Fobis.ID > News > Cadangan Minyak dan Gas Habis, Mungkinkah Timor Leste Akan Bangkrut!

Cadangan Minyak dan Gas Habis, Mungkinkah Timor Leste Akan Bangkrut!

FOBIS.ID – Pada tanggal 20 Mei tahun 2002, Timor Timur secara resmi memisahkan diri dari Indonesia dan menyatakan kemerdekaannya. Mereka kemudian membentuk pemerintahan sendiri yang dikenal sebagai Timor Leste. Ini adalah awal dari kisah yang akan kita bahas.

Selamat datang di Ruang Makro. Pada video sebelumnya, kami telah membicarakan tentang kondisi Timor Leste setelah dua dekade merdeka. Dalam video kali ini, kami akan menjelajahi lebih lanjut tentang sumber daya alam yang kaya di negara ini dan bagaimana pemanfaatannya.

Tidak dapat disangkal bahwa Timor Leste merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama minyak bumi. Meskipun cadangan minyak Timor Leste tidak sebanding dengan negara-negara produsen minyak utama dunia seperti Arab Saudi, Iran, Venezuela, dan Nigeria, selama hampir dua dekade ini, Timor Leste selalu mengandalkan pendapatan dari pertambangan minyak dan gas untuk mengelola negaranya.

Pertanyaannya adalah: Apa yang akan terjadi jika cadangan minyak Timor Leste habis? Dan bagaimana mereka berencana mengatasi hal tersebut?

Cadangan Minyak dan Gas Habis, Mungkinkah Timor Leste Akan Bangkrut!

Ketika Timor Leste meraih kemerdekaannya pada tahun 2002, penduduknya percaya bahwa cadangan minyak bumi mereka akan mencukupi untuk beberapa generasi ke depan.

Charles Scheiner, seorang peneliti dari lembaga penelitian La’o Hamutuk, Timor-Leste Institute for Development Monitoring and Analysis, dengan jelas menyatakan bahwa era kekayaan minyak Timor Leste akan segera berakhir. Dalam artikelnya yang berjudul “Timor-Leste Economic Survey: The End of Petroleum Income,” dia mengemukakan bahwa negara yang terlalu bergantung pada eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui akan menghadapi konsekuensi negatif yang tak terhindarkan.

Pendapat Charles Scheiner ini tidak sepenuhnya sesuai dengan pandangan IMF, yang menyatakan bahwa jika lebih dari 25 persen anggaran suatu negara berasal dari sumber daya alam, negara tersebut dianggap bergantung pada sumber daya tersebut. Namun, sejak merdeka hingga saat ini, Timor Leste selalu bergantung pada harga minyak yang tinggi selama bertahun-tahun.

Menurut laporan triwulan Bank Sentral Timor-Leste tahun 2018, pendapatan negara dari minyak mencapai 15,8 miliar dolar AS, jumlah yang besar mengingat populasi Timor Leste hanya sekitar 1,3 juta jiwa. Namun, pendapatan ini sebagian besar berasal dari ladang minyak Bayu-Undan, yang diperkirakan akan habis dalam waktu dekat.

Saat ini, Timor Leste sangat bergantung pada ekspor minyak dan gas, sementara ekonomi mereka juga sangat bergantung pada impor karena produksi lokal yang rendah dan tingginya angka pengangguran.

Pada tanggal 6 Maret 2018, Pemerintah Timor Leste bersama dengan Australia menandatangani kontrak kerja sama pengelolaan tambang minyak Greater Sunrise, yang konon memiliki cadangan sebanyak 226 juta barel minyak dan 141 miliar kubik meter gas. Namun, hingga saat ini ladang minyak tersebut belum menghasilkan sesuai dengan perkiraan.

Maka tidak mengherankan jika di masa depan Timor Leste akan bergantung pada pasar keuangan global untuk mengembalikan investasinya, karena mereka masih memiliki Petroleum Fund senilai 19 miliar dolar AS yang akan habis dalam waktu 15 tahun.

Pemerintah Timor Leste menyadari bahwa mereka tidak dapat terus bergantung pada minyak dan gas sebagai sumber pendapatan utama. Oleh karena itu, mereka telah merancang beberapa strategi untuk mengatasi habisnya cadangan sumber daya alam mereka.

Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Indonesia pada tahun 2022, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menyatakan bahwa selama cadangan migas di Timor Leste masih ada, mereka akan terus memanfaatkannya untuk membiayai sektor ekonomi lainnya. Selain itu, mereka akan mengundang investor asing untuk berinvestasi di Timor Leste.

Sebagai negara tetangga Indonesia, Timor Leste juga ingin membangun sinergi dengan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan langsung dengan mereka. Pemerintah Timor Leste bersama pemerintah pusat Jakarta dan provinsi NTT berencana meningkatkan hubungan ekonomi, bahkan merencanakan pembangunan kawasan industri di Timor bagian selatan.

Demikianlah upaya Timor Leste untuk menghadapi tantangan habisnya cadangan sumber daya alam mereka, dengan berbagai strategi dan rencana yang mereka tempuh.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar