Fobis.ID > News > Terobosan Besar, Baterai Lithium-Sulfur Membuat Lompatan Energi 5 Kali Lipat

Terobosan Besar, Baterai Lithium-Sulfur Membuat Lompatan Energi 5 Kali Lipat

FOBIS.ID – Di Tanah Kanguru, tidak jauh dari negeri Crocodile Dundee, para peneliti Australia di Universitas Monash di Melbourne telah mengungkapkan inovasi luar biasa dalam dunia baterai. Inovasi ini memiliki potensi untuk mengubah lanskap kendaraan listrik dan ponsel cerdas. Hasil peragaan yang cemerlang ini adalah baterai lithium-sulfur (Li-S).

Baterai Li-S yang baru dikembangkan di Universitas Monash menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan baterai lithium-ion tradisional yang sudah kita kenal, dan seringkali harus kita ganti.

Ini menawarkan peningkatan kapasitas energi hingga lima kali lipat sambil hanya menghabiskan setengah biaya. Terobosan ini tampaknya menjadi Holy Grail yang selama ini dicari-cari dunia dalam teknologi baterai.

Inti dari perkembangan ini berkisar pada pengurangan jumlah lithium yang digunakan sambil memperpanjang masa pakai baterai.

Namun, ini bukan hanya tentang umur panjang; para peneliti Monash telah memperkenalkan “nanoporous polymer-coated lithium foil anode.”

Baca juga: Nokia Lumia Max 2023 Dengan Baterai Monstru 8900 mAh Dan Kamera 108MP

Dalam istilah yang lebih sederhana, ini adalah desain yang ramping, hemat biaya, yang tidak hanya menawarkan kapasitas energi yang lebih besar tetapi juga bersahabat dengan dompet Anda.

Secara historis, baterai Li-S memiliki kimia yang agak merepotkan. Ketika anode lithium dan katoda sulfur berinteraksi, mereka menghasilkan dendrit, struktur mirip pohon yang merusak baterai dan elektrolit.

Akibatnya, baterai-baterai ini sering kali menyerah setelah hanya 50 siklus, kadang-kadang bahkan memicu korsleting dramatis dan kejadian elektrolit yang menyala. Hampir seperti opera sabun di Battery Land.

Namun, perlu diingat bahwa baterai lithium-ion juga memiliki masalahnya sendiri, kadang-kadang meledak menjadi api.

Para peneliti Monash, yang dipimpin oleh mahasiswa PhD yang antusias Declan McNamara, telah menemukan solusi untuk masalah dramatis ini.

Lapisan polimer mereka, lebih tipis dari selembar kertas dan penuh lubang-lubang kecil dengan lebar kurang dari satu nanometer, bertindak sebagai penjaga. Ini memungkinkan ion lithium bergerak bebas sambil mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan.

Menurut McNamara, lapisan ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tetapi juga sebagai sistem pendukung, membantu lithium dalam proses pengisian dan pengosongan.

McNamara menjelaskan, bila seseorang memikirkan lithium logam sebagai remaja yang hiperaktif dengan energi tanpa batas, baterai yang kurang bagus hanya membiarkan energi itu terbuang percuma.

“Namun, jika dimanfaatkan dengan benar, energi ini dapat menghasilkan perangkat penyimpanan energi yang luar biasa yang mudah dibuat. Lapisan baru ini membawa kita lebih dekat ke pembuatan baterai Li-S yang efisien,” ujarnya

Profesor Mainak Majumder, mendukung McNamara, menunjukkan bahwa penelitian ini memberikan strategi baru untuk melindungi Li-metal dari kerusakan cepat, yang sebelumnya merupakan masalah pokok baterai Li-S.

Menurut Profesor Matthew Hill, anggota tim penelitian lainnya, baterai ini bisa menjadi pemain kunci untuk pasar yang haus akan solusi energi canggih, terutama dengan meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik, pesawat, dan perangkat elektronik.

Sementara baterai Li-S saat ini mencuri perhatian, penting untuk diingat bahwa lanskap baterai sangat luas dan terus berkembang. Pesaing baru seperti baterai seng-ion, natrium-ion, dan besi-udara juga bersaing untuk menghadapi dominasi lithium-ion.

Dalam kesimpulan, baterai lithium-sulfur mewakili lompatan luar biasa dalam teknologi baterai. Ini menawarkan kapasitas energi yang lebih tinggi, hemat biaya, dan solusi untuk masalah yang sudah lama ada, sehingga berpotensi menjadi pemain kunci dalam industri penyimpanan energi. Meskipun saat ini menjadi sorotan, masa depan baterai menjanjikan menjadi lanskap yang menarik dan dinamis, dengan banyak pesaing yang bertujuan untuk merevolusi cara kita menyimpan dan menggunakan energi.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar