Fobis.ID > Artikel > Hadapi Resesi, Ini Tips Kelola Uang dan Investasi!

Hadapi Resesi, Ini Tips Kelola Uang dan Investasi!

Apa benar ya resesi akan terjadi dan lebih parah di banding tahun 90an dulu? Lalu apa yang perlu di lakukan untuk hadapi resesi?

Nah, apakah Anda juga sedang merasakan keresahan yang sama?

Tidak sedikit orang merasa cemas mendengar pemberitaan mengenai potensi resesi yang mungkin terjadi di Indonesia. Apakah tahun depan akan sesuram itu?

Sebaiknya jangan panik dulu!

Lebih baik kita hadapi isu ini dengan langkah yang cerdas dengan mencari tahu dulu informasi yang berimbang. Setelah itu, tidak ada salahnya kalau kita melakukan persiapan terbaik semampunya kita untuk menghadapi resesi

Maka dari itu kali ini kita akan coba merangkum informasi dan apa saja hal yang bisa kita lakukan agar lebih siap hadapi resesi 2023.

Apa Itu Resesi dan Prediksi yang Terjadi di Tahun 2023

Apa Itu Resesi dan Prediksi yang Terjadi di Tahun 2023
gambar : unsplash.com/ markus spiske

Akhir-akhir ini resesi 2023 menjadi topik yang sedang hangat di bicarakan. Tapi sebenarnya apa itu resesi ekonomi?

Resesi ekonomi sederhananya bisa di artikan sebagai suatu kondisi perekenomian negara sedang memburuk. Hal ini bisa di lihat dari produk domestik bruto menurun (PDB), meningkatnya pengangguran, dan juga negatifnya angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam dua kuartal berturut-turut.

Resesi Sudah Terjadi

Nah, banyak orang yang membahas resesi tahun 2023, namun tahukah Anda bahwa resesi sebenrnya sudah terjadi.

Contohnya saja di US, dan beberapa negara di Eropa. Di Amerika resesi terjadi pada Juli 2022 yang lalu, salah satu yang terdampak adalah menurunnya kinerja pasar saham di Amerika.

Lalu di Ukraina terjadi resesi karena perang yang tidak berujung. Kemudian di Rusia walaupun belum resesi namun pada kuartal kedua sudah minus sangat dalam.

Begitu juga negara-negara besar peserta G20 dan Europian Union sudah mulai menurun pertumbuhan ekonominya.

Pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia?

Dampak Krisis Ekonomi Global di Indonesia

Kita mesti bersyukur karena ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia masih surplus di tengah krisis yang terjadi di dunia. Bahkan pertumbuhannya lebih tinggi. Begitu juga dengan IHSG yang tercatat masih bertumbuh 5% sepanjang tahun 2022 ini.

Lalu bagaimana menanggapi isu resesi 2023 yang berpotensi terjadi di Indonesia belakangan ini?

Kita perlu menyadari bahwa informasi dan pemberitaan tentang resesi ini di gerakan oleh para influencer, publik figur dan juga media. Sehingga kita perlu cermat dalam menerima informasi.

Banyak yang menyebutkan bahwa potensi resesi yang terjadi di Indonesia merupakan dampak dari krisis ekonomi global, kenaikan suku bunga bank akibat inflasi, krisis pangan dan energi, adanya ketidak pastian pasar dan juga beban hutang negara.

Akibatnya jika ini benar-benar terjadi maka sudah pasti banyak terjadi PHK, daya beli masyarakat melemah serta daya kerja instrumen investasi pun menurun.

Meski masih potensi, tidak ada salahnya untuk memilih sikap cerdas dan bersiap menghadapi resesi ini. Nah, kira-kira apa yang bisa kita lakukan?

1. Siapkan Dana Darurat Lebih Besar

hadapi resesi Siapkan Dana Darurat Lebih Besar.png
gambar : unsplash.com/ andrew teoh

Tips pertama yang bisa di lakukan untuk hadapi resesi 2023 yang mungkin bisa terjadi di Indonesia adalah dengan memperbesar dana darurat.

Sebab, jika ekonomi Indonesia makin memburuk, bukan tidak mungkin kita juga terkena imbasnya. PHK masal, krisis pangan dan energi hingga melemahnya daya beli bisa menjadi ancaman bagi kondisi keuangan kita.

Oleh karena itu sebaiknya kita menyiapkan dana darurat lebih besar agar keuangan bisa lebih stabil. Pertanyaannya, seberapa besar dan dimana sebaiknya kita menyimpan dana darurat ini?

Normalnya kita menyiapkan dana darurat sebanyak 3-6 kali pengeluaran bulanan. Sekarang coba tambah lagi emnjadi 12 kali pengeluaran rutin bulanan.

Bagaimana caranya agar dana darurat ini bisa terkumpul?

Biasanya kita menempatkan 50% dari penghasilan untuk dana living. Lalu 30% nya untuk saving (untuk dana darurat, pensiun dan investasi) dan 20% untuk biaya playing (life style). Nah sekarang, agar dana darurat lebih cepat terkumpul, kita bisa mulai ubah pembagian porsinya.

Kita bisa mengurangi dana playing menjadi 10-15% dan menambahkan selisihnya ke dalam pos saving.

Mengumpulkan dana darurat yang ideal memang bukanlah hal yang mudah. Namun hal ini masih mungkin dilakukan asalkan kita konsisten dan disiplin.

Baca juga, Musim PHK Akan Kembali Datang di Indonesia

2. Lunasi Tagihan dan Stop Hutang Konsumtif

Resesi akan makin mempersulit hidup kita jika kita masih di kejar-kejar tagihan yang sifatnya konsumtif. Jika terjadi resesi, suku bunga bank akan naik. Jangankan untuk membayar hutang yang bunganya jadi lebih tinggi, untuk biaya hidup sehari-hari pun banyak orang jadi tidak sanggup memenuhinya.

Oleh karena itu persiapan yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang untuk dapai resesi adalah dengan segera melunasi tagihan seperti credit card dan paylater.

Setelah itu stop, sudah jangan di ulang lagi berhutang untuk kebutuhan konsumtifnya. Agar jika resesi terjadi kita bisa merasa lebih tenang dan fokus memenuhi kebutuhan pokok tanpa di cemas di kejar jatuh tempo hutang.

3. Meningkatkan Penghasilan Tambahan

hadapi resesi Meningkatkan Penghasilan Tambahan.png
gambar : unsplash.com/ Keenan Beasley

Selain mengatur keuangan sedemikian rupa, cara hadapi resesi dengan cerdas yang lainnya adalah meningkatkan penghasilan tambahan.

Keuangan sudah di kelola dengan baik, tapi saat resesi bukan tidak mungkin dana darurat yang kita miliki masih tidak cukup mengingat krisis pangan dan energi yang terjadi.

Selain itu, dengan memegang cash yang banyak kita juga bisa memanfaatkan resesi menjadi strategi untuk memperbaiki keuangan dimas depan. Kok bisa?

Tentu bisa, karena jika resesi terjadi banyak aset yang harganya turun. Nah, jika kita punya cash yang berlebih tentu hal ini bisa menguntungkan bagi kita karena bisa punya lebih banyak kesempatan untuk membelinya dan menjadikannya aset bertumbuh di masa depan.

Mengenai pembelian aset diskon nanti akan kita bahas lebih detail pada poin lain ya.

Baca juga, Yuk, Persiapkan! Ini 10 Ciri Bisnis Masa Depan

4. Perbaiki Cash Flow

Tips yang keempat untuk hadapi resesi dengan cerdas yakni dengan mempebaiki cash flow. Terutama bagi Anda yang selama ini cash flownya sering macet dan cenderung tidak sehat.

Yuk mulai perbaiki saat ini juga!

Mulai evaluasi pengeluaran Anda. Pastikan uang yang Anda keluarkan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan hidup yang prioritas, bukan hanya keinginan semata. Jika belum terbiasa membuat anggaran, lakukanlah mulai sekarang.

Jangan lupa sediakan waktu untuk mengevaluasi pengelolaan uang yang sudah dilakukan secara teratur. Dan terakhir, praktikan tips 1 hingga 3 yang sudah Anda baca sebelumnya. Karena semua itu juga termasuk faktor yang bisa menjaga cash flow pribadi tetap sehat.

Dengan menjaga cash flow tetap sehat membuat keuangan kita lebih stabil ketika badai ekonomi menerjang.

5. Pastikan Memiliki Asuransi

Pastikan Memiliki Asuransi.png
gambar : unsplash.com/ vlad deep

Saat resesi terjadi, banyak terjadi PHK dan terjadi kenaikan biaya kebutuhan hidup. Termasuk biaya kesehatan.

Sebelum resesi saja biaya kesehatan seringkali membuat kita merogoh kocek dalam. Apalagi saat terjadi resesi ekonomi di Indonesia. Bukankah ini bisa membuat kita makin terpuruk?

Maka dari itu, untuk hadapi resesi kita perlu memastikan seluruh keluarga memiliki proteksi kesehatan yang baik. Apakah BPJS cukup?

Sebenarnya tidak ada yang melarang jika Anda memutuskan untuk memakai BPJS saja sebagai proteksi kesehatan. Namun tentu saja, BPJS memiliki lebih banyak keterbatasan di banding asuransi swasta. Mulai dari obat hingga kecepatan penanganan yang tentu berpengaruh sekali apalagi bagi orang yang sedang sakit.

Semakin dini, akan semakin baik untuk membeli polis asuransi swasta, Karena jika sudah terlalu tua dan saki-sakitan, biasanya kita bisa di tolak perusahaan asuransi.

Namun semua kembali kepada Anda. Jika merasa belum siap membeli asuransi kesehatan swasta, BPJS pun tidak masalah. Setidaknya ini akan membantu meringankan beban biaya kesehatan saat masa resesi. Jadi jangan sampai telat membayar tagihan BPJS nya ya.

6. Periksa Kembali Portofolio Investasi

Tips selanjutnya untuk hadapi resesi 2023 di Indonesia berkaitan dengan investasi. Khususnya bagi Anda yang sudah mulai berinvestasi, coba lirik lagi portofolio investasi Anda. Siapa tahu kita perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian.

Tidak ada salahnya jika Anda merasa perlu merubah beberapa persen investasi ke instrumen yang lebih aman misalnya seperti emas. Namun perlu di ingat, kita tidak boleh terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi hanya karena grafiknya sedang merah ya!

Selain itu, dengan melihat kembali portofolio, kita bisa mungkin justru bisa menyiapkan diri memilih instrumen yang akan di borong saat resesi. Sebab akan banyak sekali aset yang di diskon.

Baca juga,

7. Pertimbangkan Quote Terkenal Warren Buffet

Pertimbangkan Quote Terkenal Warren Buffet
gambar : unsplash.com/ austin distel

Ditengah banyaknya pemberitaan yang di sampaikan oleh public figure dan banyak influencer tentang gelapnya tahun 2023 nanti, coba kita ukur seberapa yakin orang-orang yakin akan terjadi resesi di tahun 2023 dan seberapa takutnya mereka akan hal tersebut.

Sebenarnya ini saat yang tepat untuk mencoba mengalami quote terkenal Warren Buffet. “Be greedy when others are fearful. And be fearful when others are greedy.”

Felicia Putri Tjiasaka membuat sebuah money influencer index, untuk mengetahui psikologi kebnayak orang sehingga kita bisa mengambil sikap yang sebaliknya.

Berdasarkan money influencer index Indonesia per Oktober 2022 yang di buatnya, menghasilkan angka 0,97. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas orang sedang merasa sangat fearful.

Dari sini, kita tahu kan apa yang harus di lakukan?

Be greedy!

Greedy disini bisa di artikan sebagai sikap ‘rakus’ untuk emngumpulkan modal dan membeli aset-aset diskon.

Felicia mengaku bahwa money influencer index hanyalah big picture saja. Dengan begitu, meski pmasih bayak kekurangan, kita bisa menyikapi isu ini dengan lebih terukur.

8. Amati Terus Perkembangan Ekonomi

Tips terakhir untuk hadapi resesi yaitu, jangan lupa untuk terus mengamati perkembangan ekonomi di dunia dan negara kita sendiri.

Meski masih potensi, tapi keadaan bisa berubah sewaktu-waktu tanpa kita sadari. Nah, dengan memperhatikan kondisi perekonomian, kita bisa tahu sikap apa yang sebaiknya di ambil dan kapan saat yang tepat.

Pastikan juga Anda mengakses informasi dari sumber yang terpercaya, statementnya di sertai pertanggung jawaban dan melalukan double check. Agar tidak terbawa arus informasi yang menyesatkan dan membuat pikiran kita jadi kacau dalam menghadapi apapun yang terajadi di depan kita.

Kesimpulan

Itulah beberapa tips yang bisa Anda coba agar kita bisa menyikapi isu resesi dengan lebih bijak. Kira-kira mana saja yang sudah dan sedang di praktikan?

Kita semua berharap bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran negara yang bisa lepas dari jerat resesi di tengah krisis ekonomi global yang sedang terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, bisa mengurangi rasa cemas dan fokus pada sikap serta solusi yang rasional.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar