Fobis.ID > News > Bangun Bisnis Online Sambil Kerja, Mulai Dari Mana?

Bangun Bisnis Online Sambil Kerja, Mulai Dari Mana?

Bisnis online sambil kerja kantoran fulltime? Siapa takut!

Kita pasti punya banyak impian di masa depan. Ingin punya dana darurat yang ideal, menikah dan punya anak, ingin punya tabungan pendidikan anak, membeli rumah dan seterusnya.

Tidak bisa kita pungkiri kalau semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi kalau kita hanya membayangkan tanpa beraksi, pastinya kita akan pusing sendiri. Oleh karena itu, selain berhemat, agar bisa mencapai berbagai impian kita wajib berusaha meningkatkan income.

Salah satu caranya adalah dengan bisnis online. Tapi harus mulai dari mana ya?

Waktu terbatas tapi bayar karyawan belum mampu, modalpun masih pas-pasan. Kalau ingin membangun bisnis online sendiri dari nol fethiye escort apa dulu yang paling penting untuk di lakukan ya?

Merasa relate dengan kondisi ini? Yuk baca artikelnya sampai selesai!

1. Pahami Kontrak Kerja dan Waktu yang Dimiliki

Pahami Kontrak Kerja dan Kemampuan Diri Sendiri
gambar : unsplash.com/ Keenan Beasley

Bisa di bilang manajemen energi dan waktu adalah kunci. Anda harus tahu kapan dan berapa lama waktu yang tersedia untuk mengelola bisnis online Anda nanti.

Salah satu asumsi yang bisa digunakan untuk menjadi alat ukur adalah kontrak kerja. Pasalnya, ada beberapa perusahaan yang tidak memperbolehkan karyawannya memiliki usaha sampingan. Jika hal ini dilanggar, bisa-bisa Anda di kenakan sanksi atau bahkan di keluarkan olehg perusahaan.

Ada juga yang menerapkan aturan mengenai jenis usaha sampingan dan kerahasiaan data. Misalnya jika kita bekerja di perusahaan IT, maka perusahaan melarang karyawannya memiliki usaha yang sama ataupun membocorkan data ke pihak lain.

Selain itu, kita perlu memahami kemampuan diri sendiri kaitannya dalam memanage waktu bekerja dan membangun bisnis online. Ini penting sekali.

Jangan-jangan, ketika perusahaan sudah memberikan lampu hijau tapi kita tidak punya waktu dan energi yang cukup!

Banyak orang yang merasa ragu dalam membangun bisnis karena hampir seharian waktu mereka di habiskan untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Ketika pulang bekerja, jangankan mengurus bisnis yang ada hanyalah keingininan untuk segera rebahan di tempat tidur.

Anda perlu mencari cara mengantisipasinya, misalnya dengan meningkatkan efektifitas bekerja, Sehingga pekerjaan bisa lebih cepat selesai. Selain itu Anda juga menetapkan waktu yang paling realistis, Anggap saja bisnis online ini adalah investasi jangka panjang.

Disini, disiplin dan konsisten adalah kunci. Misalnya Anda punya waktu 1-2 jam saja dalam sehari. Tidak masalah kok, asalkan tahapan dalam membangunnya jelas dan di dasari oleh pertimbangan yang rasional.

Jadi, kontrak kerja maupun ketersediaan waktu akan mempengaruhi berjalan atau tidaknya bisnis yang di rintis nanti. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahaminya sebelum memulai bisnis online.

Baca juga, 4 Faktor Penyebab Bisnis Online Gagal!

2. Cari Partner Bisnis yang Bisa Dipercaya

Membangun bisnis online dengan kondisi masih bekerja fulltime sebagai karyawan bukanlah hal yang mudah. Kita membutuhkan orang lain agar kita bisa menghadapi tantangan bisnis yang kita rintris dengan lebih ringan.

Tapi bukan berarti kita perlu merekrut karyawan. Mencari partner bisnis yang bisa di percaya bisa menjadi solusinya.

Dengan memiliki partner bisnis yang bisa dipercaya, kita bisa bertukar ide, pikiran dan berbagi pekerjaan dalam merintis bisnis online. Sehingga bisnis bisa berjalan dan berkembang lebih cepat.

Bagaimana cara mencari partner bisnis yang bisa di percaya?

Carilah orang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Anda. Anda tidak akan butuh waktu lama untuk beradaptasi jika calon partner bisnis Anda sudah pernah bekerjasama dengan Anda sebelumnya.

Dengan begitu, Anda bisa menghemat waktu karena bisa langsung fokus untuk merancang dan juga mengembangkan bisnis online yang dimiliki.

Bagaimana dengan pasangan?

Sebagian orang ada yang cukup berhasil menjadikan pasangan sebagai partner bisnisnya. Namun tentunya kita perlu menetapkan boundaries yang di sepakati bersama dengan pasangan sejak awal. Agar masalah pada bisnis atau keluarga bisa di hadapi sesuai porsinya dan tidak di campur adukan.

3. Riset Produk yang Pas Untuk Anda Jual

Riset Produk yang Pas Untuk Anda Jual
gambar: unsplash.com/ ux indonesia

Langkah selanjutnya yang perlu di lakukan dalam merintis bisnis online adalah melakukan riset produk. Jangan menjual produk hanya karena sedang hits saja.

Tidak masalah jika awalnya ide produk berasal dari common sense Anda sendiri. Buat saja listnya terlebih dahulu. Namun jika Anda berniat merintis bisnis online jangka panjang, lebih baik Anda juga melakukan riset.

Beberapa hal yang perlu di lakukan untuk melakukan riset produk seperti :

  • Menentukan dulu tujuan riset, dalam hal ini salah satu tujuan yang relevan misalnyauntuk memahami kesesuaian produk dengan kebutuhan pelanggan.
  • Memahami hubungan antara produk Anda dan target pelanggan. Anda bisa menggunakan asumsi demografi seperti gender, usia, pekerjaan, hobby dan lain sebagianya.
  • Menganalisis seberapa besar pasar Anda. Untuk itu, Anda bisa menggunakan tools seperti google trends. Dengan memasukan kata kunci terkait Anda bisa mengetahui seberapa sering dan banyak produk yang akan Anda jual di cari oleh orang lain.
  • Mencari produk serupa untuk memahami kondisi pasar dan kompetitor. Apakah kompetitor menjual dengan harga yang lebih murah, apakah ada nilai plus lain yang bisa kita tawarkan kepada pelanggan?
  • Menganalisis produk yang ingin di jual, mulai dari kualitas, pelayanan hingga packaging. Anda bisa mencari data pembanding dari bagimana kompetitor menjual produknya.

4. Sisihkan Gaji Untuk Modal Awal

Meski meluncurkan produk dalam skala kecil, tidak bisa dipungkiri bahwa kita memerlukan modal awal untuk merintis bisnis online.

Modal paling minimal seperti hp dan kuota. Namun tidak ada salahnya jika kita mempersiapkan modal lainnya seperti packaging, dan berbagai kebutuhan lain untuk menjaga kelancaran bisnis online kita nanti.

Jadi mulai sekarang, coba sisihkan gaji Anda tiap bulan minimal 10-15% untuk modal awal usaha. Begitupun dengan partner bisnis Anda.

Jika saat ini Anda masih berstatus sebagia karyawan di sebuah perusahaan, lebih baik jangan buru-buru resign. Tapi kumpulkan dulu modal, siapkan sistem bisnis dan hal-hal yang diperlukan lainnya di sela-sela waktu luang yang dimiliki.

Baca juga, 8 Jenis Pinjaman Modal Usaha UMKM Terpercaya

5. Pilih Media Pemasaran yang Pas

bisnis online Pilih Media Pemasaran yang pas.png
gambar : unsplash.com/ dole777

Karena bisnis Anda bersifat online, pastinya akan berhubungan erat dengan media pemasaran digital seperti marketplace, media sosial atau website.

Meski semuanya punya daya jangkau yang luas, tapi setiap media digital memiliki cara kerja tersendiri untuk menjangkau pasar. Contohnya saja website. Website cocok bagi usaha yang sedang ingin memperkuat branding karena bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Sedangkan usaha yang masih merintis dan target utamanya adalah meningkatkan omzet lebih cocok menggunakan marketplace dan media sosial. Namun marketplace dan media sosial juga ada banyak pilihan rasanya mungkin kita akan kesulitan jika langsung menggunakan semuanya.

Di awal usaha, kita cukup memilih prioritas marketplace dan medsos yang lebih banyak di gunakan oleh target pelanggan kita. Lalu tingkatkan engagement dan jangkauan!

6. Buat KPI (Key Performance Indicator) yang Realistis

Meski belum memiliki tim yang ideal, KPI (Key Performance Indicator) tetap dibutuhkan agar bisa mengukur pergerakan bisnis online yang sedang di rintis.

Di awal, biasanya semua pekerjaan bisnis di lakukan bersama-sama. Namun jika sudah mulai jelas target dan job list yang perlu dilakukan, ada baiknya membuat KPI untuk masing-masing.

Anda dan partner bisnis bisa membagi batasan pekerjaan. Walaupun begitu, intensitas bertukar pikiran tetap tinggi mengingat kita masih ‘babat alas’ bisnis. Masih harus banyak mengamati dan belajar.

Misalnya saja ada 6 job list, Anda bisa mengelompokannya sesuai dengan kedekatan jenisnya dan bobotnya. Contoh :

a. Survey supplier online dan offline

b. Membuat akun medsos dan marketplace

c. Membuat konten foto dan video

d. Live di medsos/ marketplace

e. Distribusi produk dari supplier ke tempat usaha

f. Packing untuk pelanggan

g. Balas chat dari calon pelanggan

Misalnya tim awal hanya berdua (Anda dan partner bisnis), berdasarkan list pekerjaan diatas kelompok pekerjaan bisa dibagi menjadi : 1. b-c-g dan 2. a-e-f sedangkan poin d bisa dilakukan bergantian.

Setelah itu baru buat KPI nya. Contohnya :

Pekerjaan 1 berkaitan dengan media pemasaran, deadline pembuatan akun untuk semua media pemasaran yang dipilih, membuat konten gambar 3/ minggu dan video 1/ minggu serta membalas semua chat dari berbagai media pemasaran.

Pepekerjaan 2 berkaitan dengan produk, list 3 supplier potensial, sistem distribusi yang hemat dan aman dilakukan setiap hari (sesuai pesanan) serta packing rapi dan aman setiap hari (sesuai pesanan).

Baca juga, Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis

7. Lakukan dengan Komitmen

Untuk memperoleh hasil usaha yang di inginkan, kita perlu melakukannya dengan komitmen. Proses bisnis online itu cukup panjang, mungkin akan ada bebetapa hal menantang di awal merintis dan juga saat menjalankannya.

Tanpa komitmen, tim akan mudah bubar. Oleh karena itu, meskipun itu adalah pasangan Anda sendiri commitment is a must. Komitmen seperti apa yang perlu di perjuangkan dalam membangun bisnis online?

Misalnya Anda dan partner bisnis tidak akan menyerah sebelum mencoba dan bisnis memang terpaksa benar-benar di hentikan. Komitmen untuk menjaga kepercayaan satu sama lain, dan apapun yang tujuannya untuk mengembangkan bisnis.

Biasanya komitmen ini landasannya adalah visi dan misi bersama. Jadi sebelum berkomitmen, pastikan Anda dan partner bisnis memiliki kesamaan vsii dan misi ya!

8. Belajar dari yang Lebih Ahli

Meskipun dilakukan di waktu luang setelah pekerjaan kantor selesai, bukan berarti kita melakukan bisnis online dengan asal-asalan. Justru dengan waktu dan energi yang terbatas kita di tuntut untuk mengerjakannya secara efisien. Sama halnya dengan pekerjaan di kantor.

Oleh karena itu, kita perlu ilmu. Jika memungkinkan, ikuti webinar atau kursus-kursus berbayar yang berkaitan dengan bsinis online yang sedang di rintis.

Tapi sebenarnya tidak harus berbayar, Anda juga bisa memaksimalkan relasi. Jika Anda punya rekan atau saudara yang terlebih dahulu terjun dalam bisnis online ajaklah sesekali untuk ngopi bersama dan sharing ilmu. Jangan lupa tanyakan opini dan saran mereka berkenaan bisnis Anda.

9. Beristirahat dengan Baik

Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah beristirahat dengan baik.

Saya tahu bahwa bekerja sekaligus merintis bisnis akan sangat menyita energi dan waktu kita. Namun jika kita tidak membiasakan diri untuk beristirahat dengan baik, ini akan seperti bom waktu.

Karena kesehatan mental dan fisik menjadi taruhannya. Sekalipun kita merasa passionate dengan hal yang di lakukan, tetap tubuh dan mental kita butuh istirahat. Jadi bangunlah habit sehat untuk merawat kesehatan mental dan fisik demi menjaga kestabilan pekerjaan serta bisnis online yang sedang di rintis.

Penutup

Itu saja tips untuk memulai bisnis online sambil bekerja kantoran. Dari beberapa tips diatas, manakah yang sudah coba Anda lakukan?

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, dan bisnis online impian Anda cepat berkembang ya!

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar