Fobis.ID > News > Wajib Tahu, Ini Fakta-fakta Krisis Ekonomi Inggris

Wajib Tahu, Ini Fakta-fakta Krisis Ekonomi Inggris

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan berita krisis global. Wajib tahu, ini fakta-fakta krisis ekonomi inggris.

Negara yang baru saja ditinggal pergi oleh sang ratu Elisabet  itu saat ini sedang menggalami gejolak yang mendorog terjadinya krisis ekonomi besar-besaran itu.

Krisis ekonomi yang terjadi di inggris ini menyebabkan kenaikan harga di sejumlah sektor industri dan perdagangan, seperti kenaikan harga pangan dan energi.

Untuk bisa bertahan di tengah situasi krisis ini, beberapa kalangan dikabarkan sampai rela menjadi pekerja seks komersian (PSK) demi mencukupi kebutuhan hidupnya.

Namun perlu diketahui, krisis ekonomi di Inggris telah memunculkan sejumlah fakta yang mengejutkan.

Apa saja fakta-fakta tersebut, berikut kami rangkum fakta-fakta krisis ekonomi Inggris.

Fakta-Fakta Krisis Ekonomi Inggris

krisis ekonomi inggris

Terjadi Inflasi 10%

Saat harga pangan di negara Inggris itu terus naik akibat adanya krisis biaya hidup yang terus berlanjut.

Secara year-on-year, pada bulan Agustus 2022 indeks harga konsumen di Inggris masih berada pada level 9,9%.

Untuk setor yang termasuk dalam inflasi inti seperti enegri yang mudah menguap, pagan, alkhohol, dan tembakau naik menjadi 0,8% secara bulan ke bulan serta 6,3% jika dilihat secara yaer-on-year.

Baca, Yuk, Persiapkan! Ini 10 Ciri Bisnis Masa Depan

Adanya penurunan harga bahan bakar motor mengakibatkan penurunan terbesar pada perunahan tingkat inflasi tahunan CPIH dan CPI antara Juli dan Agustus.

Kenaikan harga pangan juga memberikan dampak kenaikan terbesar, sebangian mengimbanginya dengan perubahan tafir atu harga, kata salah seorang senator Inggris dikutip dari cnbcindonesia.com.

Harga Energi Naik

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Inggris dan beberpa negara sekutunya melakukan embargo kepada beberapa bahan bakar asal negara Rusia.

Serangan Rusia ke Ukraina juga mendorong naiknya sejumlah harga bahan bakar di negara Inggris.

Pada bulan Oktober mendatang, pemerintah Inggris berencana akan menaikan tarif batas atas listrik dan rumah tangga hingga 3.549 pound atau Rp 60,7 juta per tahun.

Kenaikan ini sangat kontras jika dibandingkan tarif batas atas yang hanya menyampai angka 1.971 pound atau Rp 33,7 juta per tahun saja.

Kebijakan Pemerintah

Perdana Menteri (PM) baru Inggris Lizz Truss juga berencana akan menerapkan subsidi energi.

Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah tagihan rumah tangga tahunan hingga menyentuh angka 2.500 pound atau Rp 42,7 juta per tahun.

Liz Truss juga akan membagian bantuan hingga 100 miliar pound atau sekitar Rp 1.700 triliun untuk memuliskan langkah ini.

Bantuan ini kata Lis Truss bertujuan untuk mengkompensai harga gas dan bahan bakar lainya yang dibayarkan oleh perusahaan energi untuk menghasilkan listrik.

Jumlah PSK Naik

Fakta yang lebih mencengangkan akibat terjadinya krisis ekonomi di Inggris selain adanya inflasi dan naiknya harga energi adalah terjadinya kenaikan jumlah pekerja seks komersial atau PSK.

Banyaknya perempuan yang rela menjadi PSK di Inggris ini didorong karena meningkatnya biaya kebutuhan hidup yang semakin hari semakin naik.

Dikutip dari cnbcindonesia.com pada bula Juni sampai September terdapat kenaikan 1/3 perempuan Inggris yang menjadi PSK.

Baca juga: Dear Netizen, Inilah Waktu yang Tepat Untuk Membeli Emas

Juru bicara Niki Adams mengatakan krisis ekonomi mengakibatkan krisis biaya hidup.

Hal ini mendorog banyak wanita Inggris  yang terjun untuk menjadi pekerja seks, entah itu di jalan, di tempat atau secara online.

Demikian sejumlah fakta mengnai terjadinya krisis ekonomi di negara Inggris.

Terjadinya krisis di Inggris tentu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua seraya berharap kedepan semoga negara Indonesia tidak mengalami hal yang serupa seperti yang saat ini terjadi di negara Britania itu.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar