Fobis.ID > News > Ramai-ramai Bisnis Batubara

Ramai-ramai Bisnis Batubara

Batubara itu primadona, sektor industri pertambangan batubara akan selalu menjadi tempat yang seksi untuk investasi. Hal tersebut sepertinya terbukti hari-hari ini, karena banyak orang yang mulai ramai-ramai berinvestasi di tambang batubara. 

Yang paling baru, investor kelas kakap yang tergabung di Salim Grup bakalan menjadi investor strategis dan akan melakukan penanaman modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atai Private Placmenet di PT BUMI Resources Tbk. (BUMI). 

Aksi berani Grup Salim tersebut disebabkan karena PT BUMI berencana akan menerbitkan sebanyak-banyaknya saham yang kurang lebih sebanyak 200 miliar saham dengan harga Rp 120 lembar per saham. 

Dengan aksi penerbitan saham itu, PT BUMI diperkirakan akan mendapatkan dana segar sebesar 24 triliun untuk pengembangan modal perusahaan mereka. 

Dillep Srivastava, Direktur dan Sekuritas PT BUMI mengatakan bahwa pihaknya siap menyambut kedatangan para investor atau pemegang saham. 

Meskipun keputusan tersebut baru sebatas rencana karena hasil pastinya akan diperoleh setelah adanya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung besok Selasa, 11 Oktober 2022. 

Dillep juga menambahkan bahwa arah kebijakan bisnis PT BUMI masih sesuai dengan tujuan awal dan belum ada rencana strategis mengubah arah bisnis. 

“Arah BUMI jelas dan tidak ada perubahan dalam hal ini. Tambahan kemitraan (yang) berkualitas dapat dipandang sebagai pengembangan yang berpotensi sinergis,” katanya dilansir dari Kontan.co.id Senin, 10 Oktober 2022. 

Pada tahun ini lanjut Dillep, curah hujan yang tinggi menjadi suatu tantangan dalam proses operasional perusahaan. Namun PT BUMI yakin produksi batubara di tahun ini akan mencapai angka 78 juta ton hingga 83 juta ton. 

Baca Juga : Demo Day HUB.ID 2022, 24 Startup Gaet Investor

Saham Bisnis Batubara BUMI

Diketahui sebelumnya, jika perusahaan asal Hongkong, Mach Energy Limited (MEL) serta dan Treasure Global Investments Limited (TGIL) jadi mengeksekusi private placement BUMI maka keduanya akan jadi pemegang saham sebesar 58,17% saham BUMI. 

Jika kondisi tersebut terjadi maka porsi pemegang saham BUMI yang lain akan terlidusi. Masyarakat umum yang memilki saham 5 persen yang sebelumnya mendekap 70,20 persen saham BUMI akan turun menjadi 30,46 persen saja. 

Ramai-ramai Bisnis Batubara

Seperti yang sudah dibahas di awal, bahwa batubara itu primadona sehingga banyak orang yang tertarik terjun untuk memainkannya. Dikutip dari kontan.co.id banyak sekali orang Indonesia yang ikut berbisnis batubara, dari mulai pejabat hingga konglomerat. 

Peter Sondakh, Rajawali Grup

Salah satu yang terbesar adalah Peter Sondakh, Rajawali Grup. Rajawali Grup hampir menjadi pemilik saham penuh PT PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT). Rajawali tercatat memilki saham sebesar 83,65% pada entitas batubara.

Operasi penambangan SMMT dilakukan melalui di banyak tempat dan banyak anak perusahaan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Kalimantan Timur, melalui PT Internasional Prima Coal, yang tercatat memiliki konsesi batubara seluas 3.238 ha. 

Sumber daya area konsensi ini mencapai total 317,6 juta ton dengan cadangan terbukti sebesar 122,6 juta ton.

Kemudian di daerah Sumatera Selatan, melalui PT Triaryani dengan konsesi lahan seluas 2.143 ha. Sumber daya  di area ini menapai 330 juta ton dengan cadangan total 317 juta ton.

Kiki Barki

Barki yang tercatat memiliki saham 79,79% saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui PT Karunia Bara Perkasa. HRUM memilki banyak operasional di entitas batubara dari mulai penambangan, pengangkutan, penghancuran, penimbunan dan pengapalan batubara. 

Dikuti dari laman resmi Harum Energy, total cadangan perusahaan HRUM mencapai 112,8 juta ton dengan perkiraan total sumber daya mencapai 487,2 juta ton.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar