Fobis.ID > Film > Sinopsis In The Name Of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kultus Sesat Yang Gemparkan Korea

Sinopsis In The Name Of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kultus Sesat Yang Gemparkan Korea

In The Name Of God: A Holy Betrayal menggemparkan publik dan pemerintah Korea.

Anda bisa menonton serial sekte sesat korea In The Name Of God: A Holy Betrayal sub indo pada platform Netflix.

In the Name of God: A Holy Betrayal adalah serial dokumenter Korea sepanjang delapan episode yang disutradarai oleh Jo Seong-hyeon.

Setiap episode memiliki kisaran durasi antara 39 hingga 70 menit.

Serial ini menyelidiki kasus empat pemimpin sekte sesat yang mampu meraih kepercayaan banyak orang-orang dengan fanatisme buta.

Setelah sempat mendapatkan somasi oleh pemerintah Korea, akhirnya Netflix mampu memenangkan gugatan untuk tetap menayangkan serial dokumenter gelap ini.

Konon film dokumenter ini berasal dari kisah nyata, bahkan beberapa narasumber adalah orang asli.

Meski beberapa adalah peran pengganti, karena berkaitan dengan privasi seseorang.

Sudah rilis sejak 3 Maret 2023, mari kita ungkap synopsis dari In The Name Of God: A Holy Betrayal.

In The Name Of God: A Holy Betrayal

Serial dokumenter Netflix ini mengupas kisah-kisah mengerikan tentang sekte sesat yang ada di Korea, bahkan mereka masih bisa dilacak keberadaanya hingga saat ini.

Konon, sekte ini melibatkan banyak orang penting di Korea, dari pengusaha, pejabat, dan politisi.

Sekte JMS

Episode pertama dibuka dengan sekte Christian Gospel Mission yang mempunyai imam besar bernama Jung Myung-seok.

Kini sekte berubah nama menjadi JMS, diambil dari nama imam besar mereka.

Sekte JMS beroperasi sejak tahun 90an dan dia dengan bebas berkhutbah lewat televisi.

Myung-seok mengaku sebagai nabi dan menyebut jemaahnya sebagai ‘pengantin Tuhan’.

Ini menjadi alasan JMS seolah pantas memperlakukan jemaahnya sesuai dengan kemauan dirinya.

JMS yang juga mendaku diri sebagai perwujudan Tuhan juga gemar melakukan pelecehan seksual.

Dia suka merekrut anggota gadis-gadis cantik dengan tinggi lebih dari 170cm dan bentuk tubuh yang hot abis.

Menurut beberapa perempuan yang mau diwawancara, JMS suka minta mereka untuk menemani tidur pada malam hari.

Kemudian JMS memeluknya dan menggrayangi seluruh tubuh sang gadis, sebagian sempat mendapat perlakuan tak senonoh pada bagian kemaluan.

JMS sebenarnya pernah mendekam di penjara selama 10 tahun akibat kasus pelecehan seksual, namun anehnya masih banyak orang yang percaya setelah dia bebas.

Sinopsis In The Name of God a Holy Betrayal

Ada delapan episode yang menyajikan peristiwa tragis, gelap dan mencekam.

Setiap episode menggali lebih dalam tragedi yang disebabkan oleh empat orang yang mengaku sebagai Tuhan atau Nabi.

Perspektif digali dari masyarakat dan para korban dari insiden tersebut.

Saat Anda menonton, Anda mungkin berpikir, apa lagi yang bisa terjadi setelah insiden ini?

Seri dokumenter ini terus memberi Anda lebih banyak kengerian yang membuat bulu kuduk Anda merinding.

Baca juga: Lee Dong Wook Akan Bintangi Drama Korea The Good Man Dan 5 Film Terbaik Lee Dong Wook

Kami mendengar kesaksian yang belum dipublikasikan, dan banyak identitas orang dirahasiakan untuk perlindungan privasi mereka.

Sebagaimana sedikit diceritakan di atas, episode pertama menyajikan kesaksian para korban yang sangat terpukul atas perilaku JMS yang telah mereka percayai.

Tiga episode pertama dari serial ini adalah tentang JMS yang sangat mesum.

Cerita JMS akan membuat beberapa orang tidak nyaman dan marah saat menonton.

Ada beberapa adegan yang merupakan rekonstruksi ulang, sebagian adegan mengandung ketelanjangan dan umpatan.

Ada pula rekaman pembicaraan antara JMS dan korbannya. Jujur itu sangat menyeramkan dan mengganggu untuk didengarkan, membuat kami muak.

Banyak kelompok sekte ditangkap karena penculikan, pelecehan, dan para pemimpin dituduh menyalahgunakan dana gereja.

Namun ketika Joeng Myeong-Seok mendapt tuduhan itu, dia sempat melarikan diri ke Taiwan.

Kemudian dia tetap melanjutkan cara-caranya yang cabul dan sempat dilaporkan menyerang dan memperkosa hampir seratus mahasiswi.

Saya pikir apa yang membuat JSM begitu menarik adalah bahwa mereka memasarkan diri mereka sebagai pribadi yang ekspresif, menyenangkan, dan mengasyikkan.

Doktrin JMS pada jamaahnya adalah “Anda melayani Tuhan Anda.”

Namun, ketika orang pergi untuk diberkati dan diterima, mereka malah dilecehkan secara seksual dan diperkosa.

Dimanipulasi untuk percaya bahwa mereka akan menentang Tuhan mereka jika mereka tidak menurut.

Kultus ini telah aktif sejak tahun 1980-an dan berlanjut hingga saat ini.

Sekte Apokaliptik ‘Odaeyang’ atau ‘Five Oceans’

Odaeyang awalnya merupakan perusahaan kerajinan milik perempuan paruh baya bernama Park Soon Ja.

Perusahaan ini konon sering mendapatkan penghargaan dari pemerintah dan juga memiliki perhatian terhadap anak miskin.

Bahkan Soon Ja mendirikan yayasan dan membangun sekolah untuk mereka.

Sinopsis In The Name Of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kultus Sesat Pemimpin Korea

Awalnya tampak biasa saja sampai ada seseorang yang ingin menemui Park Soon Ja.

Dia mencarinya hingga menemukan puluhan mayat tergeletak pada atap sebuah bangunan, mereka adalah pegawai pabrik Kim Soon Ja.

Bahkan mayat Soon Ja juga ada di sana. Konon menurut pemeriksaan forensik, sebagian besar mati dengan luka cekikan.

Sebagian lainnya gantung diri, begitu juga Kim Soon Ja.

Menurut beberapa kesaksian dan dokumen yang ditemukan, bunuh diri massal ini didorong oleh fanatisme agama dan pimpinan mereka yang memiliki hutang massal.

The Baby Gardens

Episode lima dan enam menceritakan kisah mengerikan tentang seorang anak berusia 5 tahun bernama Nak-Gwi yang kelaparan dan dipukuli sampai mati di kandang babi.

Episode dimulai dengan seorang ibu yang menampar wajah anaknya sendiri, Nak-Gwi, hingga akhirnya membunuh si anak.

Konon sang ibu adalah bagian dari sekte yang disebut The Baby Gardens.

Sekte ini mempunyai pimpinan bernama Kim Ki Soon yang merupakan murid seorang pendeta.

Saat si pendeta terjerat kasus dan masuk penjara, Ki Soon mengambil alih pimpinan dan mengarahkan jemaat untuk menyembah dirinya.

Dia menahbiskan dirinya sebagai Tuhan dan jemaat wajib mengikuti sabda dari Ki Soon.

Jemaat harus tunduk dan patuh pada perintah Ki Soon dan membaktikan diri pada gereja dengan melakukan apa saja untuk menyokong operasional gereja.

Ada yang bertani, berkebun, beternak, memasak dan juga bertugas merawat halaman dari gereja The Baby Gardens.

Salah satu perintah yang aneh adalah tidak boleh ada hubungan cinta antar jemaat, meski Ki Soon mempunyai ketertarikan dengan beberapa lelaki muda.

Ki Soon sempat memanggil beberapa lelaki muda dan memintanya untuk menemani tidur.

Satu lagi keanehan adalah, Ki Soon tidak menyukai anak – anak. Ada banyak laporan mengenai penganiayaan kepada anak kecil di sekitar The Baby Gardens.

Namun ternyata penganiayaan juga tidak hanya terjadi pada anak kecil, namun juga ada banyak pengikutdewasa yang mati karena penganiayaan.

Gereja Pusat Manmin

Dua episode terakhir adalah tentang seorang pria yang memimpin kultus Gereja Pusat Manmin, bernama Lee Jaerock.

Pengikutnya pada tahun 1999 sempat menjadi perhatian karena menyerbu stasiun penyiaran MBC dan menghentikan siarannya.

Meski para pengikutnya menggambarkan gereja ini sebagai tempat yang aman, namun menurut orang luar itu lebih seperti kelompok teroris.

Gereja Manmin menjadi sangat populer karena Lee mengklaim dirinya secara ajaib mampu menyembuhkan orang, ini memberi harapan bagi sebagian orang.

Dia mengatakan bahwa kemampuan menyembuhkan ini datang langsung dari Tuhan yang selalu berada di sampingnya.

Oleh karena itu dia selalu menyediakan kursi kosong saat dia berkhutbah, Lee berkata kursi ini untuk tempat duduk Tuhan.

Bahkan klaim menyembuhkan dan bersama Tuhan ini mampu membuatnya diundang untuk khutbah di luar negeri, bahkan hingga Amerika Serikat.

Beberapa saksi mengatakan bahwa Gereja Pusat Manmin adalah sekte sesat yang menyamar menjadi gereja.

Baca juga: 9 Drama Korea Maret 2023, Ada The Glory Season 2

Lee juga sering melakukan pelecehan kepada jemaat wanita muda dan selalu minta persembahan uang dalam nominal besar.

Apalagi pada mereka yang minta berkat penyembuhan.

Apakah In The Name of God a Holy Betrayal Layak Ditonton?

Tentu saja ya!

Untuk seri dokumenter kejahatan nyata, ini menyelidiki kultus kekuasaan dan pemimpin mereka dan pengalaman para korban.

Kami merasa sedang tidak diberi informasi secara paksa dalam waktu singkat.

Namun memiliki waktu untuk mendengarkan dan memproses apa yang kami tonton.

Tentu saja ceritanya mengerikan, cerita-cerita yang mungkin jarang Anda dengar.

Meskipun sebenarnya ada banyak kisah orang-orang yang menggunakan agama untuk memanipulasi, mengontrol, dan melecehkan orang lain.

Terutama perempuan, secara seksual dan menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi.

Meskipun demikian, serial dokumenter ini memiliki beberapa tragedi yang menghebohkan.

Juga sangat memilukan melihat kemampuan manipulatif orang untuk membodohi banyak orang.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar