Fobis.ID > News > Musim PHK Akan Kembali Datang di Indonesia

Musim PHK Akan Kembali Datang di Indonesia

Beberapa waktu yang lalu sejumlah perusahaan rintisan atau Startup di Indonesia melakukan aksi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK secara beser-besaran. 

Sejumlah startup tersebut antara lain Tani Hub, Shopee Indonesia, LinkAja, Zenius dan JD.ID. Aksi pengurangan karyawan itu dilakukan untuk merubah serangkaian penyesuaian bisnis yang sebelumnya mereka lakukan. 

Pada hari-hari ini, Badai PHK diperkirakan akan kembali menerpa sejumlah perusahan-perusahaan besar di Indonesia, di tengah pulihnya situasi ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Terjadinya aksi PKH besar-besar yang dilakukan oleh para perusahan rintisan itu apakah merupakan tanda bahwa Indonesia sebentar lagi akan mengalami resesi? 

Pada artikel kali ini, fobis.id akan membahas lebih lanjut mengenai fenomena yang saat ini sedang berlangsung itu. 

Baca Juga : Investasi di ORI022 Bisa Untung 22 Per Bulan

Kata Bhima Tentang PHK

Bhima Yudistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) dilansir dari Kompas.com. Kata Bhima menanggapi fenomena ramainya perusahan melakukan PHK tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian model bisnis. 

Perusahaan harus menyesuaikan kapasitas produksi dan model bisnis dengan proyeksi terjadinya perlambatan ekonomi yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang. 

Naiknya bahan baku, ongkos produksi serta ongkos angkutan berbanding terbalik dengan naiknya daya beli masyarakat. Sehingga untuk mengantisipasinya dan agar bisnis tetap berjalan, mem PKH karyawan adalah caranya. 

Dengan mengurangi jumlah karyawan maka ongkos tenaga kerja pun menjadi semakin berkurang dan akan mengurangi beban finansial suatu perusahaan. 

Perusahaan-perusahaan di bidang tekonologi informasi yang pada saat musim pandemi sering disebut sebagai pandemi darling juga sepertinya perlu untuk memangkas karyawannya. 

Karena saat ini mobilitas masyarakat terlah kembali berjalan seperti sedia kala. Masyarakat yang dulu dimasa pandemi belanja secara online kini mulai belanja secara langsung atau fisik dengan datang langsung ke toko-toko. 

Adanya perubahan perilaku konsumen atau masyarakat tersebut sangat berpengaruh terhadap rencana jangka panjang bisnis perusahaan yang sebelumnya telah direncanakan. 

Perubahan Rencana Bisnis

Para perusahaan perlu menata ulang rencana bisnis mereka agar tetap bisa tetap terus bertahan menghadapi perubahan zaman bahan bisa semakin berkembang. 

Akibat adanya penyesuaian rencana bisnis itu, memangkas karyawan jadi cara yang paling mudah untuk dilakukan. 

Badai PHK di Indonesia terjadi juga disebabkan adanya kenaikan tingkat suku bunga acuan yang berpengaruh terhadap cost of financing para pelaku industri. 

Sehingga rencana bisnis yang baru pun berpotensi tak bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan, bahan bisa menjadi hambatan yang serius karena naiknya biaya pinjaman. 

Kemudian, terjadi ketidakpastian outlook ekonomi membuat pandangan di sejumlah start up juga berpengaruh. 

Para investor atau pemodal akan jadi lebih selektif lagi untuk memilih perusahaan dengan kinerja profitabilitas yang baik dibandingkan mengejar market share atau nilai valuasi. 

Situasi tersebut juga akan memaksa banyak karyawan menganggur, karena perusahaan akan jadi lebih memilih daya tarik investor atau modal venture. 

Kata Nailul Huda Tentang PHK

Nailul Huda, Ekonom Institute for Development of Ecomonics of Finance (Indef) menilai terjadinya inflasi global yang tinggi membuat badai PKH besar-besaran terjadi di Indonesia. 

Inflasi ini membuat sejumlah bank sentral di beberapa negara menaikan tingkat suku bunga acuannya. Hal itu secara langsung akan menurunkan permintaan produk dan investasi.

Dengan turunnya permintaan produk dan investasi ini menyebabkan terjadinya gelombang PKH secara besar-besaran. 

Kondisi itu juga terjadi di negara Indonesia. Di mana kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM pertalite dan lainya memicu tingginya tingkat inflasi. 

Juga dengan kenaikan suku bunga acuan, maka angka penganguran pun diprediksi juga kan semakin meningkat. 

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar