Fobis.ID > Artikel > 10 Tips Bisnis Thrift Shop Modal Kecil

10 Tips Bisnis Thrift Shop Modal Kecil

Tertarik membuka bisnis thrift shop tapi tidak pede dengan modal yang dimiliki? Jangan khawatir, karena kali ini kita akan membahas tips bisnis thrift shop dengan modal kecil. Memang bisa?

Pastikan Anda membaca artikelnya sampai selesai ya!

Saat ini belanja di thrift shop menjadi salah satu pilihan yang di sukai banyak orang. Bagaimana tidak, dengan harga yang terjangkau kita sudah bisa membeli barang dengan kualitas seperti baru. Bahkan tidak jarang barang-barang tersebut juga keluaran brand terkenal.

Inilah daya tarik baju branded sisa export.

Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, belanja thrifting bisa di lakukan secara online. Tidak perlu keluar rumah, tidak perlu modal ongkos bensin, tinggal duduk santai dan pilih-pilih. Lalu bayar cashless dan barang siap di antar ke alamat rumah kita.

Tidak heran banyak sekali orang yang tertarik mencoba bisnis thrift shop karena melihat jumlah pasar yang meledak.

Nah, jika Anda salah satunya, Anda tentu harus bisa bersaing dengan mereka yang sudah memulai bisnis thrift shop ini lebih dulu. Maka dari itu persiapan yang baik perlu di lakukan. Kira-kira apa saja tips bisnis thrift shop agar laris manis? Sebelum itu kita simak dulu sedikit penjelasan tentang perbedaan bisnis sejenis ya.

Apa Bedanya Thrift Shop dengan Preloved dan Sisa Export?

Thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas seperti baju, buku, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Tapi meskipun bekas, kualitas barang yang dijual pun tidak kalah dengan yang baru.

Sebenarnya ada banyak jenis barang bekas yang bisa di jual di thrift shop. Tapi yang saat ini banyak di minati adalah thrifting pakaian.

Apakah menjual barang-barang bekas milik sendiri bisa di sebut thrift shop juga?

Nah, yang ini namanya preloved, yakni menjual barang-barang bekas pakai pribadi. Sementara thrift shop barang bekasnya kita beli dari supplier.

Beda lagi dengan sisa export yang tentu saja barangnya beli dari supplier dengan kualitas cukup baik (baru) namun keluaran lama dari brand-brand tertentu atau sisa. Sehingga masih terdapat price tag namun harganya lebih murah di banding produk keluaran baru.

Dibanding dengan sisa export, harga barang thrifting biasanya jauh lebih murah.

Dari sini sudah jelas ya perbedaannya? Yuk kita lanjut membahas tips bisnis thrift shop!

1. Tentukan Target Market dan Barang yang Akan di Jual

Tentukan Target Market dan Barang yang Akan di Jual
gambar : unsplash.com/ Boudhayan Bardhan

Sebelum kita membicarakan tentang supplier dan merawat barang thrufting, kita perlu menentukan target market kita terlebih dahulu. Apkah ingin menyasar anak muda perempuan, anak muda laki-laki, pekerja kantoran, ibu-ibu, atau bapak-bapak?

Selain itu penting juga untuk memilih barang yang ingin kita jual nantinya. Sebab ada banyak sekali barang bekas yang bisa kita jual dan memiliki target pasarnya tersendiri. Misalnya kita memilih barang elektronik. Tentu saja target pasarnya berbeda dengan jualan thrfting pakaian.

Hal ini penting sekali karena mempengaruhi target pasar yang akan di bidik. Kalau terlalu luas dan kurang spesifik maka akan mempersulit thrift shop untuk dikenal banyak orang.

Jika kita sudah tahu target market kita, maka kita akan lebih mudah untuk membuat nama brand, mendesain ciri khas toko, membuat konten yang sesuai bahkan tempat jualan yang lebih tepat.

Contohnya saja, jika target pasar kita adalah orang-orang yang suka dengan model pakaian ala korea yang simple namun terkesan cute. Kita bisa mengupload foto-foto dengan fiter yang warm dan membuat packaging dengan warna-warna pastel.

Baca juga, 9 Ide Bisnis Unik yang Masih Jarang di Indonesia

2. Pilih Supplier yang Tepat

Memilih supplier yang tepat untuk thrift shop memang susah-susah gampang. Namun langkah ini harus di lakukan secara cermat. Jangan sampai Anda menyesal nantinya.

Berdasarkan pengalaman berbisnis thrift shop dulu, saya terpaksa menutup toko karena masalah pada kualitas barang. Pada awal pembelian, barang-barang yang dikirim bagus dan bervariasi. Namun pada pembelian selanjutnya, barang-barang yang di kirimkan supplier jauh di bawah ekspektasi.

Hal ini tentu mempengaruhi minat pasar. Karena tidak punya supplier pengganti akhirnya toko harus tutup padahal waktu itu sudah mulai banyak peminatnya.

Yang bisa kita pelajari disini yakni, carilah supplier lebih dari satu. Jangan lupa bandingkan harga dan kualitas 1 supplier dengan supplier lainnya.

Jika punya waktu, kita sebenarnya bisa terjun langsung memilih barang thrifting sendiri di pasar atau pusat barang bekas. Namun saat ini Anda juga bisa membelinya lewat website atau marketplace yang menyediakan paket usaha thrifting.

Jadi jangan lupa untuk cek hal-hal berikut ketika mencari supplier :

  • Kualitas dan ketersediaan barang
  • Kecepatan respon dan pengiriman
  • Tata cara pembelian (untuk mengitung ongkir dan biaya packaging)
  • Dan jangan lupa untuk meminta kontak supplier

Nah kira-kira berapa sih modal yang di perlukan untuk memulai bisnis thrifting?

Sebenarnya bsinis ini bisa di mulai dengan modal di bawah 1 juta. Bahkan ada banyak paket usaha yang di tawarkan mulai dari 500 ribuan saja.

Baca juga, Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha Untuk Pemula

3. Buat Nama Toko Sendiri dan Logonya

tips bisnis thrift shop Buat Nama Toko Sendiri dan Logonya.png
gambar : unsplash.com/ Oleg Laptev

Langkah selanjutnya untuk memulai bisnis thrift shop adalah membuat nama toko beserta logonya.

Meski menjual baju bekas, tidak ada salahnya untuk menyisipkan label atau sticker pada barang thrifting yang Anda jual. Hal ini akan meningkatkan nilai toko di mata pembeli. Karena pembeli akan merasa membeli barang baru meski tahu itu barang bekas.

Sebaiknya pertimbangkan dengan baik nama brand yang digunakan. Sebisa mungkin gunakan kata-kata yang menarik dan mudah di ingat oleh target pasar.

4. Rawat Produk dengan Baik

Hal yang paling penting kita perhatikan dalam berbisnis trhift shop adalah menjaga kualitas produk yang akan di jual.

Meski bekas, kita harus memastikan bahwa barang tersebut layak jual. Sebab sekalinya pembeli kecewa maka akan sulit untuk kembali membeli di toko kita. Dan bukan tidak mungkin, kita mendapat ulasan buruk secara online yang kita tahu bisa dengan mudah menyebar.

Misalnya kita membuka thrift shop pakaian. Pastikan pakaian yang akan di jual sudah di cuci, di setrika atau di uap dan di bungkus satu persatu sebelum sampai di tangan pelanggan.

Selain itu, jika baju sudah bersih dan rapi kita juga jadi lebih mudah untuk memfoto produk untuk mengisi konten di media sosial.

5. Maksimalkan Photoshoot Produk

tips bisnis thrift shop Maksimalkan Photoshoot Produk.png
gambar : unsplash.com/ Matthias Blonski

Percaya atau tidak, foto produk cukup berpengaruh loh dalam menarik minat calon pembeli.

Jika tampilan etalase produk di toko thruftng kita enak dilihat, biasanya akan mudah menarik pembeli untuk membeli. Oleh karena itu sebisa mungkin maksimalkan photoshot produk.

Kita tidak perlu mengeluarkan bugdet sampai berjuta-juta untuk peralatan photoshoot. Cukup lighting dan background polos serta beberapa hiasan yang di perlukan saja. Sementara untuk pengambilan gambar, bisa menggunakan kamera hp jika belum punya kamera profesional.

Kemudian, jika dibutuhkan lakukan editing menggunakan aplikasi edit foto gratis agar gambar lebih menarik dan enak dilihat. Namun dalam proses editing ini jangan sampai mengaburkan bentuk dan warna asli dari barangnya ya.

6. Tentukan Harga Jual yang Pas

Tips selanjutnya untuk membangun thrift shop adalah menentukan harga jual yang pas. Jangan sampai terlalu mahal sehingga prang-orang enggan membeli. Tapi jangan juga terlalu murah sampai mengorbankan keuntungan demi menarik banyak pelanggan.

Dalam menentuka harga jual, sebaiknya pertimbangkan hal-hal ini juga!

  • Harga pasaran barang
  • Kualitas barang yang di jual
  • Modal
  • Biaya operasional
  • dll

7. Rencanakan Strategi Pemasaran

Rencanakan Strategi Pemasaran
gambar : unsplash.com/ Campaign Creators

Inilah langkah dalam memulai bisnis thrifting yang tidak boleh dilewatkan. yakni merencanakan strategi pemasaran.

Jangan sampai kita terbuai karena potensi pasar yang besar, lalu langsung terjun bebas tanpa rencana.

Di era digital seperti saat ini perencanaan strategi sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis. Untuk mulai merencanakan strategi pemasaran, Anda perlu mengenal target market bisnis terlebih dahulu.

Misalnya perempuan usia 20-an. Nah, biasanya mereka nongkrong di mana sih?

Di sosmed, tiktok dan instagram. Jadi, Anda bisa membuka thrift shop Anda disana. Sesekali adakan event promo untuk menarik pelanggan. Misalnya beli 3 dapat 4 atau diskon sesuai usia dan ide kreatif promosi lainnya.

8. Buat Konten Menarik dan Konsisten

Content is king. Di era digital, konten adalah alat pemasaran yang sangat berpengaruh. Oleh karena itu buatlah konten yang menarik dan juga konsisten.

Perlu Anda perhatikan, jika Anda memilih beberapa media digital sekaligus untuk berjualan maka bisa jadi Anda juga perlu membuat bentuk konten yang berbeda.

Sebab, setiap media digital yang dipilih punya ciri khasnya tersediri. Misalnya Tok Tok yang fokus pada konten video, instagram dengan konten gambar serta video. Berbeda lagi dengan marketplace yang punya fitur live selain etalesae foto produk, dimana orang-orang datang dengan tujuan utama berbelanja atau window shopping.

9. Buatlah Packaging yang Berkesan

Buatlah Packaging yang Berkesan
gambar : unsplash.com/ RoseBox رز باکس

Setelah selesai dengan rencana pemasaran dan konten, pacakaging adalah bagian dari strategi pemasaran yang tidak kalah penting.

Jika ingin memperkuat ciri khas toko thrifting, cobalah membuat packaging yang berkesan bagi pelanggan. Hal ini juga bisa digunakan sebagai apresiasi bagi pelanggan yang mau berbelanja barang bekas di toko Anda.

Packaging yang di buat tidak perlu mahal, tapi bisa di buat seunik mungkin dan terkesan spesial. Misalnya dengan menyisipkan ucapan terimakasih dan menggunakan plastik berwarna yang sesuai dengan citra brand.

Baca juga, Bisnis Mandek, Yuk Kenali 5 Faktor Penghambat Bisnis

10. Utamakan Pelayanan

Tips terakhir untuk memulai bisnis thrift shop yakni mengutamakan pelayanan. Siapa sih pelanggan yang tidak senang jika di layani dengan ramah dan faast respond?

Apalagi jika pengiriman barang bisa di lakukan dengan cepat jika Anda membuka toko secara online. Besar kemungkinan pelanggan akan auto repeat. Karena mereka senang jika barang yang di beli cepat sampai.

Jadi jika seandainya jumlah order sudah meningkat dan over handle, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan tenaga kerja packing untuk membantu mengimkan barang lebih cepat.

Kesimpulan

Bisnis thrift shop memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Untuk Anda yang masih pemula, tentu pada awal memulai bisnis bisa jadi cukup menantang. Masalah sulitnya mencari supplier, hingga pemasaran harus di hadapi.

Semoga dengan 10 tips membangun bisnis thrift shop diatas bisa membantu Anda yang berminat memulai bisnis ini. Selamat mencoba!

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar