Fobis.ID > News > Sepeda Multiguna Ini Desain Profesor ITS

Sepeda Multiguna Ini Desain Profesor ITS

FOBIS.ID – Ini adalah sepeda multi guna hasil desain dari profesor ITS sepeda tandem yang bisa dilipat jadi sepeda tunggal.

Kolaborasi antara rekayasa dan desain menjadi kunci utama dalam pengembangan produk yang mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.

Ide ini mendorong Profesor ke-192 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Dr Ir Bambang Iskandriawan MEng, untuk menciptakan sejumlah inovasi sepeda multiguna guna memudahkan mobilitas dan meningkatkan produktivitas manusia.

BACA: Sepeda Listrik Ofero Stareer Max Punya 2 Baterai Mampu Tempuh Jarak 100 Km

Melansir Kominfo Jatim, Guru Besar pertama dari Desain Produk Industri (Despro) ITS ini menjelaskan bahwa sepeda bukan hanya alat transportasi. Melainkan juga menjadi sarana olahraga, rekreasi, dan penunjang kesehatan.

Menurut Bambang, inovasi fitur sepeda diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi tersebut, sekaligus menambah nilai guna dan nilai jual.

“Sebagai tambahan nilai guna dan nilai jual juga,” ujar Bambang, yang juga menjadi profesor pertama dari Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS.

Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Bambang adalah Trandem Bike (TB), sepeda tandem yang dapat bertransformasi menjadi sepeda tunggal.

Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sepeda tandem yang jarang digunakan karena memerlukan dua orang untuk mengayuh.

“Trandem Bike ini bisa dilepas rangka tengahnya dan menjadi sepeda tunggal,” jelasnya.

Selain itu, Bambang juga menciptakan Sliding Tandem Bike (STB) untuk memudahkan penyimpanan sepeda tandem dalam ruang terbatas. STB dirancang dengan fitur kerangka yang dapat dipanjang-pendekkan tanpa melepas frame sepeda.

YUK BACA: Sepeda Listrik 3 Jutaan, Cocok untuk Belanja ke Pasar dan ke Sekolah

“Memakai fitur STB ini, sepeda dapat ditaruh di ruang sempit, bahkan di dinding ruangan sekalipun,” tuturnya.

Dalam upaya menjaga lingkungan, Bambang menciptakan Air Purifier Bike (APB), sebuah sepeda yang dilengkapi dengan sistem filter untuk menyaring udara selama sepeda digunakan. Udara yang disaring kemudian dikeluarkan kembali sebagai udara bersih melalui tepi luar keliling roda belakang dan depan sepeda.

Pada aspek multiguna, Bambang menciptakan Commuter Bike (Cobi), sepeda lipat portable yang dapat bertransformasi menjadi sebuah kursi. Cobi dirancang untuk digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga lansia.

Inovasi terbaru yang dikembangkan oleh Bambang adalah Community Bike ITS (Combits), sepeda kelompok yang dapat digunakan oleh enam orang sekaligus. Combits juga dilengkapi dengan atap untuk melindungi penggunanya dari paparan matahari langsung, meningkatkan kenyamanan saat bersepeda.

Bambang menjelaskan bahwa proses pengembangan inovasi ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk manufaktur, analisis tren, ergonomi, simulasi, uji produk, dan publikasi, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk sivitas akademika dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung perekonomian lokal.

“Ke depannya, pengembangan inovasi ini akan terus digiatkan melalui penambahan fitur, perluasan fungsi, dan penggalian potensi bisnis melalui startup,” ungkap Bambang.

Lulusan Program Doktor ITS ini meyakini bahwa keberlanjutan inovasi tersebut akan memberikan manfaat luas bagi berbagai sektor, termasuk sosial, pendidikan, dan seni terapan. Bambang berharap melalui kolaborasi antara rekayasa dan desain, produk optimal dapat terus diciptakan untuk memberikan manfaat bagi bangsa.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar