Fobis.ID > News > Suku Bunga The Fed Melunak, Rupiah Justru Melemah

Suku Bunga The Fed Melunak, Rupiah Justru Melemah

Sejumlah pengamat ekonomi dunia menilai pada akhir tahun ini suku bunga The Fed bakal mulai melunak. Lalu kenapa rupiah justru melemah?

Melunaknya suku bunga The Fed memang menjadi harapan oleh semua pelaku pasar. Dan harapan tersebut sepertinya akan segera terwujud.

Karena para pejabat The Fed, dalam rilis kebijkan moneternya bulan November telah sepakat untuk mengendurkan laju kenaikan suku bunga bank sentral AS itu.

Sebagian pejabat menilai jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai mengendurkan laju kenaikan suku bunga.

Namun, keputusan naik atau turunnya suku bunga The Fed baru akan resmi terbukti dalam rapat kebijkan moneter pertengahan Desember 2022 mendatang.

Berdasarkan data FedWatch milik CME Group, bank sentral paling kuat di dunia itu akan kembali menaikan tingkat suku bunganya.

Perkiraan kenaikkannya mencapai 50 basis poin 9 (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,5 persen dengan propabilitas sebesar 75 persen.

Diketahui, sepanjang tahun ini The Fed telah menaikan tingkat suku bunga sebanyak empat kali secara beruntun dengan total 75 bps hingga mencapai 4 persen.

Dalam rilis kebijkan itu, mengendurnya suku bunga juga bisa menjadi bahan evaluasi dampak yang ditimbulkan dari kenaikan suku bunga secara agresif.

Harapan melunaknya suku bunga The Fed juga disebabkan karena inflasi di AS saat ini mulai turun dan juga angka pengangguran mulai meningkat.

Fenomena itu membuat sejumlah pejabat The Fed mengatakan jika tingkat suku bunga akan segera diturunkan.

Namun Lorie Logan, salah satu pejabat The Fed mengatakan jika suku bunga akan tetap naik, meski dalam angka yang sedikit.

Kenaikan tingkat suku bunga The Fed selama beberapa bulan terakhir membuat pasar ekonomi dunia bergejolak hebat.

Sejumlah mata uang di dunia termasuk rupiah rontok melawan The Fed, pasar saham juga bergerak volatif.

Melunaknya suku bunga The Fed, akankan dapat membuat rupiah kembali menguat atau malah justru melemah?

Suku Bunga The Fed Melunak, Rupiah Justru Melemah

Baca Juga : Duit Triliunan Mengalir Dari Investor Asing ke Indonesia

Suku Bunga The Fed, Rupiah Melemah

Di bulan November 2022 ini, Bank Indonesia (BI) telah kembali menaikan tingkat suku bunganya sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen.

Tak hanya itu suku bunga deposit facility juga naik menjadi 4,5 persen dan bunga lending facility naik menjadi 6 persen.

Dengan begitu, dalam waktu empat bulan saja BI berarti tingkat kenaikan suku bunga BI totalnya sebesar 175 bps.

Kenaikan suku bunga BI itu juga terlampau agresif yaitu sebesar 50 bps dalam waktu tiga bulan berturut-turut.

Namun, naiknya suku bunga BI tersebut nyatanya tak dapat membuat nilai tukar mata uang rupiah naik, sebaliknya justru malah melemah.

Perlemahan rupiah sepanjang tahun 2022 telah mencapai angka sekitar 9 persen dan berada diangka Rp 15.700 per dolar AS.

Tercatat, pada bulan Agustus kemarin menjadi bulan pertama BI menaikan tingkat suku bunganya, menyusul The Fed yang telah naik pada bulan Maret.

Meski terkesan mengekor pada The Fed. Namun tak ada jaminan jika suku bunga BI naik lebih dulu lalu rupiah bisa menguat.

Beberapa bank sentral di sejumlah negara diketahui telah menaikan suku bunganya lebih dulu dibanding The Fed.

Namun tetap saja, nilai mata uang mereka melemah dan tak bisa menguat. Malahan jadi yang terlemah dibandingkan dengan yang lainya, contohnya mata uang Won korea.

Begitu halnya dengan Singapura, pengetatan kebijakan moneter yang mereka terapkan lebih dulu, tak mampu membuat dolar Singapura menguat.

Itu berarti, menaikan tingkat  suku bunga lebih dulu ketimbang The Fed tak menjamin mata uang akan menguat di pasar global.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar