Fobis.ID > News > Indonesia Menjadi Salah Satu dari Enam Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia: Inilah Penjelasannya

Indonesia Menjadi Salah Satu dari Enam Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia: Inilah Penjelasannya

News – Indonesia Menjadi Salah Satu dari Enam Negara Dengan Mata Uang Terendah di Dunia: Inilah Penjelasannya. Informasi ini Tim Fobis ambil dari berbagai sumber pada 05 Juli 2023.

Mata uang Rupiah Indonesia tercatat sebagai salah satu mata uang dengan nilai tukar rendah terhadap dolar AS, menempatkannya sebagai salah satu negara dengan mata uang terendah di dunia.

Faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi, risiko politik, dan inflasi mempengaruhi nilai tukar mata uang. Perubahan dalam faktor-faktor ini dapat menyebabkan fluktuasi dalam nilai mata uang.

Selain Rupiah Indonesia, mata uang negara lain seperti Laos, Vietnam, Paraguay, dan Lebanon juga mengalami kondisi serupa.

Hal ini menunjukkan kerentanan tiap-tiap negara terhadap fluktuasi ekonomi dan krisis finansial global.

Berikut ini adalah deretan enam negara dengan mata uang terendah di dunia:

1. Rial Iran (IRR)

Nilai tukar mata uang Iran paling rendah di dunia, dengan 1 Rial Iran sama dengan 0,000024 Dolar AS.

2. Dong Vietnam (VND)

Negara Vietnam menempati urutan kedua dengan nilai tukar 1 Dong setara dengan 0,000042 dolar AS.

3. Leone Sierra Leone (SLL)

Republik Sierra Leone di Afrika berada di posisi ketiga dengan nilai 1 Leone setara dengan 0,000051 Dolar AS.

4. Kip Laos (LAK)

Negara keempat dengan mata uang terendah di dunia adalah Laos, dengan nilai 1 Kip setara dengan 0,000052 Dolar AS.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Indonesia berada pada posisi kelima dengan nilai 1 Rupiah setara dengan 0,000067 Dolar AS.

6. Pound Lebanon (LBP)

Lebanon menempati posisi keenam dengan 1 Pound Lebanon memiliki nilai setara dengan 0,000067 Dolar AS.

Informasi nilai mata uang terendah ini penting untuk dipahami sebagai pengetahuan dasar dalam memahami perekonomian global dan fluktuasi mata uang.

Baca juga: Cara Beli Tiket MRT Terbaru 2023, Bukan OVO, Gopay, Dana, dan LinkAja

Perubahan dalam nilai mata uang dapat mencerminkan kondisi ekonomi dan politik di setiap negara, dan pemahaman ini sangat penting dalam dunia global yang semakin saling terkait.(*)

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar