada 3 tujuan investasi berdasarkan durasi, kini saatnya kita untuk membuat investasi jangka pendek, menengah dna jangka panjang kita sendiri.

Bagaimana caranya?

Kita mulai dengan investasi jangka pendek dulu.

  • List hal-hal yang ingin atau biasa Anda lakukan bersama keluarga. Misalnya Anda punya keinginan untuk liburan akhir tahun, atau membeli barang tertentu.
  • Cari tahu berapa jumlah uang yang di butuhkan untuk setiap tujuan keuangan tersebut. Riset dengan detail berapa budgetnya teruma jika itu untuk liburan. Mulai dari pra trip, saat trip, dan oleh-oleh harus terhitung semua.
  • Jumlahkan semua nya
  • Kemudian bagi 12 atau sesuai dengan berapa lama durasi menuju hari H. Nah itulah jumlah yang perlu di sisihkan tiap bulannya.

Begitupun dengan investasi jang menengah dan jangka panjang. Namun bedanya, mungkin riset yang di lakukan juga akan lebih rumit karena perlu menghitung inflasi yang terjadi tiap tahun. Untuk itu, Anda bisa menentukan tujuan investasi sambil berdiskusi dengan pasangan.

Oh ya, saat ini Anda bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menghitusudah banyak tersedia platform digital yang menyediakan layanan untuk menghitung dan menyiapkan tujuan investasi seperti finansialku, zap finance dan lainnya.

4. Tempatkan Investasi di Instrumen yang Sesuai

Cara berinvestasi yang pas untuk ibu-ibu rumah tangga selanjutnya adalah dengan menempatkan investasi di instrumen yang sesuai. Misalnya, untuk tujuan jangka pendek.

Nah, investasi jangka pendek ini perlu kita tempatkan di instrumen investasi yang aman sebab jangka waktunya sangat pendek.

Jangan sampai saat ingin menggunakannya, uangnya malah menghilang karena investasi sedang turun. Nah, untuk investasi dengan tujuan jangka pendek ini, ibu-ibu bisa memasukannya ke reksadana pasar uang. Karena cenderung stabil dan aman sehingga tujuan jangka pendek bisa di capai dengan baik.

Lain lagi dengan investasi jangka menengah dan jangka panjang. Seperti yan sudah di sebutkan sebelumnya, kita bisa memilih instrumen investasi yang lebih agresif dengan potensi return yang tentunya lebih besar. Apakah harus berupa produk keuangan saja?

Tidak harus kok. Untuk investasi jangka panjang, Anda juga bisa membeli properti karena harga properti yang cenderung selalu naik tiap tahunnya.

5. Lakukan Investasi Perlahan

cara berinvestasi ibu-ibu Lakukan Investasi Perlahan
gambar : unsplash.com/ jukan tateisi

Jika ibu-ibu belum terbiasa berinvestasi, dan masih suka takut, tidak perlu memaksakan diri ya!

Daripada akhirnya malah membeli investasi di harga yang kurang tepat. Lebih baik tahan dulu keinginan untuk invest sana sini.

Ada baiknya jika ibu-ibu melakukan investasi sesuai dengan ilmu investasi yang di miliki saat ini. Misalnya sekarang Anda hanya tahu soal emas dan deposito. Tidak masalah. Simpan saja dulu uang Anda dalam bentuk emas dan deposito sambil menambah ilmu investasi yang lainnya.

Coba pelajari reksadana dan obligasi terlebih dahulu. Baru setelah itu pelajari saham.

Jangan panik, jika Anda menemukan grafik saham yang naik turun dengan cepat. Dalam investasi saham, Anda bisa memilih menjadi value investor dimana kita cukup belajar dan memilih saham-saham blue chip dan menabung saham secara rutin.

Baca juga, Dear Netizen, Inilah Waktu yang Tepat Untuk Membeli Emas

6. Gunakan Aplikasi Investasi

Saat ini berinvestasi juga bisa semudah chatting dengan orang lain. Dulu, kita harus repot-repot mengunjungi perusahaan sekuritas untuk membeli reksadana dan saham. Tapi saat ini sudah banyak aplikasi investasi yang menyediakan investasi online. Misalnya seperti aplikasi Ajaib, Bibit, dll.

Kita bisa berinvestasi dari mana saja dan kapan saja. Bisa sambil mengasuh anak, sambil memasak, sambil beberes rumah dll.

Aplikasi investasi sata ini juga sudah user friendly, sehingga mudah di gunakan. Selain itu, biasanya mereka juga menyediakan artikel-artikel edukasi tentang investasi.

Ibu rumah tangga biasanya sudah repot dengan berbagai urusan keluarga dan pekerjaan. Nah dengan menggunakan aplikasi investasi, Anda pasti akan terbantu sekali menghemat energi dan waktu Anda untuk belajar berinvestasi.

7. Luangkan Waktu Untuk Me-Review Investasi

Luangkan Waktu Untuk Me-Review Investasi
gambar : unsplash.com/ jushua mayo

Kalau Anda sudah mulai berinvestasi, jangan lupa untuk di review ya. Masalah uang aja butuh di review, begitupun dengan investasinya.

Hal ini penting di lakukan supaya kita tahu apakah investasi yang kita lakukan sudah tepat untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita. Jadi, pantau terus investasi kita!

Bisa saja, intrumen investasi yang kita gunakan selama ini sudah tidak lagi relevan seiring bertambahnya ilmu dan kepekaan kita dalam menilai potensi dari sebuah instrumen investasi. Dengan begitu kita bisa tahu kapan saat yang tepat untuk memindahkannya.

Dalam mengevaluasi investasi, ada beberapa hal yang bisa kiota lakukan :

  • Anda bisa memanfaatkan aplikasi untuk memantau kinerja (tracking) investasi kita selama ini
  • Cari tahun komposisi investasi Anda (di saham, reksadana, obligasi dan lainnya)
  • Riset ulasan mengenai performa isntrumen investasi yang kita gunakan
  • Nilailah secar menyeluruh, apakah dengan portofolio ini kita sudah bisa mencapai tujuan keuangan sebelumnya? apakah performa instrumen investasi tersebut masih baik sampai saat ini atau hanya sampai waktu tertentu saja?

Baca juga, Hadapi Market Crash, Ini Alokasi Saham Felicia Putri!

8. Mulai Buat Portofolio Investasi

Pernah dengar tentang portofolio investasi?

Jika ibu-ibu semua sudah mulai paham cara kerja berbagai instrumen investasi, sekarang saatnya membuat portofolio investasi.

Portofolio investasi ini isinya adalah detail jenis, persentase dan jumlah investasi kita. Kita bisa membaginya berdasarkan instrumen investasi, misalnya portofolio saham atau reksadana.

Dengan memiliki portofolio investasi, kita jadi tahu kira-kira langkah apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalisir kerugian.

9. Konsultasi dengan Investment Consultant

Konsultasi dengan Investment Consultant
gambar : unsplash.com/ Amy Hirschi

Kalau sudah membaca penjelasan di atas ibu-ibu masih merasa bingung, Anda bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan investmen consultant.

Mereka bisa membantu Anda untuk merencanakan keuangan dan investasi dengan lebih tepat. Sebaiknya jangan pernah berinvestasi tanpa pertimbangan ya atau berinvestasi karena tergiur dengan return tinggi. Apalagi menggunakan uang pinjaman, uang kebutuhan bulanan atau uang sekolah anak yang harus di bayarkan beberapa bulan lagi.

Diluar sana, sudah banyak investor pemula yang terkena investasi bodong dan berakhir memprihatinkan. Jika Anda merasakan ini, ingat kembali poin pertama dari artikel ini yuk!

Jadi, mari berinvestasi, bukan berspekulasi apalagi berjudi. Karena investasi itu meski belum jago dan mungkin melakukan kesalahan, tetap di dasari dengan pertimbangan rasional. Inilah yang membuat kita bisa terus belajar mengembangkan skill berinvestasi.

Penutup

Investasi kini bukan lagi ‘milik’ bapak-bapak. Dengan melimpahnya infromasi yang bisa di akses ibu rumah tangga juga bisa jago investasi, bahkan lebih jago dari pada bapak-bapak. Sekarang, kita bisa lebih dekat dengan impian melalui investasi.

Dana pendidikan anak, hingga dana pensiun bisa kita siapkan dari sekarang tanpa takut kaget soal inflasi lagi.

Nah, itulah cara berinvestasi yang bisa dipertimbangkan oleh para ibu rumah tangga. Apakah ada hal lain yang belum di sebutkan? Semoga ibu-ibu semua terus semangat dalam belajar berinvestasi dan sukses mencapai tujuan keuangannya masing-masing.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar