Fobis.ID > Artikel > Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis

Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis

Ingin membangun tim digital marketing untuk meningkatkan omset, tapi bingung mulai dari mana. Apakah Anda juga sedang merasakan hal yang sama?

Jika iya, yuk baca artikel ini sampai selesai. Karena kali ini kita akan membahas tips membangun tim digital marketing supaya bisnis bisa lebih berkembang.

Sudah tidak dipungkiri, sebagai pengusaha kita perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan makin canggih. Termasuk meng-upgrade pengetahuan dan skill dalam hal pemasaran dari konvensional marketing ke digital marketing.

Nah sebelum membahas tipsnya, sebagai owner bisnis sebaiknya kita mengetahui 3 posisi inti dalam digital marketing. Agar saat merekrut tenaga ahli, kita benar-benar paham batasan dan tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.

3 Posisi Inti Tim Digital Marketing

3 Posisi Inti Tim Digital Marketing
gambar : unsplash.com/ social cut

Sekilas, pemasaran digital tampak mudah. Buat konten, posting di medsos dan produk pasti terjual.

Ets jangan salah paham, di balik ratusan ribu pembeli yang menyerbu suatu produk ada tim digital marketing yang bekerja keras dan fungsinya saling menunjang satu sama lain. KIra-kira apa saja posisi inti tim digital marketing yang wajib di miliki sebuah perusahaan?

Digital Marketing Strategist

Posisi inti tim digital marketing yang pertama adalah digital marketing strategist atau ahli strategi digital marketing. Kenapa?

Jawabannya, karena dalam melakukan pemasaran secara digital perlu skill khusus. Yakni orang yang paham seluk beluk dan perkembangan media digital serta tentunya inovatif dalam menghadirkan solusi. Jadi pekerjaannya adalah menganalis masalah, kebutuhan dan menentukan target jangka pendek maupun jangka panjang dari sebuah bisnis.

Hal ini tentu memerlukan ketajaman berpikir dan pengetahuan tentang dunia digital yang sangat luas. Oleh karena itu, jika bisnis ingin berkembang maka perusahaan kita memerlukan digital marketing strategist yang handal.

Baca juga, Yuk, Persiapkan! Ini 10 Ciri Bisnis Masa Depan

Seringkali kita salah paham dengan proses digital marketing yang sekilas tampak mudah dan simple. Padahal untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita perlu memilih metode yang tepat dalam melaksanan proses pemasaran di era digital.

Content Creator

Posisi inti digital marketing yang kedua adalah content creator. Konten

Apa ini tidak bisa di bebankan pada digital marketing strategist? Kalau di lihat dari implikasi dari perannya, pasti ia tahu content seperti apa yang perlu di buat.

Jawabannya iya dan tidak.

Betul bahwa digital marketing strategist akan tahu secara umum konten apa yang cocok untuk sebuah bisnis. Namun tetap saja, pembuatan konten itu perlu riset, pengetahuan terkait konten yang di buat, editing serta skill dalam produksi kontennya sendiri. Saat ini konten yang banyak dikonsumsi berupa gambar, tulisan dan juga video.

Oleh karena itu, tidak aneh kalau posisi ini di pecah menjadi beberapa sub role lagi. Seperti content writer, copy writer, designer graphic, photographer, videographer dan lainnya.

Untuk mengisi peran content creator kita butuh orang yang kreatif dan memiliki curiousity yang tinggi serta tentunya memiliki hard skill sebagai content creator seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya.

Data Analyst

Katanya data is the new gold.

Di era digital, data sangat berpengaruh untuk kesuksesan bisnis. Siapa yang memiliki data, ia yang akan bertahan dan menang dalam persaingan.

Karena dalam membuat strategi digital marketing kita wajib menggunakan data, bukan hanya comon sense semata. Ini adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan fokus yang tinggi.

Ada berbagai media digital yang biasanya digunakan dalam digital marketing. Website, instagram, Tik Tok, Facebook dan lainnya yang punya karakteristik serta penyajian data yag berbeda. Belum lagi digital advertisingnya jika kita juga pakai cara paid promote.

Oleh karena itu posisi inti yang ketiga dalam digital marketing adalah data analyst. Bukan hanya dikumpulkan, data tersebut harus di analisa sehingga mendapatkan kesimpulan yang tepat untuk selanjutnya di terapkan oleh tim digital marketing strategist.

Setelah strateginya di tetapkan dan konten-konten di produksi, tentu perusahaan butuh yang namanya feedback. Feedback ini sangat bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan. Selain itu feedback juga berguna untuk mengetahui apakah strategi yang di lakukan efektif ataukah tidak.

Ketiga posisi ini pasti sangat berhubungan dan memiliki irisan pekerjaan satu sama lain. Namun sebaiknya role pekerjaannya di pisah. Sebab digital marketing strategist akan over role jika diharuskan untuk menjadi content creator atau data analyst. Dan tentu saja ini akan berimbas pada hasil yang tidak maksimal.

Bca juga, 4 Faktor Penyebab Bisnis Online Gagal!

Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis

Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis
gambar : unsplash.com/ marvin meyer

Setelah memahami 3 posisi inti dalam digital marketing yang diperlukan oleh sebuah perusahaan, kini saatnya membangun tim digital marketing Anda sendiri. Tapi setelah direnungkan, ternyata pekerjaan dalam melakukan proses digital marketing ini sangat kompleks ya?

Jadi harus mulai dari mana?

1. Tentukan Tujuan Bisnis

Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk membangun tim digital marketing adalah menentukan tujuan bisnis yang akan di kembangkan. Karena dengan tujuan bisnis yang jelas akan membantu Anda merekrut siapa saja yang cocok masuk ke dalam tim digital marketing Anda nantinya.

Tentu tujuan tim digital bisnis harus sejalan dengan tujuan bisnis Anda. Jika tidak, hal ini akan menghambat perkembangan bisnis. Oleh karena itu goal itu harus di ucapkan secara kongkrit.

Contoh dari tujuan bisnis yang butuh di kembangkan misalnya :

  • Menstabilkan omzet rutin
  • Meningkatkan omzet bisnis
  • Memperkuat branding perusahaan supaya di kenal lebih banyak orang
  • Menjalin lebih banyak kerja sama dengan media
  • Meningkatkan repeat order

Sebagai owner Anda perlu paham betul bagaimana kondisi dari bisnis Anda sendiri. Jika Anda mau, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa business consultant untuk mencari second opinion tentang apa tujuan bisnis yang sebaiknya Anda kembangkan terlebih dulu.

2. Maksimalkan Apa yang di Miliki

Setelah memilih tujuan bisnis tips membangun tim digital marketing slenajutnya adalah dengan memaksimalkan apa yang dimiliki saat ini.

Dalam membangun tim digital marketing yang ideal, tentunya membutuhkan banyak tenaga ahli di bidangnya masing-masing. Namun tidak masalah jika saat ini kita belum mampu membangun tim digital marketing yang ideal.

Jika hanya ada sendiri saat ini dengan tujuan masih menstabilkan omzet rutin, maka mau tidak mau tim digital marketing adalah diri Anda sendiri. Anda perlu mempelajari role dari 3 posisi inti tim ddigital marketing dan memulainya semampu Anda.

Misalnya dengan memperhatikan jenis social media dan melakukan survey mana yang sering di pakai oleh target market Anda. Lalu mulai menganalisis konten apa yang cocok untuk mereka dan lakukan evaluasi.

Bagaimana jika sudah punya budget untuk merekrut tenaga ahli namun baru bisa merekrut satu orang saja?

Ini tergantung, jika Anda merasa lebih jago untuk membuat konten maka Anda bisa menyerahkan masalah strategi kepada digital marketing strategist. Begitupun sebaliknya.

Data analyst bukannya tidak penting, justru ini adalah base. Namun jika bisnis belum terlalu besar, Anda bisa mengumpulkan dan menganalisis data sesuai kebutuhan dulu.

3. Pilih Media Digital Prioritas Dengan Cermat

Tips yang ketiga yakni memilih media digital prioritas untuk pemasaran bisnis Anda. Di awal melakukan proses digital marketing biasanya kita tidak langsung menggunakan semua platform digital.

Saat ini ada banyak sekali media sosial yang bisa di pilih. Namun Anda bisa memilih berdasarkan pertimbangan target pasar dan tujuan bisnis Anda. Supaya lebih jelas memahaminya, yuk simak ilustrasi berikut!

Ilustrasi A

Mbak Disa memiliki bisnis kecil dengan produk baju wanita muda. Target utama Mbak Disa saat ini adalah menstabilkan dan meningkatkan penjualan produknya agar bisnis bisa bertahan. Dengan begini Mbak Disa bisa menggunakan channel pemasaran :

  • Marketplace
  • Medsos (Instagram dan Tiktok)

Mbak Disa di sarankan memakai marketplace karena perputaran jual beli baju di marketplace punya potensi yang tinggi tanpa harus mengeluarkan biasa paid promote. Instagram dan Tiktok fungsinya untuk mengundang target pasarnya, karena wanita muda biasanya banyak menggunakan kedua aplikasi tersebut.

Apalagi Tiktok saat ini juga memiliki marketplace yang bisa di manfaatkan oleh Mbak Disa karena disana pun produk berupa baju biasanya laris manis.

Baca juga, 10 Tips Bisnis Thrift Shop Modal Kecil

Ilustrasi B

Berbeda dengan Mbak Disa, Mbak Alicent mempunyai bisnis furniture yang sudah cukup besar dan sedang meningkatkan branding secara masif. Dengan asumsi ini, Mbak Alicent bisa mennggunakan media digital berupa :

  • Website
  • SEM (Search Engine marketing)
  • Medsos (Instagram dan Facebook)

Pada kasus Mbak Alicent, disarankan menggunakan website karena dengan memiliki website dengan domain yang profesional tentu bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap brand yang sedang di bangun.

Selain itu di sarankan menggunaka SEM untuk memaksimalkan websitenya agar lebih mudah di temukan dan di promosikan oleh search engine. Sementara medsos bisa menggunakan instagam dan facebook karena kemungkinan target pasar banyak berada di sana.

Dari sudah cukup jelas perbedaannya?

4. Membuat Struktur Organisasi Tim Digital Marketing

Tips selanjutnya adalah membuat struktur organisasi tim digital marketing Anda secara ideal. Sebagai owner Anda perlu tahu semua role yang di butuhkan oleh bisnis Anda khususnya disini adalah tim digital marketing.

Berdasarkan 3 posisi inti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita bisa memecah menjadi beberapa role dalam satu posisi, khususnya pada posisi content creator. Misalnya : Content writer, copywriter, graphic designer, photographer & videographer, marketplace specialist, social media specialist, head of content creator.

Bagaimana jika kita belum mampu merekrut tenaga kerja sesuai rolenya?

Tidak masalah kok.

Anda bisa coba memfokuskan dulu 1 role yang lebih strategis di banding yang lain sesuai kebutuhan. Dengan asumsi, ada role utama dan role tambahan pada 1 posisi.

5. Membuat KPI Untuk Tiap Tim

KPI (Key Performance Indicator) fungsinya sebagai indikator kinerja tim digital marketing selama menjalankan proses pemasaran. Dengan adanya KPI pada masing-masing tim kita bisa mengukur kemajuan pada promses digital marketing sedang kita lakukan.

Contoh KPI untuk tim marketplace :

  • Live 3 kali/ minggu di marketplace (Shopee, Lazada, Tik Tok)
  • Omzet 10 kali lipat dari Ads (misalnya biaya ads Rp 2 juta, maka omzetnya minimal bvisa tembus Rp 20 juta)
  • Menjawab chat, dan komplain dengan baik
  • Mengikuti campaign event dari marketplace

Penutup

Selain 5 cara di atas, sebenarnya masih ada lagi tips yang tidak kalah penting untuk di lakukan. Apa itu?

Jangan lupa untuk berevaluasi secara konsisten dan membuat perencanaan lanjutan.

Kondisi sebuah bisnis tentu saja bisa berbeda-beda. Sebagai owner kita perlu cermat dalam membaca situasi dan jangan berhenti belajar. Karena kesuksesan bisnis tidak di raih dalam 1-2 hari saja.

Semoga tips di atas bermanfaat untuk Anda. Salam sukses selalu!

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar