Fobis.ID > News > Elon Musk Sepakat Beli Twitter Rp 668 Triliun

Elon Musk Sepakat Beli Twitter Rp 668 Triliun

Orang terkaya di dunia, Elon Musk akhirnya sepakat untuk meneruskan rencananya untuk membeli platform media sosial twitter dengan harga Rp 668 triliun. 

Melalui dokumen pengajuan ke komisi sekuritas dan bursa Amerika Serikat (SEC).

Dilansir dari Kompas.com Kamis, 6 Oktober 2022 hal tersebut telah resmi dikonfirmasi oleh salah satu juru bicara Elon Musk. 

Dalam dokumen tersebut Elon Musk menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan transaksi pembelian saham Twitter.

“Pihak Elon Musk bermaksud untuk melanjutkan penutupan transaksi yang dimaksud pada perjanjian penggabungan 25 April 2022. Sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan di dalamnya,” tulisnya dalam dokumen SEC.

Pihak Twitter juga telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima surat tersebut.

Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa Elon Musk sepakat untuk membeli Twitter dengan harga 54,20 dolar AS (Rp 823.000) per lembar saham atau total 44 miliar dolar AS (Rp 668 triliun). 

Diketahui sebelumnya antara pihak Musk dan Twitter saling melayangkan gugatan ke pengadilan karena awalnya Musk membatalkan akuisisi. 

Sidang gugatan itu rencananya akan digelar pada 17 Oktober 2022 di pengadilan Delaware. Namun sebelum sidang itu berlangsung, pihak Musk tiba-tiba mengirimkan surat tersebut. 

Belum diketahui apa yang menjadi sebeb tiba-tiba pihak Musk memutuskan kembali untuk meneruskan pembelian Twitter yang sampat gagal itu. 

Namun dalam dokumen yang dikirimkan ke SEC ditulis kesepakatan dengan syarat untuk menyetop proses hukum dan menunda proses pengadilan yang saat ini masih berjalan. 

Baca Juga : Segera Cek! Ini Rekomendasi Saham Oktober 2022

Elon Musk Sepakat Beli Twitter Rp 668 Triliun

Elon Musk Jadi Beli Twitter

Bloombreg menjadi pihak yang melaporkan rencana kembali Musk untuk mengakusisi Twitter. Laporan Bloombreg tersebut kemudian diperkuat dengan cuitan Musk di akun Twitternya pada 5 Oktober 2022. 

Orang terkaya dunia versi majalah Fobes tersebut mencuit “Membeli Twitter Adalah Akselerator untuk membuat X, aplikasi untuk segalanya,”. 

Masih dar sumber yang sama Kompas.com. Proyek X adalah ide Elon Musk yang ingin membuat super app yang menggabungkan antara platform media sosial, perpesanan, pembayaran digital dll. 

Gagasan X ini kata sebagian oran mirip dengan super app WeChat di China. 

“Twitter kemungkinan akan mengakselerasi proyek X dalam 3-5 tahun, tapi mungkin tebakan saya bisa meleset,” cuit Must lagi. 

Baca Juga : Daftar Harga BBM Oktober 2022, Pertalite Dibatasi!

Drama Pembelian Twitter Elon Musk

Drama pembelian Twitter oleh Musk ini memang cukup panjang. Pada babak awal pembelian Twitter, Musk tiba-tiba memutuskan untuk membatalkannya. 

Alasan pembatalan itu karena di Twitter terdapat banyak akun bot dan akun spam di Twitter yang tak bisa diverifikasi oleh Musk. 

Twitter menjelaskan bahwa jumlah akun bot dan spam hanya 5% dari jumlah total pengguna aktif harian sebanyak 226 juta yang dapat di monetisasi. 

Namun, pihak Musk meragukan data tersebut dan memprediksi total akun bot dan spam yang ada sebanyak 20 persen dari seluruh jumlah total pengguna.

Musk meminta Twitter untuk memberikan data yang valid, dan mengancam akan membatalkan proses akuisisi Twitter jika Twitter tidak memenuhi permintaan Musk.

Setelah dua bulan menunggu, Musk belum juga mendapat data yang valid mengenai jumlah akun bot dan spam dari Twitter. 

Selain itu, pihak Musk juga Twitter tidak terbuka dalam informasi bisnis yang diajukan Musk tanpa dasar yang jelas. 

Padahal dalam dokumen kontrak kesepakatan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pihak Musk masih dapat meminta berbagai macam informasi mengenai bisnis Twitter. 

Sebelum Musk menyelesaikan transaksi pembelian Twitter. 

Dengan dalih Twitter tak bisa memberikan data valid jumlah akun bot dan akun spam. Elon Musk pun batal untuk membeli Twitter. 

Setelah itu, terjadi proses saling gugat menggugat antara pihak Musk dan Twitter sebelum akhirnya melanjutkan transaksi pembelian. 

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar