Fobis.ID > News > Harga Bitcoin BTC Naik US$ 40 Ribu, Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

Harga Bitcoin BTC Naik US$ 40 Ribu, Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

FOBIS.ID – Pasar kripto dan Bitcoin telah mengalami lonjakan naik pesat, dengan nilai Bitcoin mencapai level tertinggi sejak April 2022, melampaui angka US$ 40 ribu.

Para pelaku pasar dan analis menyoroti beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan ini, termasuk pembahasan seputar Exchange-Traded Fund (ETF) dan mendekatnya peristiwa halving Bitcoin.

Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader berpengalaman dari Tokocrypto, kepercayaan investor mencapai puncaknya seiring dengan kenaikan harga Bitcoin yang sejalan dengan mendekatnya peristiwa halving dan peluang persetujuan ETF.

Baca Juga : Pertama Kalinya Sejak 2022, Harga Bitcoin Melonjak Hingga US$35.000

Posisi ini semakin diperkuat oleh likuidasi posisi singkat senilai lebih dari US$ 15 juta, mencerminkan keyakinan yang kuat di kalangan investor.

Fyqieh mengidentifikasi beberapa faktor utama yang mendorong pasar kripto saat ini. Pertama, Securities and Exchange Commission (SEC) sedang dalam tahap diskusi dengan Grayscale dan tujuh pemohon ETF Bitcoin spot lainnya, menimbulkan optimisme terkait potensi persetujuan dalam waktu dekat. Kedua, strategi akumulasi Bitcoin oleh MicroStrategy semakin memperkuat posisinya sebagai pendukung utama Bitcoin.

“Harapan terkait peristiwa halving Bitcoin yang akan terjadi dalam 141 hari mendatang menjadi pemicu optimisme di pasar kripto. Secara sejarah, peristiwa halving yang mengurangi tingkat penciptaan Bitcoin baru seringkali menjadi pendorong utama dari kenaikan harga yang signifikan,” ungkap Fyqieh pada Senin.

Dengan melampaui angka US$ 40.000, Fyqieh mencatat bahwa lonjakan terbaru Bitcoin ini dapat dianggap sebagai tanda awal dari babak baru dalam evolusi pasar kripto.

Meskipun SEC belum memberikan persetujuan langsung untuk ETF Bitcoin namun perkembangan terkini, semangat perdagangan dan mendekatnya peristiwa halving akan memberikan gambaran positif untuk pasar kripto.

Fyqieh memproyeksikan bahwa harga Bitcoin akan terus naik setelah satu atau lebih ETF Bitcoin spot mendapat persetujuan di awal tahun 2024 nanti.

Baca Juga : Bitcoin: Analisa Pasar Setelah Pidato Powell Hari Ini

Analis dari Bloomberg bahkan memperkirakan kemungkinan 90% bahwa semua ETF yang masih tertunda akan disetujui secara bersamaan pada tanggal 10 Januari.

Meskipun demikian, para pelaku pasar harus berhati-hati terhadap potensi aksi jual setelah reaksi awal terhadap kenaikan tersebut.

“Tren penjualan pasca peristiwa sering terjadi di pasar kripto. ini menjadi fenomena yang dikenal sebagai ‘buy the rumor, sell the news.’ Investor semakin berani untuk mengambil risiko di pasar yang sangat fluktuatif,” tambah Fyqieh.

Meski demikian, Fyqieh memberi peringatan bahwa data PMI jasa ISM AS dan data nonfarm payrolls (NFP) untuk bulan November dapat mempengaruhi pergerakan nilai Bitcoin.

Jika angka NFP menunjukkan kekuatan yang signifikan maka berpotensi memicu pembatalan taruhan terkait penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun 2024. Kemungkinan bisa mempengaruhi pergerakan nilai Bitcoin (BTC).

Bitcoin (BTC) telah mengalami breakout yang signifikan dari pola ascending triangle sejak akhir pekan lalu, dengan harga yang melonjak dari US$ 37.645 menjadi US$ 40.220 pada Senin pukul 08:00 WIB.

Baca Juga : Badai Dunia Kripto, Bagaimana Nasib Bitcoin Cs?

Saat ini, BTC masih memiliki potensi untuk terus menguat menuju level resistance selanjutnya di US$ 42.000. Syaratnya dapat bertahan di atas level US$ 40.000 yang saat ini berperan sebagai area support kunci.

Sumber : Poskota.co.id

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar