Fobis.ID > Artikel > Hadapi Market Crash, Ini Alokasi Saham Felicia Putri!

Hadapi Market Crash, Ini Alokasi Saham Felicia Putri!

Kali ini kita akan mengintip alokasi saham Felicia Putri Tjiasaka. Kenapa hal ini menarik untuk di ulik?

Jika Anda adalah investor pemula yang sering menimba ilmu lewat Youtube, Anda pasti tahu sosok Felicia Putri Tjiasaka yang merupakan salah satu content creator muda yang membahas tentang investing dan keuangan.

Nah beberapa waktu lalu, sempat terjadi market crash yang membuat banyak investor dalam negeri kelimpungan. Apakah harus jual aset dan stop beli saham atau malah tetap membeli seperti biasanya ya?

Berdasarkan video yang di unggah di channel youtubenya, Felicia mencoba membagikan bagaimana caranya membagi alokasi saham dalam kondisi seperti ini. Karena Felicia berinvestasi saham untuk jangka panjang maka strategi di bawah ini lebih cocok bagi Anda yang juga merupakan value investor.

Faktor Penyebab Market Crash

Sebelum kita membahas alokasi saham Felicia Putri, mungkin sebagian dari kita belum tahu kenpa market crash bisa terjadi. Oleh sebab itu, ada baiknya kita memahami, agar bisa menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan nanti.

Beberapa waktu yang lalu mungkin kita sempat bingung menghadapi kondisi market yang tidak menentu.

Hal ini di picu oleh beberapa kejadian besar yang terjadi misalnya seperti inflasi tertinggi di US dalam 40 terakhir, perang Rusia Ukraia yang masih berlangsung dan juga krisis ekonomi yang terjadi di Srilanka dimana sekolah-sekolah di tutup sebab tidak mampu membeli bensin untuk pergi ke sekolah.

Apakah ada dampaknya untuk Indonesia?

Jawabannya iya dan tidak.

Banyak yang bilang kalau Indonesia bisa jadi the next Srilanka. Tapi hal ini sudah di sanggah oleh Menteri Kemaritiman, Pak Luhut Binsar Panjaitan. Karena neraca perdagangan Indonesia masih surplus serta tingkat inflasi Indonesia masih terjaga.

Tapi ada juga dampak-dampak yang kita rasakan benar-benar terjadi di negara kita misalnya harga BBM yang naik karena perang yang mengakibatkan Rusia terkena sanksi untuk menghentikan export minyaknya. Padahal Rusia merupakan produsen minyak terbesar ke 3 di dunia.

Selain itu, harga listrik juga naik dan yang ketiga berhubungan dengan investasi. Singkatnya, pada saat inflasi, jumlah uang yang beredar itu banyak. Untuk menyeimbangkan kondisi ini maka suku bunga harus di naikan dan sehingga aset high risk ‘terkhianati’.

Hal ini mendorong investor dalam negeri untuk menjual asetnya dan memindahkan ke bank yang suku bunganya sudah lebih tinggi. Belum lagi investor luar yang biasanya menanam modal di Indonesia menarik asetnya sehingga menyebabkan harga saham terjun payung.

Baca juga, Wajib Tahu, Ini Fakta-fakta Krisis Ekonomi Inggris

1. Siapkan Cash Dingin

alokasi saham fecia putri Siapkan Cash Dingin
gambar : unsplash.com/ Roman Synkevych 🇺🇦

Pernah mendengar istilah, “cash is king”?

Yap, hal ini memang ada benarnya. Terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu seperti ini, ada baiknya untuk menyiapkan cash dingin sekitar 20-30% dari total aset kita.

Inilah strategi alokasi saham Felicia Putri yang pertama. Justru bukan menyiapkan kantong untuk menampung penjualan aset secara besar-besaran. Melainkan menyiapkan cash dingin!

Nah, cash disini artinya bukan kita menarik uang tunai lalu menyimpannya di dompet. Namun kita bisa menyimapnnya di tempat-tempat yang mudah atau liquid untuk di cairkan kapan saja. Seperti misalnya deposito, reksadana yang rendah resiko (reksadana pasar uang).

Dengan begitu, ketika kita hendak menyerok saham atau crypto kita sudah punya amunisinya. Yakni menggunakan uang dingin tersebut. Khawatir karena harganya sedang turun dan bertambah rugi?

Jangan panik dulu!

Hal penting yang perlu kita ingat adalah, kita investasi untuk jangka panjang. Nilai saham yang Anda saksikan sedang turun saat ini tidak akan berpengaruh apa-apa jika Anda tidak menjualnya.

Sebagaimana kita tahu, untuk berinvestasi, tidak disarankan menggunakan uang pinjaman atau uang yang akan di gunakan untuk kebutuhan jangka pendek.

Untuk itu, mulai belajar untuk menyiapkan uang dingin jika Anda belum memilikinya. Uang ini akan sangat berguna untuk meningkatkan portofolio investasi kita suatu hari ini.

Baca juga, Wajib Tahu! Inilah 3 Pondasi Utama Pengusaha

2. Tetap Menabung Saham Sambil Pantau Kondisi

Tetap Menabung Saham Sambil Pantau Kondisi
gambar : unsplash.com/ Aidan Hancock

Menurut Felicia, strategi yang bisa di lakukan selanjutnya adalah tidak berhenti menabung saham. Meski market sedang tidak menentu, tetaplah menabung saham rutin sambil memantai kondisi.

Hmm, kira-kira bagaimana ya mengatur portofolio saham supaya tujuan investasi jangan panjang bisa tercapai dengan baik?

Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara menyusun portofolio saham, Anda bisa menyimak penjelasan di berikut ini!

Dalam menyusun portofolio saham, kita perlu tahu kalau ada beberapa jenis saham yang ada stock market. Apa saja itu?

1. Core Stock

Core stock adalah 60% isi dari portofolio saham kita. Fungsinya sebagai perlindungan atas investasi jangka panjang kita.

Biasanya core stock ini adalah saham-saham bluechip atau first liner yang memiliki fundamental yang kuat. Dimana ketika terjadi market crash, harga saham-saham ini lebih tahan banting. Lalu ketika market sudah pulih, biasanya saham-saham ini pula yang harganya akan naik terlebih dulu.

Ciri-ciri core stock yang bisa di pilih adalah:

  • Memiliki kapitalisasi pasar yang besar (lebih dari Rp 40 triliun), sehingga memungkinkan untuk menggerakan IHSG. Seperti, BBCA, BBRI, TLKM, GOTO, dan BMRI
  • Pemimpin di industrinya
  • Rajin bagi dividen
  • Harganya cenderung stabil

Lalu kapan waktu yang tepat untuk membeli core stock ini?

Felicia sendiri mengaku bahwa ia selalu membeli core stock secara rutin setiap bulan dan juga ketika sedang mendapat rezeki lebih. Tidak peduli harganya sedang naik atau turun. Sebab menurutnya secara jangka panjang harga saham-saham ini akan naik secara konsisten.

Pertanyaan selanjutnya, sebaiknya kapan kita menjual core stock?

Sebenarnya, core stock ini tipe saham yang bisa di simpan ‘selamanya’. Sehingga cocok untuk investasi jangka panjang. Felicia sendiri seringkali menggunakan dividen untuk membeli kembali core stock.

2. Growth Stock

Biasanya growth stock mencapai 30% dari total saham kita. Fungsinya adalah sebagai penghasil cuan yang besar bagi kita.

Jika core stock pertumbuhannya tergolong lambat namun konsisiten di jangka panjang, maka growth stock adalah tipe saham yang di harapkan untuk bertumbuh lebih cepat.

Sehingga secara harga, growth stock cenderung lebih fluktuatif di banding core stock. Nah, ciri-ciri growth stock yang bisa kita pilih yakni :

  • Memiliki keunggulan kompetitif di banding kompetitornya di industri yang sama
  • Belum atau sedikit membagi dividen (karena laba digunakan untuk mengembangkan kembali perusahaan). Contohnya seperti : ARTO, BRMS, FREN

Kapan saat yang tepat untuk membeli saham growth stock ini?

Nah, saat terjadi market crash biasanya harga saham growth stock turun cukup dalam. Justru disinilah waktu yang menarik untuk membeli growth stock. Tapi jangan langsung membali tanpa pertimbangan lain ya!

Kita perlu membuat range buy dulu. Karena pada dasarnya harga growth stock ini lebih fluktuatif, Sehingga jangan terburu-buru. Jangan sampai kita justru membeli di harga yang salah.

Setelah tahu kapan saat yang tepat untuk beli growth stock, pertanyaan sebaliknya juga mungkin akan di ajukan. Jadi kapan menjual growth stock?

Seperti ciri-cirinya, harga growth stock ini akan terbang ketika mereka berhasil membuktikan keberhasilan ekspenasi bisnisnya yang memang profitable. Mereka bisa membuktikan keunggulan atas kompetitor yang sudah lama ada di industrinya.

Kita bisa menjualnya saat saham-saham ini sudah bagger, atau bisa juga menunggu dan memantau terlebih dulu dengan menjual sebagiannya. Siapa tahu growthnya bisa lebih meningkat lagi, sehingga menghasilkan capital gain yang lebih tinggi.

Baca juga, 10+ Ide Bisnis Makanan Sehat yang Pasti Laris!

3. Fun Stock

Pembagian portofolio saham Felicia Putri yang ketiga adalah fun stock. Biasanya fun stock jumlahnya hanya 10% dari total aset saham yang ada di portofolio.

Seperti namanya, fun stock disini yang artinya bersenang-senang atau membeli saham yang sifatnya lebih spekulatif.

Meski begitu, saham fun stock ini bukan saham sembarangan. Ingat bahwa investasi itu beda dengan berjudi. Sehingga pasti tetap harus ada pertimbangan yang rasional untuk membeli fun stock.

Ciri-ciri fun stock sendiri adalah :

  • Harganya lebih fluktuatif
  • Biasanya di dorong oleh sentimen tertentu yang sifatnya sementara.
  • Saham -saham ini berfokus pada sektor yang sedang hype atau akan melakukan IPO.

Fun stock ini memang beresiko, Oleh karenanya, porsi saham fun stock maksimal hanya 10% agar ketika sahamnya jatuh damage yang kita rasakan pun relatif kecil. Namun jika momentumnya pas kita bisa mendapatkan capital gain yang cukup besar.

Saat hendak membeli fun stock berupa saham IPO misalnya, kita harus sadar bahwa saham IPO termasuk saham beresiko tinggi. Sebab kita tidak pernah tahu bagaimana reaksi masyarakat dan laporan keuangannya pun terbatas.

Walaupun begitu, banyak juga yang memanfaatkan saham IPO dengan harapan mendapatkan capital gain. Mereka membeli saham tertentu saat IPO-nya dan menjual kembali tidak lama setelahnya.

Kapan waktu yang tepat untuk membeli fun stock?

Anda bisa membeli fun stock pada saat perusahaan IPO atau ada berita yang berdampak positif pada saham tersebut. Selain itu, rotasi sektor juga cukup berpengaruh dalam menentukan kapan harga saham naik dan turun.

Kemudian, Anda bisa menjual kembali fun stock saat sentimen positifnya sudah selesai. Karena memang, apapun yang naik secara cepat biasanya turun dengan cepat juga. Jadi lebih baik kita menjualnya di saat yang tepat dari pada telat dan membuat kita rugi.

Jadi tetap perhatikan berbagai aspek yang ada, sebelum membeli dan menjual fun stock ya!

Penutup

Sebagai pengingat saja, saham-saham yang di sebutkan di atas bukanlah rekomendasi ya. Melainkan hanya contoh saham yang di dasarkan pada kondisi IHSG terkini.

Untuk melakukan investasi, tetaplah melakukan riset mandiri dan pertimbangkan gaya investasi Anda sendiri. Karena uang kita adalah tanggung jawab kita masing-masing. Jadi, bijaklah dalam berinvestasi. Jangan panik dan jangan tergesa-gesa meski sedang terjadi market crash.

Nah itulah beberapa strategi saham Felicia Putri yang bisa Anda pertimbangkan untuk menghadapi kondisi pasar terkini. Bagaimana menurut Anda?

Semoga artikel ini bisa membantu Anda mengatur alokasi saham untuk investasi jangka panjang.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar