Fobis.ID > News > Hidup Semakin Sulit, 5 Hal Ini Penyebabnya

Hidup Semakin Sulit, 5 Hal Ini Penyebabnya

Tahun 2023, hidup semakin sulit. Ternyata lima hal ini yang jadi penyebabnya. Simak baik-baik ulasannya di bawah ini.

Pemerintah Republik Indonesia (RI) berulangkali menyampaikan bahwa beratnya prospek ekonomi dunia ke depan akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia.

Pernyataan itu berkali-kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indriawati dalam banyak forum dan kesempatan.

Tak hanya mereka berdua, baru-baru ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio juga menyampaikan hal yang sama terkait kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2023 mendatang.

Menurut Perry, Dunia akan menghadapi lima hal yang sangat beresiko dapat menjadi pemicu gejolak ekonomi global.

Satu dari lima hal tersebut menurut Perry bahkan telah terjadi saat ini, dan terbukti memberikan dampak ekonomi yang sangat besar untuk Indonesia.

5 Penyebab Hidup Semakin Sulit

Hal pertama yang beresiko mengguncang ekonomi dunia dan yeng telah terlihat saat ini adalah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Kemudian juga, beberapa negara-negara di dunia sangat terancam bisa jatuh ke jurang resesi ekonomi.

Dan yang terburuk menurut prediksi Perry adalah ekonomi dunia hanya akan tumbuh sebesar 2 persen pada tahun ini.

Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi dunia pada awalnya sebesar 3 persen. Kemudian akan turun menjadi 2,6 persen, bahkan bisa sampai turu menjadi 2 persen saja khususnya di Eropa dan AS.

Kata Perry, saat ini resesi di Eropa dan AS propabilitasnya mendekati angka 60 persen. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga akan semakin diperparah dengan adanya musim dingin yang dipredikasi akan terjadi dengan buruk.

Kondisi winter saat ini di Eropa mungkin belum jadi yang terburuk, namun ada ancaman tahun depan bakan jadi yang terburuk.

Karena hal itu saling berkaitan dengan geopolitik, fragmentasi politik ekonomi dan investasi, slowing growth.

Baca Juga : Besaran Bunga KPR Saat Ini Usai Suku Bunga BI Naik

Inflasi Tinggi

Hal kedua adalah high infaltion atau inflasi yang terus tinggi, terlah terjadi dalam beberapa waktu ke belakang.

Tingkat inflasi dunia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai angka 9,2 persen. Inflasi di negara AS mencapai 8,8 persen, di Eropa 10 persen.

Bahkan inflasi yang terjadi di negara Inggris kemarin terlah mencapai angka yang sangat tinggi, yatu sebesar 11 persen.

Inflasi di negara-negara tersebut terjadi karena kelangkaan sumber daya energi dan harga energi yang semakin tinggi.

Hal itu disebabkan karena adanya perang dan konsisi geopolitik lainya yang secara langsung dan tidak langsung ikut menjadi penyebabnya.

Lalu terjadi juga inflasi pagan yang jelas akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan warga negara.

Naiknya Suku Bunga

Hal yang ketiga adalah tingkat suku bunga bank yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama atau higher interes of longer periode of time.

Kenaikan suku bunga di negara AS pada bulan ini sudah mencapai 75 basis poin (bps) menjadi 4 persen. Dan kemungkinan akan naik lagi hingga menjadi 5 persen pada tahun 2023.

Perkiraan BI, suku bunga AS akan terus naik sepanjang tahun 2023 dan tidak akan segera turun. Tak hanya di AS, di banyak negara Eropa dan Asia juga begitu.

Strong Dolar

Hal keempat adalah terjadi fenomena strong dolar. Saat ini indeks dolar telah mencapai 114 poin. Naiknya indeks dolar itu sangat dirasakan oleh semua negara-negara di dunia.

Akibat adanya resiko portofolio yang naik itu membuat para investor memilih untuk berinvestasi pada instrumen yang likuid, baik yang cash atau yang near cash.

Kemudian kondisi Rusia Ukraina yang semakin tidak pasti kapan perang kedua negara tersebut akan berakhir.

Lalu juga ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan, dan lockdown zero Covid di China juga menjadi hal ke lima yang akan mempengaruhi kestabilan kondisi ekonomi global.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar