FOBIS.ID – Dalam dunia kelistrikan, ampere dan watt adalah satuan internasional. Yuk kita ulas 10 Ampere berapa Watt? dan contoh soalnya.
Ampere, dengan lambang A, merupakan satuan untuk mengukur kekuatan arus listrik yang mengalir,
Sementara watt, dengan lambang W, adalah satuan untuk mengukur daya listrik yang diperlukan suatu alat elektronik.
Menurut buku “Memahami Listrik dari Berbagai Aspek” karya Hendi (2016: 13-14), ampere menunjukkan besarnya arus listrik yang mengalir melalui konduktor, sedangkan watt menggambarkan daya listrik suatu perangkat elektronik agar dapat berfungsi.
Kedua satuan ini saling terkait, karena kekuatan arus listrik menjadi faktor penentu dalam menghitung daya listrik yang diperlukan oleh perangkat elektronik.
Apabila perangkat memerlukan daya yang lebih besar, maka arus listrik yang diperlukan juga akan lebih besar.
Untuk menghitung konversi nilai antara ampere dan watt, atau sebaliknya, kita perlu memahami hubungan antara kedua satuan ini serta menggunakan rumus yang tepat.
10 Ampere Berapa Watt?
Untuk mengetahui berapa watt yang setara dengan 10 ampere, kita perlu memahami hubungan antara ampere, tegangan listrik, dan daya listrik.
Jika Anda mengetahui nilai arus listrik suatu perangkat adalah 10 ampere dan ingin mengkonversinya ke watt, Anda dapat menggunakan rumus daya listrik sebagai berikut:
P = I x V Keterangan: P = daya listrik (watt) I = kuat arus listrik (ampere) V = tegangan listrik (volt)
Di Indonesia, standar tegangan listrik yang digunakan adalah 220 volt, sesuai dengan ketetapan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan telah ada di seluruh rumah dan bangunan.
Oleh karena itu, peralatan elektronik yang ada juga menggunakan tegangan yang sama.
Baca juga: Cek Biaya Tambah Daya Listrik PLN, Daya 900 VA, 1300 VA, 3500 VA Terbaru 2023
Menggunakan standar tegangan listrik ini, kita bisa menghitung nilai watt yang setara dengan 10 ampere sebagai berikut:
Kita coba hitung 10 ampere berapa watt yuk!
P = I x V = 10 A x 220 V = 2.200 watt
Dengan demikian, 10 ampere arus listrik setara dengan 2.200 watt daya listrik. Ini berarti bahwa setiap aliran listrik 10 ampere dapat menyuplai kebutuhan daya listrik hingga 2.200 watt.
Untuk lebih memahami cara menghitung konversi antara ampere dan watt, Anda dapat merujuk pada contoh-contoh soal yang relevan.
Contoh 1:
Sebuah rumah memiliki tegangan listrik 220 volt. Berapakah daya listrik jika arus listriknya adalah 15 ampere?
Penyelesaian:
P = I x V = 15 x 220 = 3.300 watt Oleh karena itu, menghasilkan arus listrik 15 ampere adalah 3.300 watt.
Ini artinya, aliran listrik 15 ampere dapat menyediakan daya listrik hingga 3.300 watt.
Contoh 2: 10 Ampere Berapa Watt
Sebuah toko kelontong memiliki tegangan listrik 220 volt dan daya listrik 1.100 watt. Berapa besarnya arus listrik yang mengalir?
Penyelesaian:
P = I x V I = P / V = 1.100 / 220 = 5 ampere Maka, toko kelontong tersebut memiliki arus listrik sebesar 5 ampere.
Artinya, untuk memenuhi kebutuhan daya listrik 1.100 watt, arus listrik yang mengalir melalui instalasi kelistrikan toko tersebut adalah 5 ampere.
Baca juga: Biaya Beban Listrik 1300 VA Terbaru 2023, Ini Besarannya!
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan dan jawaban mengenai kelistrikan:
Ampere adalah satuan untuk mengukur kekuatan arus listrik, dengan lambang “A”.
Watt adalah satuan untuk mengukur daya listrik yang diperlukan oleh perangkat elektronik, dilambangkan dengan “W”.
Anda dapat menggunakan rumus daya listrik: P = I x V, di mana P adalah daya listrik (watt), I adalah kuat arus listrik (ampere), dan V adalah tegangan listrik (volt).
Standar tegangan listrik yang umum di Indonesia adalah 220 volt.
Menggunakan rumus P = I x V, kita dapat menghitung arus listrik (I) sebagai berikut: I = P / V = 1.650 watt / 220 volt = 7,5 ampere. Jadi, perangkat tersebut membutuhkan arus listrik sebesar 7,5 ampere.
Menggunakan rumus P = I x V, kita dapat menghitung daya listrik (P) sebagai berikut: P = 12 ampere x 220 volt = 2.640 watt. Jadi, rumah tersebut menghasilkan daya listrik sebesar 2.640 watt.
