Fobis.ID > News > Dunia Diambang Resesi, Pilih Nabung atau Investasi?

Dunia Diambang Resesi, Pilih Nabung atau Investasi?

Resesi Dunia – Kita mungkin sering bercanda bersama teman-teman kita sambil berkata bahwa “Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja”. Kini, sepertinya itu akan benar-benar menjadi nyata.

Kondisi dunia diprediksi akan terus bergerak ke dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Ekonomi global terancam resesi. Dan hal itu diperkirakan bakal terjadi pada tahun 2023.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Ahad 2 Oktober 2022, terjadinya resesi ini adalah adanya kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral di seluruh dunia.

Selain itu juga disebabkan karena perang antara Rusia vs Ukraina yang saat ini sedang berlangsung dan telah menjadi penyebab kerugian yang sangat besar di berbagai sektor ekonomi.

Kemudian ancaman resesi ini juga di sebabkan oleh adanya kebijakan zero-Covid di Negara China.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kenaikan harga pangan dan energi di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat memicu terjadinya inflasi.

Kondisi itu menyebabkan sejumlah bank sentral mengeluarkan kebijakan untuk menaikan suku bunga dan melakukan pengetatan likuiditas.

Dampak dari kebijakan itu akan dirasakan dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Termasuk salah satunya negara-negara berkembang seperti Indonesia dan lain sebagainya.

Baca Juga : Bagaimana Garuda Indonesia Bisa Untung 57 Triliun

Apa Itu Resesi?

Secara sederhana, pengertian resesi yang dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah suatu kondisi di mana perkonomian sebuah kondisi memburuk.

Kondisi ekonomi memburuk bisa dilihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, angka meningkat meningkat, dan selama kuartal dua tahun berturut-turut pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif.

resesi dunia 2023

Penyebab Resesi

Kondisi demikian disebabkan oleh banyak hal. Dari mulai terjadinya guncangan ekonomi yang tiba-tiba, dampak dari inflasi yang tak bisa dikendalikan lagi hingga hutang yang berlebihan. Berikut macam-macam penyebab terjadinya resesi.

Guncangan Ekonomi Tiba-tiba

Geger ekonomi secara tiba-tiba bisa terjadi kapan saja. Guncangan ekonomi ini bisa menimbulkan kerugian finansial yang serius. Contoh, terjadinya pademi Covid-19 yang mengakibatkan matinya aktivitas ekonomi di seluruh dunia.

Hutang yang Berlebihan

Hutang yang menumpuk mengakibatkan biaya pembayaran utang semakin tinggi. Bahkan bisa sampai di titik tak mampu lagi untuk membayar hutang.

Terjadi Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi di mana harga-harga naik terus menerus dan sulit untuk dikendalikan. Meski inflasi ini sering terjadi, namun jika terus menerus dan berlebihan akan membuat dampak yang serius.

Terjadi Deflasi

Sebaliknya, deflasi juga bisa menjadi penyebab terjadinya resesi. Deflasi adalah kondisi di mana harga suatu barang turun terus menerus, yang menyebabkan upah perkonteraksi dan menekan harga.

Saat deflasi terjadi, para pengusaha akan menghentikan pengeluarannya yang tantu akan perekonomian.

Pilih Nabung Atau Investasi?

Di tengah kondisi dunia yang terancam resesi seperti sekarang ini. Manakah yang lebih baik untuk sama depan, menabung atau investasi?

Perencanaan Keuangan Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia Dandy dikutip dari CNBC Indonesia mengatakan kemungkinan terjadinya resesi dalam waktu dekat bisa berpengaruh pada kondisi pasar.

Dandy mengingatkan agar masyarakat jangan terlalu rakus untuk berinvestasi. Dan memilki uang tunai merupakan pilihan terbaik karena tidak terpengaruh oleh resesi.

Sedangkan bagi yang ingin berinvestasi, harus cermat dalam memilih emiten yang tahan banting di tengah terjadinya pelemahan ekonomi.

Imelda Tarigan, perencana keuangan dari OneShildt Consulting juga berpendapat bahwa investasi reksadana juga masih bisa dipastikan di tengah ancaman resesi dunia.

Namun Imelda juga mewanti-wanti agar memilih reksadana yang mendorong perputaran ekonomi domestik seperti reksadana dengan pendapatan tetap.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar