FOBIS.ID – laporan yang dikeluarkan bertajuk ‘Bad Bot Imperva 2022’ hampir setengah pengguna internet bukan manusia, ketahui bahaya bot.
Bot itu apa? Bot merupakan kependakan dari “robot” hal ini bahwa bot sebagai sistem untuk melakukan tugas tertenu secara otomatis.
Karena bot dapat bekerja secara otomatis, pekerjaan yang bot akan diselesaikan lebih cepat dari pada manusia.
Beberapa bot internet memiliki tingkat kecerdasan buatan yang tinggi dan dapat melakukan tugas-tugas yang kompleks, sementara yang lain mungkin memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dan hanya melakukan tugas-tugas sederhana.
Bot biasanya beroperasi melalui jaringan, lebih dari separuh lalu lintas Internet adalah bot yang memindai konten, berinteraksi dengan halaman web, mengobrol dengan pengguna, atau mencari target serangan.
Baca Juga: Aplikasi Cek Hama dan Penyakit Tanaman dengan Smartphone
Laporan dengan judul ‘Bad Bot Imperva 2023’ menyebutkan baha 47,4% sepanjang tahun 2022 lalu lintas internet berasal dari bot.
Sedangkan pengguna internet asli yang benar benar manusia mengalami penurunan yaitu sebesar 52,6%.
Peningkatan bot terjadi sebanyak 5,1% dari tahun sebelumnya, pada laman impreva.
Jumlah lalu lintas bot jahat secara global mengalami peningkatan sebanyak 30,2%.
Lalu imperva memecah kategori lalulintas bot terbagi menjadi dua yaitu bot baik dan juga bot jahat.
Jumlah lalu lintas bot jahat secara global memiliki kenaikan yang cukup tinggi yaitu menjadi 30,2%,
Imperva menjelaskan bahwa kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak laporan dibuat yaitu pada tahun 2023.
Jerman merupakan negara tertinggi dengan lalulintas bot yang mencapai 68,6%, lalu selanjutnya adalah Irlandia mencapai 45,1%.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Bard Ai di HP Android
Lalu ada negara Asia Tenggara yaitu Singapura yang menduduki peringkat ketiga yang memiliki trafik bot sebanyak 43,1%.
Bot internet dapat memiliki efek yang berbahaya tergantung pada tujuan dan cara penggunaannya.
Berikut adalah beberapa bahaya bot internet:
Manipulasi Media Sosial
Bot internet dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik dengan cara menciptakan akun palsu dan menghasilkan konten yang tidak benar atau menyesatkan, lalu juga untuk mempengaruhi komentar atau ulasan produk dengan memberikan kesan baik dan buruk.
Bot internet juga untuk meningkatkan jumlah pengikut palsu atau interaksi palsu di platform media sosial.
Dalam beberapa kasus, bot bahkan untuk menciptakan tren palsu di media sosial.
Penyebaran Spam
Bot internet untuk mengirimkan pesan spam dalam jumlah besar ke email, media sosial, atau platform komunikasi lainnya, hal ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat menyebabkan overload server.
Bot dapat secara otomatis membuat akun palsu atau mencuri informasi pribadi pengguna dengan mengarahkannya ke situs web palsu.
Penyebaran Malware
Bot internet untuk menyebarkan malware seperti virus, worm, trojan, atau ransomware
Bot dapat memanfaatkan celah keamanan dalam sistem atau menyebarkan tautan yang berbahaya melalui email atau pesan sosial palsu.
Setelah terinfeksi, komputer atau perangkat lain untuk tujuan jahat seperti mencuri informasi pribadi, mencuri data keuangan, atau merusak sistem.
Pelanggaran Privasi
Bot internet dapat mengumpulkan data pribadi pengguna dengan cara yang tidak sah atau tanpa seizin pemilik, hal ini dapat merusak privasi dan membahayakan keamanan pengguna.
Manipulasi Pasar
Bot internet untuk mempengaruhi pasar keuangan dengan cara membuat perdagangan otomatis, praktik semacam ini dapat merugikan investor dan merusak integritas pasar keuangan.
Peretasan Akun
Bot internet untuk mencoba memperoleh akses tidak sah ke akun pengguna.
Bot dapat melakukan serangan brute-force atau mencoba kombinasi kata sandi yang berbeda secara otomatis.
Baca Juga: Inilah Smart TV Samsung Kualitas Terbaik, Mulai Dari 4 Jutaan Aja!
Itulah berita tentang setengah dari pengguna internet adalah bot beserta dengan bahaya yang disebabkan dari bot tersebut.
