Fobis.ID > Artikel > Resign Kerja, Pertimbangkan 7 Hal Ini Agar Tidak Menyesal

Resign Kerja, Pertimbangkan 7 Hal Ini Agar Tidak Menyesal

FOBIS.ID – Membuat keputusan untuk resign kerja memang bukanlah hal yang mudah. Dibalik setiap keputusan tersebut, pasti ada alasan yang mendasarinya.

Beberapa alasan ini, bagi sebagian orang, mungkin terdengar sepele. Namun, bagi yang merasakannya, alasan tersebut memiliki bobot yang signifikan. Di antaranya adalah:

1. 7 Alasan Kuat yang Sering Menjadi Pertimbangan Resign Kerja

Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan

Di era modern ini, keseimbangan antara hidup dan pekerjaan menjadi hal yang krusial. Banyak pekerja, terutama di kota-kota besar, merasa beban kerja mereka menumpuk dan berlebihan.

Hal ini sering membuat mereka kehilangan waktu berharga bersama keluarga atau bahkan untuk diri sendiri. Terlalu banyak waktu dihabiskan di kantor, sedangkan waktu berkualitas bersama orang terdekat menjadi terbatas.

Pengembangan Karier

Siapa yang tidak ingin karier mereka berkembang? Kesempatan untuk meningkatkan karier mungkin lebih besar di tempat lain. Hal ini sering menjadi alasan kuat untuk mempertimbangkan pindah kerja.

Kondisi Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang tidak kondusif, seperti adanya konflik dengan rekan kerja, atasan yang terlalu menekan, atau budaya kerja yang tidak sesuai, bisa menjadi alasan seseorang memilih untuk resign.

Kesejahteraan setelah Resign Kerja

Gaji dan tunjangan yang tidak sesuai harapan bisa mengecewakan. Pekerja yang merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak setara dengan usaha dan waktu yang diberikan kepada perusahaan sering mempertimbangkan untuk mencari peluang baru.

Kesehatan

Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Jika pekerjaan saat ini menimbulkan risiko terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental, maka alasan ini sangat valid untuk resign.

Pencapaian Tujuan Pribadi

Beberapa orang memiliki impian dan tujuan pribadi, seperti ingin mendirikan usaha sendiri, melanjutkan studi, atau mungkin memulai petualangan baru. Mereka memilih resign demi mewujudkan mimpi tersebut.

Pergantian Manajemen

Perubahan dalam struktur manajemen atau kepemimpinan yang baru terkadang tidak selaras dengan visi dan misi karyawan. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi kinerja.

Mengambil keputusan untuk resign memerlukan pertimbangan matang. Alasan-alasan di atas mungkin menjadi pertimbangan Anda atau mungkin ada alasan lain yang lebih spesifik. Apapun alasannya, pastikan keputusan yang diambil adalah yang terbaik bagi Anda dan masa depan Anda.

2. Panduan Langkah demi Langkah Proses Resign Kerja yang Benar

Proses Resign yang Benar

Setiap individu pasti memiliki alasan masing-masing saat memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.

Namun, sebuah keputusan tersebut perlu ditempuh dengan cara yang profesional untuk memastikan kelancaran transisi dan mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan.

Berikut adalah panduan rinci mengenai langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk resign:

Pikirkan Matang-matang

Keputusan resign tidak boleh diambil begitu saja. Anda perlu memikirkannya secara mendalam, mempertimbangkan dampak dari keputusan ini terhadap keuangan, karier, dan aspek lainnya dalam hidup Anda. Analisa apakah ini benar-benar langkah yang tepat bagi Anda.

Konsultasi dengan Atasan

Sebelum menyerahkan surat resign, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu niat Anda dengan atasan. Mengomunikasikan niat Anda secara jujur dan terbuka dapat membangun rasa saling menghargai dan pengertian antara Anda dan atasan.

Penyusunan Surat Resign

Saat menulis surat pengunduran diri, pastikan Anda menyusunnya dengan jelas, ringkas, dan sopan. Isi surat harus mencerminkan rasa hormat Anda kepada perusahaan dan menjelaskan alasan pengunduran diri Anda.

Serah Terima Pekerjaan

Sebelum meninggalkan perusahaan, Anda harus memastikan semua tugas dan tanggung jawab Anda telah diserahkan dengan baik. Ini membantu meminimalkan gangguan pada operasional perusahaan pasca kepergian Anda.

Lengkapi Administrasi

Proses resign juga melibatkan beberapa administrasi. Mulai dari pengurusan hak karyawan, seperti pencairan BPJS, pesangon, dan hak-hak lainnya yang harus diselesaikan sebelum Anda benar-benar keluar dari perusahaan.

Beri Apresiasi

Sebagai bentuk rasa terima kasih atas waktu dan pengalaman yang Anda dapat selama bekerja, ucapkan terima kasih kepada rekan kerja, atasan, dan semua pihak di perusahaan. Ini menunjukkan profesionalitas dan kematangan Anda sebagai individu.

Keluar dengan Baik

Resign bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bisa jadi awal dari sesuatu yang baru. Jangan tinggalkan pekerjaan dengan kesan negatif atau dendam.

Keluarlah dengan kepala tegak, rasa bangga, dan sikap profesional. Ingat, dunia kerja adalah kecil dan reputasi Anda sangat penting untuk masa depan karier Anda.

Dengan mempertimbangkan langkah-langkah di atas, Anda bisa memastikan bahwa proses resign Anda berjalan lancar dan mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan lama Anda.

3. Mengatasi Dampak Psikologis Setelah Resign Kerja

Dampak Psikologis Resign Kerja

Memutuskan untuk resign dari pekerjaan adalah keputusan besar yang bisa membawa dampak tidak hanya bagi karier seseorang, tetapi juga bagi kesejahteraan mentalnya.

Banyak orang merasa cemas, tidak pasti, atau bahkan kehilangan identitas setelah meninggalkan pekerjaan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengatasi dampak psikologis setelah resign:

Terima Perasaan Anda

Saat Anda merasa cemas, sedih, atau bahkan berduka setelah resign, penting untuk mengakui dan menerima perasaan tersebut.

Ini adalah reaksi alami dari tubuh Anda terhadap perubahan besar dalam hidup Anda. Mengakui perasaan ini adalah langkah pertama untuk memproses dan melewatinya.

Buat Rencana

Ketidakpastian seringkali menjadi sumber kecemasan. Oleh karena itu, buatlah rencana tentang apa yang akan Anda lakukan setelah resign. Entah itu mencari pekerjaan baru, mengambil waktu untuk istirahat, atau mungkin mengejar passion atau hobi Anda.

Konsultasi dengan Ahli

Jika Anda merasa terlalu tertekan atau kesulitan mengatasi perasaan Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konselor atau psikolog dapat memberikan wawasan dan teknik untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit ini.

Jaga Kesehatan Mental

Aktivitas positif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda. Mulailah dengan rutinitas olahraga, meditasi, atau bahkan hanya berjalan-jalan di taman. Meluangkan waktu untuk hobi atau kegiatan yang Anda sukai juga dapat menjadi terapi.

Bangun Jaringan

Terisolasi dari dunia luar hanya akan memperburuk perasaan Anda. Oleh karena itu, jalin komunikasi dengan rekan kerja lama, teman, atau keluarga. Mereka dapat menjadi sumber dukungan moral dan memberikan perspektif baru yang mungkin Anda butuhkan.

Ingatlah, setiap individu memiliki cara sendiri untuk mengatasi perubahan dalam hidupnya. Yang terpenting adalah selalu menjaga keseimbangan, mencari dukungan ketika diperlukan, dan percaya bahwa setiap keputusan membawa pelajaran dan kesempatan baru untuk tumbuh.

4. 10 Hal Penting yang Harus Anda Persiapkan Sebelum Resign Kerja

Resign dari pekerjaan merupakan keputusan besar yang mempengaruhi banyak aspek dalam hidup seseorang.

Hal Penting yang Harus Anda Persiapkan Sebelum Resign Kerja

Sebelum memutuskan untuk mengambil langkah tersebut, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan agar transisi dari pekerjaan lama ke kehidupan baru berjalan lancar.

Berikut adalah 10 hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum resign:

Keuangan Pribadi

Pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari selama periode tidak bekerja. Selain itu, buatlah anggaran untuk memastikan stabilitas finansial.

Rencana Karier Selanjutnya

Sebelum resign, pikirkan langkah selanjutnya dalam karier Anda. Apakah Anda sudah memiliki pekerjaan baru atau berencana untuk beristirahat sejenak?

Asuransi Kesehatan

Jika asuransi kesehatan Anda terikat dengan perusahaan, cari tahu bagaimana cara meneruskannya atau pertimbangkan untuk membeli asuransi pribadi.

Dokumen Penting

Pastikan Anda memiliki salinan semua dokumen penting, seperti sertifikat kerja, bukti pengalaman kerja, dan lainnya.

Pesan Positif

Resign dengan alasan yang jelas dan positif. Hal ini akan membantu Anda menjaga hubungan baik dengan perusahaan lama dan memudahkan proses wawancara di tempat kerja baru.

Serah Terima

Sebelum meninggalkan perusahaan, pastikan Anda telah menyelesaikan semua tanggung jawab dan memberikan serah terima yang rinci kepada penerus atau rekan kerja Anda.

Hak Karyawan

Pelajari hak Anda sebagai karyawan, termasuk pesangon, hak cuti yang belum diambil, dan manfaat lainnya yang mungkin Anda dapatkan saat resign.

Jaringan

Jangan putus hubungan dengan rekan kerja Anda. Mereka dapat menjadi sumber informasi atau peluang di masa depan.

Kesiapan Mental

Persiapkan diri Anda secara mental dan emosi. Pergantian pekerjaan atau status menjadi tidak bekerja untuk sementara waktu bisa menjadi tantangan, jadi pastikan Anda siap menghadapinya.

Evaluasi Diri

Gunakan waktu ini untuk merefleksikan diri. Apa yang Anda inginkan dari karier Anda selanjutnya? Apakah ada keterampilan atau pelatihan tambahan yang Anda butuhkan?

Dengan persiapan yang matang, Anda akan dapat melewati proses resign dengan lancar dan memulai babak baru dalam hidup Anda dengan lebih percaya diri dan optimis.

5. Apa Saja Hak Karyawan Setelah Resign Kerja?

Setelah memutuskan untuk resign, karyawan memiliki beberapa hak yang dijamin oleh undang-undang dan peraturan perusahaan.

Apa Saja Hak Karyawan

Mengenal hak-hak ini penting agar Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda dan proses resign berjalan dengan lancar. Berikut adalah hak karyawan setelah resign:

Pesangon

Sesuai dengan ketentuan hukum, karyawan yang resign berhak mendapatkan pesangon. Besaran pesangon biasanya tergantung pada lama kerja dan alasan pengunduran diri.

Uang Penghargaan Masa Kerja

Selain pesangon, karyawan yang telah bekerja selama periode tertentu mungkin berhak mendapatkan uang penghargaan masa kerja.

Hak Cuti

Jika Anda memiliki sisa cuti tahunan yang belum diambil, Anda berhak untuk mendapatkannya dalam bentuk uang, kecuali jika peraturan perusahaan menentukan lain.

BPJS Ketenagakerjaan

Karyawan yang resign berhak mendapatkan dana dari BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BPJS Kesehatan

Anda dapat melanjutkan kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai peserta mandiri setelah resign.

Sertifikat Kerja

Setiap karyawan yang mengundurkan diri berhak mendapatkan sertifikat kerja atau surat referensi dari perusahaan, yang mencantumkan lama kerja dan posisi yang dijabat.

Dana Pensiun

Bagi karyawan yang terdaftar dalam program dana pensiun, mereka berhak mendapatkan dana tersebut sesuai dengan ketentuan program.

Pembayaran Terakhir

Ini mencakup gaji terakhir, bonus, atau insentif lain yang mungkin belum dibayarkan oleh perusahaan.

Akses ke Dokumen Pribadi

Karyawan harus diberi akses untuk mengambil atau menduplikasi dokumen-dokumen pribadi seperti kontrak kerja, sertifikat pelatihan, dan lain-lain.

Klarifikasi tentang Non-Kompetisi

Jika Anda memiliki klausul non-kompetisi dalam kontrak Anda, pastikan untuk mendapatkan klarifikasi tentang apa yang dapat dan tidak dapat Anda lakukan setelah resign.

Penting bagi setiap karyawan untuk memahami hak-haknya setelah resign untuk memastikan bahwa semua hak tersebut terpenuhi dan tidak ada yang terabaikan. Jika diperlukan, konsultasikan dengan ahli hukum atau lembaga terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci.

6. Tips Sukses Mencari Pekerjaan Baru Setelah Resign Kerja

Setelah mengambil keputusan untuk resign, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah mencari pekerjaan baru.

Pekerjaan Baru

Namun, transisi ini bisa menjadi menantang. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda sukses dalam mencari pekerjaan baru setelah resign:

Evaluasi Diri

Sebelum melangkah lebih jauh, evaluasi kembali apa yang Anda inginkan dalam karier Anda. Apa passion Anda? Apa kekuatan dan kelemahan Anda? Hal ini akan membantu Anda menargetkan pekerjaan yang sesuai.

Perbarui CV Anda

Sebelum melamar pekerjaan baru, pastikan CV Anda sudah diperbarui dengan pencapaian dan keterampilan terbaru.

Jaringan (Networking)

Gunakan jaringan profesional Anda. Teman, mantan rekan kerja, atau keluarga mungkin mengetahui peluang pekerjaan yang tidak diiklankan secara luas.

Pelajari Industri

Jika Anda memutuskan untuk beralih ke industri atau bidang kerja yang berbeda, pastikan untuk memahami tren dan kebutuhan industri tersebut.

Latihan Wawancara

Sebelum menghadiri wawancara, latihlah dengan teman atau keluarga. Ini akan membantu Anda merasa lebih percaya diri.

Manfaatkan Media Sosial

Situs-situs seperti LinkedIn dapat menjadi alat yang efektif untuk mencari pekerjaan dan menghubungkan dengan perekrut.

Bersikap Terbuka

Jangan terpaku pada satu jenis pekerjaan atau industri. Dengan pikiran yang terbuka, Anda mungkin menemukan peluang yang tak terduga.

Rencanakan Keuangan

Sementara Anda mencari pekerjaan baru, pastikan keuangan Anda stabil dan Anda memiliki tabungan untuk menutupi kebutuhan dalam beberapa bulan ke depan.

Jaga Kesejahteraan Mental

Mencari pekerjaan bisa menekan. Luangkan waktu untuk diri sendiri, olahraga, meditasi, atau kegiatan lain yang bisa meredakan stres.

Terus Belajar

Pertimbangkan untuk mengambil kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan Anda, yang nantinya bisa meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: 8 Pertanyaan Interview yang Sering Ditanyakan Saat Wawancara Kerja

Ingatlah bahwa setiap penolakan adalah langkah menuju kesuksesan. Dengan persiapan, determinasi, dan pendekatan yang tepat, Anda akan menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan passion dan keterampilan Anda.

7. Dampak Resign Kerja Terhadap Karier Anda: Pro dan Kontra

Mengambil keputusan untuk resign adalah langkah besar yang bisa memberikan dampak signifikan terhadap karier Anda. Seperti keputusan besar lainnya, ada pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa dampak resign terhadap karier Anda:

Pro (Keuntungan):

  1. Pengembangan Karier: Resign bisa memberi kesempatan untuk beralih ke pekerjaan yang lebih sesuai dengan passion Anda, memiliki prospek lebih baik, atau menawarkan peluang pengembangan diri yang lebih.
  2. Keseimbangan Hidup: Pergantian pekerjaan mungkin memberikan keseimbangan hidup dan kerja yang lebih baik, terutama jika Anda sebelumnya merasa kewalahan atau stres dengan pekerjaan lama.
  3. Peningkatan Gaji: Pekerjaan baru bisa menawarkan kompensasi yang lebih menguntungkan, baik dalam bentuk gaji, tunjangan, maupun insentif lainnya.
  4. Pergantian Lingkungan: Resign memungkinkan Anda untuk keluar dari lingkungan kerja yang toksik dan mencari suasana yang lebih mendukung dan kondusif.
  5. Peluang Belajar: Pekerjaan baru seringkali datang dengan tantangan dan kesempatan belajar yang baru, memungkinkan Anda untuk memperluas keterampilan dan pengetahuan Anda.

Kontra (Kerugian):

  1. Ketidakpastian: Pergantian pekerjaan selalu datang dengan tingkat ketidakpastian. Ada risiko bahwa pekerjaan baru mungkin tidak sesuai dengan harapan Anda.
  2. Masa Transisi: Adaptasi ke lingkungan kerja baru bisa memerlukan waktu, dan Anda mungkin perlu belajar banyak hal baru dalam waktu singkat.
  3. Dampak Finansial: Tergantung pada durasi waktu antara resign dan mendapatkan pekerjaan baru, Anda mungkin menghadapi kesulitan finansial sementara.
  4. Reputasi Profesional: Terlalu sering berpindah pekerjaan dalam jangka waktu singkat bisa memberikan kesan negatif kepada perekrut atau majikan potensial di masa depan.
  5. Kehilangan Jaringan: Anda mungkin kehilangan akses ke jaringan profesional yang telah Anda bangun di tempat kerja sebelumnya.

Memutuskan untuk resign memerlukan pertimbangan yang matang. Penting untuk menimbang semua pro dan kontra serta mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap karier Anda. Jika memungkinkan, bicarakan keputusan Anda dengan mentor, rekan kerja, atau ahli karier untuk mendapatkan perspektif tambahan.(*)

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar