Fobis.ID > News > Bagaimana Garuda Indonesia Bisa Untung 57 Triliun

Bagaimana Garuda Indonesia Bisa Untung 57 Triliun

Bagaimana Garuda Indonesia Untung – Tujuan utama dalam berbisnis adalah agar bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya. Maka sah-sah saja jika kita sebagai pelaku bisnis harus melakukan banyak hal untuk meraihnya. 

Salah satu perusahaan Indonesia yang baru saja meraup keuntungan yang besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garuda Indonesia.

Perusahaan maskapai penerbangan dalam negri ini seperti dikutip dari detik.com Ahad, 2 Oktober 2022 dilaporkan telah meraup keuntungan sebesar US$ 3,81 miliar atau setara dengan Rp 57,91 triliun.

Bagaimana caranya Garuda Indonesia bisa meraup keuntungan yang sangat besar itu? Apa yang menyebabkan Garuda Indonesia bisa meruap untung hingga triliunan rupiah itu? Seperti apa kisahnya, simak ulasannya di bawah ini. 

Baca Juga : Bisnis Mandek, Yuk Kenali 5 Faktor Penghambat Bisnis

garuda indonesia untung 57 triliun

PT Garuda Indonesia 

Garuda Indonesia atau PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu BUMN Indonesia yang bergerak di bidang transportasi, khusunya tranportasi udara lewat pesawat terbang. 

Perusahaan plat merah ini berkantor di Bandar udara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta. Maskapai Garuda Indonesia adalah yang terbesar di Indonesia dan memiliki banyak rute penerbangan ke seluruh dunia. 

Awal mula berdirinya Garuda Indonesia berasal dari adanya KLM Interinsulair Bedrijf yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1 Agustus 1947. 

Tujuan didirikannya KLM Interinsulair Bedrijf adalah untuk melayani kembali daerah jajahannya dengan pesawat dakota sebanyak 20 unit. 

Namun setelah setelah terjadi perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) 28 Desember 1949 di Den Haag Belanda. Maskapai ini kemudian di serahkan kepada pemerintah Indonesia. 

Oleh pemerintah Indonesia nama KLM Interinsulair Bedrijf kemudian dirubah menjadi Garuda Indonesia. Nama itu dipakai hingga sekarang. 

Bagaimana Garuda Indonesia Untung

Bersumber dari laporan terbaru PT Garuda Indonesia pada semester 1 September tahun 2022. Perusahaan ini berhasil mencetak laba sebesar US$ 3,81 miliar atau setara dengan Rp 57,91 triliun.

Bagaimana mereka bisa meraup laba sebesar itu? Dikutip dari detik.com Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo mengungkapkan bahwa hal itu terjadi karena adanya pembalikan liabilitas. 

Liabilitas yang terjadi pada Garuda Indonesia antara lain karena disetujuinya perdamaian dalam penundaan pembayaran utang (PKPU). 

“Sebelumnya kami mendapat laba negatif tahun lalu. Hari ini tersiar kabar Garuda Indonesia mendapat laba 57 triliun. Itu sebenarnya laba baku, karena adanya pembalikan liabilitas setelah adanya PKPU kemarin,” kata Wirjo. 

Namun Wirjo optimis, pada tahun 2022 ini pihaknya telah melakukan sejumlah langkah-langkah strategis untuk memajukan maskapai ini dapat berjalan dengan baik. 

Tahun 2021, Garuda Indonesia Rugi

Meskipun tahun ini Garuda Indonesia mendapat untung yang sangat besar. Namin di tahun sebelumnya perusahaan ini justru mengalami banyak sekali kerugian. 

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Syahputra dalam laporannya yang dimuat oleh detik.com menjelaskan. 

Sejak terjadi Pandemi Covid-19, pada tahun 2020 ekuitas Garuda per Desember 2021 negatif sebesar US$ 5,3 miliar. Pada bulan Desember tahun 2020 menurut Irfan, tercatat laba bersih Garuda minus US$ 2,2 miliar.

Kemudian pada bulan Desember 2021 tercatat minus US$ 3,8 miliar. Serta pada bulan Maret laba masih tercatat minus US$ 1,36 miliar. Sedangkan Per bulan Juni 2022 Garuda membukukan laba bersih US$ 3,81 miliar.

Laba bersih ini kata Irfan diperoleh dari pendapatan restrukturisasi utang. Serta disetujuinya perjanjian perdamaian dalam proses PKPU, membuat ekuitas membaik jadi US$ 1,5 miliar.

Sementara pada laporan keuangan tahunan 2021, perusahaan ini masih rugi sebesar US$ 4,16 miliar atau setara dengan Rp 62,3 triliun.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar