Fobis.ID > Artikel > Cara Investasi Dana Pendidikan Anak Sampai Kuliah

Cara Investasi Dana Pendidikan Anak Sampai Kuliah

Pertanyaan yang seringkali menjadi kekhawatiran para orangtua adalah, apa mungkin kita mampu mecukupi dana pendidikan anak sampai kuliah nanti?

Jangankan sampai kuliah, jika ingin memilih sekolah yang berkualitas jenjang TK saja ada loh yang sampai puluhan juta!

Apalagi setiap tahun dana pendidikan selalu naik. Ingin mendapatkan sekolah yang lebih berkualitas tentu biayanya lebih tinggi. Apa bisa yaa?

Sepertinya sulit, jika kita tidak mempersiapkan jauh-jauh hari. Oleh karena itu, kita harus mulai berinvestasi lebih dini!

Investasi membantu kita untuk menggapai tujuan-tujuan keuangan, termasuk untuk dana pendidikan anak. Nah biasanya, para orangtua menggunakan reksadana untuk menyiapkan nya.

Tapi tahukah Anda, bahwa tidak hanya reksadana yang bisa digunakan sebagai instrumen investasi dana pendidikan loh! Ada banyak strategi yang bisa kita gunakan sesuai dengan konteks masing-masing.

Apa sajakah itu? Yuk simak artikelnya sampai selesai!

Tentukan Rencana Pendidikan, Riset dan Hitung Biaya Tiap Jenjang

Tentukan Rencana Pendidikan, Riset dan Hitung Biaya Tiap Jenjang
gambar : unsplash.com/ Manik Roy

Meski sedang semangat-semangatnya menyiapkan dana pendidikan anak, sebaiknya jangan terburu-buru berinvestasi tanpa bekal apapun.

Sebelum mulai berinvestasi kita wajib membekali diri dengan perencanaan yang rasional. Supaya investasi yang kita lakukan berhasil dan tidak terlalu jauh meleset dari apa yang sudah di persiapkan. Untuk itu kita perlu merencanakan jenjang pendidikan anak, meriset dan menghitung biayanya.

Yuk mari kita mulai hitung!

Taman Kanak-kanak (TK) 1 Tahun

  • Uang masuk (sekali bayar) : Rp. 5.000.000
  • Biaya sekolah (1 tahun ) : Rp 500.000 x 12 = Rp 6.000.000
  • Seragam (1 tahun) : Rp 500.000
  • Biaya kegiatan (1 tahun) : Rp 1.000.000

TOTAL : Rp 12.500.000

Sekolah Dasar (SD) 6 Tahun

  • Uang pangkal (sekali bayar) : Rp. 10.000.000
  • SPP sekolah (6 tahun ) : Rp 500.000 x 72 = Rp 36.000.000
  • Seragam (6 tahun) : Rp 350.000 x 6 = Rp 2.100.000

TOTAL : Rp. 48.100.000

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Tahun

  • Uang pangkal (sekali bayar) : Rp. 15.000.000
  • SPP sekolah (6 tahun ) : Rp 650.000 x 72 = Rp 46.800.000
  • Seragam (3 tahun) : Rp 500.000 x 3 = Rp 1.500.000

TOTAL : Rp. 63.300.000

Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 Tahun

  • Uang masuk (sekali bayar) : Rp. 18.000.000
  • SPP sekolah (6 tahun ) : Rp 800.000 x 72 = Rp 57.600.000
  • Seragam (3 tahun) : Rp 650.000 x 3 = Rp 1.950.000

TOTAL : Rp. 77.550.000

Kuliah Tahun Pertama di Universitas Negeri (PTN)

Untuk uang masuk, sumbangan, serta kebutuhan lainnya diperkirakan sebesar : Rp 150.000.000 (tahun pertama)

Sehingga bisa di simpulkan, berdasarkan present value (nilai saat ini) dana pendidikan anak yang di butuhkan dari TK sampai PTN tahun pertama adalah sekitar :

  • TK : Rp 12.500.000
  • SD : Rp. 48.100.000
  • SMP : Rp. 63.300.000
  • SMA : Rp. 77.550.000
  • Kuliah (tahun pertama) : Rp 150.000.000

Total keseluruhan : Rp 351.450.000 (value present)

Hitung Future Valuenya

Hitung Future Valuenya
gambar : unsplash.com/ Vishwarajsinh Rana

Perhitungan yang dilakukan di atas merupakan present value, atau nilainya di saat ini. Namun ketika menghitung biaya pendidikan, kita tidak boleh melupakan inflasi setiap tahunnya.

Sehingga jika sudah dapat gambaran informasi biaya pendidikannya, kita gunakan rumus berikut untuk menghitung future value atau nilainya di masa depan.

FV = PV x (1 + r)^n

Keterangan :

FV = Future Value
PV = Present Value
= suku bunga (% tapi diubah ke desimal)
= durasi (berapa tahun)

Nah sekarang, coba masukan biaya, suku bunga dan durasi tiap jenjang pendidikan sesuai konteks dan perencanaan pendidikan anak Anda masing-masing. Mengenai kenaikan suku bunga, Anda mungkin bisa memperkirakan berdasarkan data BPS, dimana Indonesia mengalami inflasi rata-rata sekitar 5% tiap tahunnya.

Perhitungan ini memang tidak pasti. Bisa jadi di masa depan nilainya lebih besar atau malah lebih kecil. Namun perhitungan ini bisa di jadikan gambaran untuk menyiapkan dana pendidikan anak kita nanti.

Pilih Sarana Investasi yang Tepat

Pilih Sarana Investasi yang Tepat
gambar : unsplash.com/ piggybank

Ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda pertimbangkan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Sebaiknya kita memilih dengan cermat, dan tidak asal ikut-ikutan saja. Apalagi pendidikan anak tidak bisa menunggu karena instrumen tempat menyimpan dana sedang turun.

Pelajari setiap instrumen investasi dan sesuaikan dengan rencana Anda dalam menyiapkan dana pendidikan anak. Mari kita bahas satu persatu!

1. Tabungan Berjangka

Penting bagi kita untuk menempatkan dana pendidikan anak pada instrumen yang aman. Oleh karena itu Anda bisa menggunakan tabungan berjangka dimana setoran akan di tarik secara otomatis (autodebet) dari rekening biasa ke tabungan berjangka.

Selain itu, tabungan berjangka ini juga cocok untuk Anda yang sulit menabung. Dengan tabungan berjangka memastikan dana pendidikan bisa dikumpulkan secara disiplin. Namun memang bunga dari tabungan berjangka tergolong rendah sekitar 2-4% yang di sesuaikan dengan jangka waktunya.

2. Deposito

Selain tabungan berjangka, instrumen yang aman untuk menyiapkan dana pendidikan yang lain adalah deposito.

Nah, di banding tabungan berjangka, deposito akan sedikit lebih menguntungkan karena returnnya yang lebih tinggi sekitar 4-6% pertahunnya. Misalnya saja Anda mendepositokan uang sekitar Rp 150 juta, dalam 2 tahun maka uang Anda akan menjadi Rp 165 juta.

Deposito juga biasanya terbagi menjadi beberapa tenor yang bisa Anda pilih. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.

3. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan sebenarnya mirip dengan tabungan berjangka. Tapi walaupun begitu kedua instrumen ini tetap berbeda.

Sesuai namanya, asuransi pendidikan ini akan memproteksi pendidikan anak kita. Isinya adalah gabungan dari asuransi jiwa dan juga tabungan. Lalu berapa besaran dana pendidikan yang akan diterima?

Ini semua tergantung akad atau polis asuransi yang di pilih. Oleh karena itu jika Anda berencana untuk menggunakan asuransi pendidikan, lebih baik baca dengan teliti mengenai polisnya dan pilih sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, tidak ada salahnya untuk mencari tahu informasi dari teman atau saudara mengenai referensi asuransi pendidikan jika mereka menggunakannya juga.

4. Emas

Emas juga bisa digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Meski katanya ‘aman’, namun sebenarnya harga emas itu cukup fluktuatif dalam jangka waktu 1 tahun.

Oleh karena itu, emas cocok untuk investasi dana pendidikan secara jangan menengah dan panjang. Misalnya saja minimal mulai dari 3 tahunan. Tapi keuntungan investasi emas akan lebih di rasakan lagi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga,

5. Sukuk Ritel

Instrumen investasi dana pendidikan lain yang tergolong bisa memberikan rasa aman adalah sukuk ritel. Ada yang belum tahu sukuk ritel?

Sukuk ritel adalah surat berharga syariah yang di terbitkan oleh Departemen Keuangan (Depkeu). Jadi wajar aman ya, penjaminnya adalah negara sendiri.

Jika kita membeli sukuk ritel, kita akan mendapatkan kupon imbal hasil yang flat (tetap). Biasanya tenor yang di tawarkan sekitar 3 tahunan. Jadi bisa juga digunakan untuk investasi jangka pendek jika dana pendidikan akan di gunakan dalam waktu kurang dari 5 tahun.

6. Reksadana

Nah biasanya, reksadana adalah instrumen yang banyak di pakai para orangtua untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Hal ini karena reksanadana bisa dijual kapan saja dan returnnya pun lebih tinggi dari deposito yakni sekitar 5% hingga 15%.

Namun tetap saja di balik return yang lebih tinggi, ada resiko yang harus di tanggung. Ketika kondisi ekonomi secara umum sedang tidak baik, maka bisa jadi reksadana kita jadi ikut turun.

Jika Anda masih takut akan resiko ini, Anda bisa memilih reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap yang tergolong lebih stabil dengan return sekitar 5-8%.

7. Saham

Meski banyak yang menyarankan untuk mengumpulkan dana pendidikan pada instrumen investasi yang aman, tapi saham tetap bisa menjadi pilihan. Hanya jika biaya pendidikan anak akan di gunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Selain itu kita juga memastikan untuk membeli saham-saham yang kuat secara fundamental, serta melakukan diversifikasi. Kalau Anda yakin bahwa perusahaan yang Anda pilih akan tetap bertahan dan berkembang dalam 10tahun kedepan, menurut saya tidak ada salahnya untuk berinvestasi dana pendidikan anak dengan saham.

8. Properti

Terakhir, ada juga properti yang bisa digunakan sebagai instrumen investasi dana pendidikan anak. Mungkin sebagian dari kita sudah tahu tentang nilai properti yang cenderung naik setiap tahunannya. Dengan begitu, tentunya bisa sangat membantu tujuan keuangan kita, dalam hal ini khususnya adalah dana pendidikan.

Namun memang, untuk membeli properti dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Tapi jika return yang di dapatkan cukup menjanjikan kenapa tidak?

Yang perlu di ingat jika kita memilih properti untuk menyiapkan dana pendidikan anak adalah, properti ini sifatnya investasi jangka panjang. Selain itu, proses penjualan kembalinya pun membutuhkan waktu yang kadang tidak sebentar. Jadi pastikan dananya akan di pakai dalam waktu minimal 10 tahun mendatang.

Baca juga, Ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya

Lakukan Prinsip Penting Dalam Investasi Dana Pendidikan

Misalnya Anda sudah menentukan rencana pendidikan, meriset, menghitung biaya pendidikan anak serta memilih instrumen yang tepat. Selanjutnya apa yang harus di lakukan?

Nah berikut ini adalah poin-poin penting yang sebaiknya tidak luput untuk di praktikan supaya investasi dana pendidikan anak bisa terwujud sesuai harapan.

  • Cicil sedini mungkin supaya lebih terasa ringan, jadi sebaiknya jangan menunda-nunda berinvestasi jika 4 hal sebelumnya sudah dilakukan.
  • Pertimbangkan kemampuan setoran investasi. Jangan sampai memaksakan diri jika saat ini belum mampu investasi dengan ideal. Baby step is better than perfect.
  • Lakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi resiko kerugian.
  • Berinvestasilah secara konsisten dan usahakan untuk tidak mengganggu saldo dana pendidikan untuk kebutuhan lain.
  • Membuat perencanaan keuangan yang matang agar bisa menghadapi situasi yang diluar dugaan dengan lebih baik.

Penutup

Siapa sih orangtua yang tidak ingin agar anaknya bisa mendapatkan pendidikan terbaik? Saya rasa tidak ada.

Tapi sayangnya, tidak semua orangtua bisa menyaksikan anak-anaknya mengenyam pendidikan sampai di bangku kuliah karena tidak mempersiapkan dana pendidikan dengan baik.

Nah, mumpung masih ada waktu, yuk mulai berinvestasi demi pendidikan anak yang lebih baik!

Dari tips yang sudah di bahas, manakah yang sudah Anda coba? Semoga tips diatas bisa membantu Anda dalam menyiapkan dana pendidikan anak sampai kuliah.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar