Fobis.ID > News > Melesat, Ekonomi RI Tumbuh 5,72 Persen

Melesat, Ekonomi RI Tumbuh 5,72 Persen

Seperti kita tahu bahwa ancaman resesi global yang diprediksi bakal terjadi pada tahun 2023 menjadi momok yang sangat ditakutkan oleh banyak negara-negara di dunia.

Berbagai macam cara telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya resesi global tersebut. Namun tak semua antisipasi yang dilakukan berhasil, banyak juga yang mengalami kegagalan. 

Tak kecuali dengan Indonesia, di tegah ancaman resesi global tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia justru semakin kokoh dan menguat.

Apakah ini bisa bukti Indonesia aman dari ancaman resesi. Berikut penjelasan terkait kondisi ekonomi Indonesia yang menguat 5,72 persen di kuartal tiga ini. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Senin, 7 November 2022 kemarin mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia naik sebesar 5,72 persen secara year of year (yoy) pada kuartal tiga. 

Hal itu menunjukan sebuah tren positif pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua yang tumbuh sebesar 5,44 persen yoy. 

Sedangkan secara kuartalan quarter of quarter (qoq) ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 1,81 persen. Dan jika dikumulatifkan, perkembangan ekonomi Indonesia Januari-September 2022 sebesar 5,40 persen dibanding masa yang sama tahun 2021. 

Margo Yuwono, Kepala BPS mengatakan ekonomi Indonesia memiliki tern perkembangan yang membaik karena pertumbuhannya selalu di atas 5 persen sejak 2021. 

Berikut rincian lengkap perkembangan ekonomi Indonesia. Pada kuratal empat 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02  persen yoy. Pada kuartal satu 2022, masih di angka 5,02 persen.

Kemudian pada kuartal dua 2022 mengalami kenaikan menjadi 5,45 persen. Dan pada kuartal tiga ini naik menjadi 5,72 persen. 

Baca Juga : 9 Negara Berbondong-bondong Naikan Suku Bunga Acuan

Melesat,  Ekonomi RI Tumbuh 5,72 Persen

Faktor Pendorong Ekonomi RI 

Beberapa faktor yang menjadi pendorong laju pertumbuhan ekonomi RI berasal dari dalam dan luar negeri. Salah satunya tumbuhnya ekonomi mitra dagang RI di kuartal tiga tahun ini. 

Misalnya China yang ekonominya tumbuh 3,9 persen, kemudian Amerika Serikat (AS) yang tumbuh 1,8 persen.

Singapura ekonominya tumbuh 4,4 persen, Vietnam yang tumbuh 13,7 persen, Taiwan yang tumbuh 4,1 persen, serta Uni Eropa yang tumbuh 2,4 persen.

Harga sejumlah komoditas di pasar global juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

Hal itu membuat neraca perdagangan RI surplus sebesar 14,92 miliar dolar AS atau naik sebesar 12,58 persen dalam yoy.

Baca Juga : Suku Bunga The Fed Naik 75%, Ini Tips Untuk Investor Agar Tetep Cuan 

Covid-19 yang Membaik

Faktor dalam negeri atau domestik adalah kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik.

Mobilitas masyarakat semakin baik karena adanya pelonggaran syarat perjalanan masyarakat. 

Selanjutnya, terkait adanya respons pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

Yaitu peningkatan realisasi program perlindungan sosial yang tumbuh sebesar 12,46 persen yoy dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,95 persen.

Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal tiga 2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.091,2 triliun.

Sedangkan berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 sebesar Rp 2.976,8 triliun.

Margo Yuwono lebih lanjut menjelaskan bahwa terdapat ada lima sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi. Yakni, industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Dengan rincian sektor industri tumbuh 17,88 persen, sektor pertambangan tumbuh 13,47 persen. Sektor pertanian tumbuh 12,91 persen, sektor perdagangan tumbuh 12,74 persen, dan sektor konstruksi tumbuh 9,45 persen.

Seluruh sektor  berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal ketiga tahun ini. Kecuali, sektor kesehatan yang tercatat mengalami penurunan atau bergerak negatif.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto mengatkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah normal kembali dibanding pada saat pandemi Covid-19. 

Bahan pertumbuhan yang tercatat telah jauh melampaui masa sebelum pandemi, hal itu menunjukan ekonomi RI telah menjadi lebih baik dan lebih maju.

Apalagi tern pertumbuhan ini terjadi saat kondisi ekonomi global sedang mengalami masa-masa suram.

Namun tetap harus optimis, kedepan ekonomi RI akan terus membaik dan menjadi lebih baik. 

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar