FOBIS.ID – Apakah Anda penasaran mengenai biaya abonemen listrik untuk kapasitas daya 1300 VA dan 2200 VA? Jangan khawatir, mari kita bahas lebih lanjut mengenai Biaya Beban Listrik.
Semoga kita semua tetap sehat dan sejahtera. Dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai biaya abonemen listrik PLN untuk daya 1300 VA dan 2200 VA.
Bagi Anda yang menggunakan meteran listrik pascabayar, tentunya sudah tidak asing lagi dengan biaya abonemen ini.
Biaya ini merupakan biaya minimum yang wajib dibayarkan oleh setiap pelanggan listrik pascabayar PLN, terlepas dari penggunaan listrik yang dilakukan.
Biaya ini bersifat wajib dan tetap, bahkan jika Anda tidak mengonsumsi listrik sama sekali atau hanya menggunakan beberapa kWh, sehingga pemakaian Anda berada di bawah batas minimum yang ditetapkan.
Mungkin Anda bertanya, apa itu batas pemakaian minimum? PLN telah menetapkan batas bawah konsumsi listrik untuk setiap golongan pelanggan, yang dikenal sebagai Rekening Minimum (RM).
Jadi, walaupun listrik Anda tidak digunakan sama sekali, tagihan tetap dianggap ada berdasarkan rekening minimum tersebut.
Contohnya, jika rumah Anda tidak berpenghuni selama sebulan dan tidak ada konsumsi listrik, Anda tetap akan menerima tagihan listrik.
Tagihan tersebut muncul akibat adanya biaya beban, yang mirip dengan biaya abonemen. Namun, PLN menyebutnya Rekening Minimum (RM) bukan abonemen.
Lalu, berapakah biaya beban listrik untuk kapasitas daya 1300 VA dan 2200 VA pada tahun 2023?
Baca juga: Cek Biaya Tambah Daya Listrik PLN, Daya 900 VA, 1300 VA, 3500 VA Terbaru 2023
Mari kita pelajari informasinya lebih lanjut pada uraian berikut.
Biaya Beban Listrik 1300 VA dan 2200 VA pada 2023
Perlu Anda ketahui, sesuai dengan tarif yang berlaku pada tahun 2023, biaya beban listrik (abonemen) untuk kapasitas daya 1300 VA dan 2200 VA masing-masing adalah Rp. 75.124 dan Rp. 127.134.
Angka ini diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus Rekening Minimum (RM) PLN, yang terdapat dalam situs resminya.
Rumus RM = 40 Jam Nyala x Daya Tersambung (kVa) x Biaya Pemakaian
Keterangan:
- Daya Sambung (kVa) = daya rumah / 1000
- Biaya Pakai = tarif dasar listrik per kWh
Berikut ini kami akan menunjukkan cara menggunakan rumus RM untuk menghitung nilai biaya beban listrik yang telah disebutkan di atas:
Beban listrik 1300 VA:
40 jam x 1300/1000 = 52 kWh 52 kWh x Rp. 1444,70 = Rp. 75.124,4 atau Rp. 75.124 (setelah pembulatan).
Beban listrik 2200 VA:
40 jam x 2200/1000 = 88 kWh 88 kWh x Rp. 1444,70 = Rp. 127.133 atau Rp. 127.134 (setelah pembulatan).
Sebagai contoh, jika Anda merupakan pelanggan listrik pascabayar dengan kapasitas daya 1300 VA dan rumah Anda kosong bulan ini tanpa konsumsi listrik, Anda tetap harus membayar tagihan listrik sebesar Rp. 75.124.
Alternatif lain, Anda mungkin menggunakan listrik, tetapi konsumsi listrik Anda bulan tersebut hanya 44 kWh, Anda masih harus membayar Rp. 75.124 karena pemakaian Anda tetap dianggap sebesar 52 kWh.
Skema di atas juga berlaku untuk pengguna daya listrik 2200 VA dengan batas minimum pemakaian sebesar 88 kWh.
Namun, jika pemakaian Anda melebihi Rekening Minimum (RM), tagihan dihitung seperti biasa, yaitu Tagihan listrik = kWh terpakai x biaya/tarif listrik.
Contohnya, jika Anda menggunakan listrik 1300 VA dan bulan ini pemakaian Anda 55 kWh (di atas RM), tagihan Anda adalah 55 kWh x 1444,70 = Rp. 79.458.
Atau, jika Anda menggunakan listrik 2200 VA dan bulan ini pemakaian Anda 90 kWh (di atas RM), tagihan Anda adalah 90 kWh x 1444,70 = Rp. 130.023.
Penting untuk menjelaskan skema ini secara rinci, karena banyak orang salah paham dan mengira bahwa tagihan listrik adalah biaya beban ditambah biaya pemakaian.
Sebenarnya, biaya beban listrik hanya dikenakan jika Anda tidak menggunakan listrik atau jika pemakaian Anda di bawah Rekening Minimum (RM).
Baca Juga: Cara Mudah Cek Daya Listrik Di Rumah
Perlu diingat bahwa biaya beban listrik ini hanya berlaku untuk listrik pascabayar. Jika Anda tidak ingin dikenakan biaya beban, Anda bisa beralih ke listrik prabayar (meteran token/pulsa).
