Berniat Jadi Pesaing ChatGPT, AI Google Malah Salah Jawab Pertanyaan

Kesalahan tersebut sudah tayang lebih dari satu juta kali di media sosial Twitter. Hal yang lebih fatal lagi, kesalahan jawaban Bard justru terpampang sebelum Google melakukan presentasi utuk memukau para investor.

Akibat dari kelalaiannya, Google kehilangan nilai pasar hingga USD 100 miliar atau setara Rp 1.500 triliun pada Rabu (08/02/2023). Selain itu, para pengamat industri juga khawatir akan masa depan dari Alphabet Inc akibat dari kesalahan ini.

Pasalnya, mereka memiliki kekhawatiran bahwa Google akan kehilangan kredibilitasnya saat menjadi pesaing ChatGPT serta Microsoft Bing. Terlebih, pesaing ChatGPT ini justru menampilkan kesalahannya dalam sebuah iklan untuk promosi Bard.

ChatGPT

Namun, apa yang membuat ChatGPT mendapatkan banyak pesaing dalam waktu yang sangat singkat? Tentu saja karena ChatGPT memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang menyerupai ketikan manusia.

Selain itu, OpenAI juga mengunggulkan kemampuan ChatGPT yang juga mampu menghasilkan gaya penulisan berbeda agar pengguna tidak merasa sedang chat dengan chatbot, melainkan dengan manusia pada umumnya.

OpenAI juga telah meraih dukungan Microsoft dengan dana sebesar USD 10 miliar. Selain itu, OpenAI juga berhasil memukau penggunanya dengan jawaban yang sangat akurat serta penulisannya yang baik untuk menjadi petunjuk sederhana.

Microsoft juga telah mengadakan acara yang bertujuan untuk mengumumkan bahwa mereka telah merilis peramban dalam versi baru. Dua peramban andalan Microsoft, Bing dan Edge datang dengan kabar telah terintegrasi dengan teknologi ChatGPT.

BACA JUGA: Microsoft Gunakan Teknologi ChatGPT pada Bing dan Edge

Meskipun sedang naik daun dan banyak memukau para konsumen, bukan berarti ChatGPT sudah sempurna. Masih banyak kesalahan yang ada dalam chatbot ini, hanya saja memang tidak tertimpa kerugian yang berarti.

Dengan situasi yang memanas antara ChatGPT dengan pesaing ChatGPT, seorang analis software senior di DA Davidson, Gil Luria, mengungkapkan bahwa Google tampaknya tidak menyadari potensi AI untuk mesin pencariannya.

Ketidaksadaran Google dalam mengembangkan mesin pencarinya dengan AI membuat perusahaan ini terburu-buru untuk menjadi pesaing ChatGPT. Dalam kondisi yang buru-buru, akhirnya Google harus mengalami hal yang fatal karena mengunggah sebuah demo dengan jawaban yang salah.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar