Fobis.ID > News > Rangkuman Singkat Sejarah Konflik Israel-Palestina

Rangkuman Singkat Sejarah Konflik Israel-Palestina

Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik tertua dan paling kompleks di dunia. Namun, apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023 menciptakan babak baru dalam sejarah pertikaian kedua belah pihak.

Awal Mula Konflik Israel-Palestina

Sejarah Awal

Selama Perang Dunia I, Inggris dan Turki sepakat tentang masa depan Jalur Gaza dan sebagian besar wilayah Arab Asia yang sebelumnya di bawah Kesultanan Ottoman.

Konferensi perdamaian Paris 1919 mengubah hal tersebut, dengan negara-negara Eropa pemenang perang mencegah terciptanya kerajaan Arab bersatu.

Akibatnya, Jalur Gaza jatuh ke tangan Inggris sebagai bagian dari mandat atas Palestina yang disahkan oleh Liga Bangsa-Bangsa hingga 1948.

Deklarasi Balfour

Pada 2 November 1917, Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris, mengeluarkan deklarasi yang memastikan pendirian “rumah nasional” bagi orang Yahudi di Palestina.

Keputusan ini mengubah demografi wilayah, dengan Inggris memfasilitasi imigrasi Yahudi massal, terutama setelah munculnya gerakan Nazi di Eropa.

Pemberontakan Arab

Ketegangan antara komunitas Arab dan Yahudi memuncak dalam pemberontakan Arab yang berlangsung dari 1936 hingga 1939.

Inggris membalas dengan represi keras, menangkap ribuan orang, dan menghancurkan rumah-rumah.

Resolusi PBB

Pada 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Resolusi 181 yang membagi Palestina menjadi dua negara: Arab dan Yahudi.

Meskipun Yahudi saat itu hanya memiliki 6% dari lahan, mereka diberikan 56% wilayah. Palestina menolak rencana tersebut.

Serangan Baru dan Reaksi Dunia

Konflik Israel-Palestina
Konflik Israel-Palestina

Serangan 7 Oktober 2023:

Pada tanggal tersebut, kelompok milisi Palestina, Hamas, meluncurkan serangan mendadak ke wilayah Israel yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.

Serangan ini merupakan balasan atas blokade Israel terhadap Gaza selama 16 tahun. Sebagai balasan, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Reaksi Internasional:

Konflik ini mendapat sorotan internasional. Sementara Amerika Serikat, Inggris, Australia, Perancis, dan India mendukung Israel, negara-negara seperti Korea Utara, China, Mesir, Yordania, dan Qatar menentang tindakan Israel dan mendukung Palestina.

Posisi Politik Indonesia dalam Konflik Palestina dan Israel

Sejak kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah mengambil sikap yang konsisten dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Beberapa poin penting yang menggambarkan posisi politik Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel antara lain:

Pengakuan Diplomatik

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini mencerminkan solidaritas Indonesia dengan rakyat Palestina dan penentangannya terhadap pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.

Dukungan di Forum Internasional

Di forum-forum internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia secara rutin mendukung resolusi yang mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina dan menghormati hak asasi manusia warga Palestina.

Kerja Sama Kemanusiaan

Pemerintah Indonesia, baik secara langsung maupun melalui organisasi non-pemerintah, kerap mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina, khususnya ke Jalur Gaza, yang seringkali mengalami blokade.

Dukungan terhadap Solusi Dua Negara

Indonesia mendukung solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan secara damai dengan batas yang diakui secara internasional, sesuai dengan Resolusi PBB. Hal ini menjadi dasar dalam diplomasi Indonesia terhadap konflik tersebut.

Pendekatan Konstruktif

Meskipun mendukung Palestina, Indonesia berupaya untuk memiliki pendekatan yang konstruktif dalam diplomasi, dengan seringkali menyerukan perdamaian dan dialog antara kedua belah pihak.

Engagement dengan Negara-negara Arab dan Muslim

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki hubungan erat dengan negara-negara Arab dan organisasi seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Melalui platform ini, Indonesia kerap kali menggalvanisasi dukungan bagi Palestina.

Diplomasi Budaya dan Pendidikan

Pemerintah Indonesia juga memberikan beasiswa dan peluang pendidikan bagi warga Palestina untuk belajar di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan antara dua bangsa dan mendukung pembangunan kapasitas masyarakat Palestina.

Kesimpulannya, posisi politik Indonesia dalam konflik Palestina-Israel sangat jelas dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Meskipun demikian, negara ini tetap mendorong pendekatan damai dan solusi berbasis dialog dan kesepakatan internasional.(*)

Baca juga: Investasi di Tengah Ketegangan Global: Panduan untuk Pemula

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar