Fobis.ID > Artikel > Investor Wajib Tahu, Agar Untung Gede Minggu Ini

Investor Wajib Tahu, Agar Untung Gede Minggu Ini

Investor – Adanya kekhawatiran pelaku pasar akan resesi global serta The Fud, Bank Sentral Amerika Serikat  yang diprediksi akan selalu menaikan suku bunga acuannya demi meredam laju inflasi.

Membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu melemah hingga 3,02% dan rupiah terkoneksi melemah 1,15% terhadap dolar Amerika Serikat.

Terdapat hampir 100% para pelaku pasar memproyeksikan The Fed akan membawa tingkat suku bunga The Fed ke kisaran 3,75%-4% serta menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps).

Proyeksi para pelaku pasar ini terjadi setelah AS merilis data bulan September 2022 yang menunjukan bahwa inflasi Negara Paman Sam masih belum menunjukan tanda-tanda akan melandai, bahkan cenderung terus naik.

IHK utama Amerika Serikat, dalam laporan biro tenaga kerja Amerika Serikat mencapai angka 8,2% secara mtm di bulan September kemarin. Meski lanjut inflasi pada bulan Agustus masih tergolong rendah, 8,3% secara yoy, namun masih diatas ekspektasi pasar sebesar 8,1%.

Pada bulan September, inflasi inti AS mencatatkan angka 6,6% yoy paling tinggi sepanjang 40 tahun terakhir. Secara mtm pada September inflasi sebesar 0,4%, lebih tinggi dibanding Agustus sebesar 0,1%.

Sikap agresif Bank Sentral AS diprediksi akan membawa AS masuk ke jurang resesi. Jika AS mengalami resesi maka, akan itu akan berdampak juga terhadap negara-negara lain di dunia.

Kenapa begitu, karena AS merupakan negara dengan ekonomi terkuat nomor satu di dunia. Jika negara ekonomi terbesar lumpuh maka otomatis akan berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi global.

Termasuk Indonesia, pasti akan terpengaruh. Salah satunya dalam pergerakan nilai tukar mata uang Rp ke dolar. Para investor sebaiknya berhati-hati dalam melakukan perdagangan pada munggu ini.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perdagangan pada pekan ini :

Dikutip dari CNBC Indonesia Senin, 17 Oktober 2022 TIM Riset Ekonomi CNBC Indonesia mengaris bawahi dua hal yang wajib dicermati oleh para investor sebelum memulai pedagangan.

Baca Juga : Jangan Kaget Uang Rp 100 Ini Harganya Mahal

Sentimen Pasar Investor

Sentimen Pasar Investor

Pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan laporan neraca perdagangan pada bulan September.  Diketahui, dari 13 lembaga keuangan memperkirakan akan terjadi surplus neraca perdagangan yang semakin tergerus menjadi US$ 4,85 miliar.

Nilai ekspor juga diproyeksikan akan tumbuh 27,47% yoy sedangkan nilai impor meningkat 34,31% yoy. Jika Indonesia kembali mengalami surplus, maka akan menjadi sejarah surplus 29 bulan secara beruntun.

Andry Asmoro, Kepala Ekonom Bank Mandiri memprediksi bahwa pada bulan September nilai ekspor akan melandai, sesuai dengan harga minyak sawit mentah yang sedang mengalami anjlok.

CPO, lanjut Andry memiliki kontribusi besar terhadap 13% total ekspor Negara Indonesia, sehingga penurunan harga CPO ini bisa berdampak besar juga terhadap total ekspor Negara Indonesia.

Kemudian melambatnya permintaan ekspor PMI Manufaktur China yang sudah tidak berada dalam fase ekspansif selama dua kali beruntun.

Kedua, pada Kamis, 20 Oktober 2022 Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuannya acuannya.

Suku bung acuan BI diprediksi akan naik sebesar 25 bps dan akan membawa tingkat suku bunga BI ke 4,5% dari sebelumnya di 4,25%.

Sebelumnya, pada 20-21 September BI juga telah menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 bps. Yang sekaligus menandai era berakhirnya nilai suku bunga rendah di Indonesia.

Menurut Peryy Warjiyo, Gubernur BI hal itu merupakan langkah frontloading BI. Kenaikan suku bunga sebesar 50 bps itu adalah salah satu cara terbaik bank sentral untuk menurunkan ekspektasi inflasi.

Sekaligus memastikan pergerakan inflasi inti akan kembali ke kisaran angka 3 plus minus 1% pada 2023. Juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya karena adanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar