Pada Selasa (6/6/2023), pasar mata uang kripto menghadapi tantangan berat ketika berita mengenai gugatan dari Securities and Exchange Commission (SEC) AS terhadap platform kripto terbesar, Binance, terungkap. Kondisi ini mengakibatkan penurunan harga di hampir seluruh sektor.
Bitcoin dan Ethereum Tidak Terhindar
Data dari Coin Market Cap mencatat bahwa Bitcoin, mata uang kripto paling dominan, mengalami penurunan harga sebesar 4,85% menjadi US$ 25.758,46 per koin pada hari tersebut. Ini merujuk pada penurunan mingguan total sebesar 3,83%.
Ethereum, mata uang kripto kedua terbesar, juga tidak terhindar dari penurunan. Harga Ethereum melemah sebesar 3,93% menjadi US$ 1.812,08 per koin, menunjukkan penurunan mingguan sebesar 4,56%.
Binance Merasakan Dampak Paling Besar
Sebagai subjek gugatan, Binance menderita dampak paling besar. BNB, token asli Binance, mengalami penurunan drastis sebesar 8,87%, membuat harganya turun menjadi US$ 277,01 per koin. Secara mingguan, BNB telah merosot sebesar 11,4%.
Respon Pasar terhadap Gugatan SEC
Penyebab utama penurunan ini adalah gugatan dari SEC terhadap Binance. SEC menuduh Binance melanggar peraturan dengan menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar kepada publik dalam bentuk token BNB dan stablecoin BUSD.
“Berita mengenai Binance telah mengguncang pasar dan memicu penjualan besar-besaran. Meski begitu, berita ini sebenarnya tidak sepenuhnya mengejutkan,” kata Bob Ras, salah satu pendiri Sologenic, kepada CoinDesk. “Rumor hukum terhadap Binance telah beredar selama beberapa waktu.”
Pasca Gugatan: Pasar Kripto dalam Penyesuaian
Dampak gugatan tidak hanya terasa oleh Binance, tapi juga meluas ke seluruh pasar. Ether, sebagai kripto terbesar kedua, juga mengalami penurunan dan diperdagangkan di bawah harga US$1.800. CoinDesk’s Market Index, sebuah ukuran kinerja pasar kripto, turun lebih dari 6%.
Gugatan ini juga merembes ke transaksi Binance. Menurut data dari Dune Analytics, Binance mengalami penarikan dana lebih dari setengah miliar.
Strahinja Savic, kepala data dan analitik di platform kripto FRNT Financial, mencatat bahwa meski menghadapi gugatan, Binance masih beroperasi dengan relatif normal.
