Fobis.ID > News > Sekilas Perjalanan Akira Toriyama Mangaka Dragon Ball yang Telah Tutup Usia

Sekilas Perjalanan Akira Toriyama Mangaka Dragon Ball yang Telah Tutup Usia

FOBIS.ID – Akira Dragon Ball tutup usia. Akira Toriyama, pencipta visioner di balik seri manga yang dicintai Dragon Ball, telah meninggal dunia pada usia 68 tahun.

Kontribusi luar biasanya terhadap dunia manga dan hiburan telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan bagi banyak penggemar di seluruh dunia.

BACA: Mangaka Dragon Ball, Akira Toriyama Meninggal Dunia

Perjalanan Toriyama ke ranah manga dimulai dari asal-usul yang sederhana. Lahir di Nagoya, Jepang pada tahun 1955, ia menemukan passion-nya dalam menggambar sejak usia muda.

Memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan tinggi yang konvensional, Toriyama memulai karir di bidang seni, awalnya bekerja di sebuah agensi periklanan di mana ia mengasah bakatnya dengan merancang poster.

Langkah pertamanya ke industri manga datang pada usia 23 tahun ketika ia mengirimkan karyanya ke kontes yang diselenggarakan oleh sebuah majalah manga mingguan. Meskipun tidak berhasil, kegagalan ini tidak menghentikannya. Toriyama tetap bertekad, akhirnya menarik perhatian Weekly Shōnen Jump dengan gayanya yang khas.

Pada tahun 1978, karya debut Toriyama, Wonder Island, muncul di halaman Weekly Shōnen Jump. Meskipun mendapat tanggapan yang cukup dingin, ia tetap tak goyah dan terus mempertajam keterampilannya. Terobosannya datang pada tahun 1980 dengan penciptaan Dr. Slump, sebuah komedi whimsical yang menampilkan seorang gadis robot yang menyenangkan menavigasi eksentrisitas dunia.

Keahlian kreatif Akira Toriyama melampaui Dragon Ball, mencakup beragam karya selama lebih dari 45 tahun.

Di antara karya-karya ini adalah Dr. Slump, Sand Land, dan desain karakter ikoniknya untuk seri permainan video yang dicintai Dragon Quest.

Berita meninggalnya Toriyama telah membangkitkan rasa kehilangan yang mendalam dalam komunitas artistik, dengan rekan-rekan kreator menyampaikan belasungkawa dengan tulus.

Banyak dari mereka, yang tumbuh terpaku dalam dunia imaginatif Toriyama, mengakui pengaruhnya yang mendalam pada perjalanan kreatif mereka sendiri.

BACA: Cara Mendapatkan Uang di Taxi Simulator ID

Kesuksesan Dr. Slump membawa Toriyama ke pusat perhatian, meraih pujian dan membentuk dasar bagi karir gemilangnya.

Pada tahun 1984, Akira Toriyama mengungkapkan karya magnum opus-nya, Dragon Ball, sebuah saga yang memikat penonton dengan alur cerita yang menarik dan karakter-karakter dinamisnya.

Diterbitkan di Weekly Shōnen Jump dari tahun 1984 hingga 1995, Dragon Ball menjadi fenomena budaya, melahirkan berbagai adaptasi, termasuk seri televisi, film, dan permainan video. Alam semesta imaginatif Toriyama melampaui batas-batas, memikat penonton dari segala usia dan mengukuhkan warisnya sebagai salah satu seniman manga Jepang yang paling dihormati.

Sepanjang karirnya, Toriyama tetap berdedikasi pada karyanya, terus mendorong batas-batas dalam bercerita dan kreativitas. Warisannya akan bertahan melalui warisan yang abadi dari Dragon Ball dan banyaknya nyawa yang telah disentuh.

Debut di halaman majalah Weekly Shonen Jump pada tahun 1984, Dragon Ball mengisahkan perjalanan protagonis Son Goku saat ia menjalani latihan seni bela diri yang ketat dan memulai pencarian untuk menemukan tujuh bola mistik, yang dikenal sebagai Dragon Balls, yang mampu memanggil naga pemberi keinginan. Dianggap sebagai salah satu waralaba media Jepang yang paling ikonis dan abadi, manga Dragon Ball, yang diterbitkan oleh Shueisha Inc., telah mengumpulkan angka penjualan global yang mencengangkan melebihi 260 juta kopi. Popularitasnya yang luas telah menghasilkan berbagai seri anime, permainan video, dan bahkan adaptasi live-action Hollywood.

Meskipun kepergiannya meninggalkan kekosongan dalam dunia manga, kontribusi Akira Toriyama akan selamanya dihargai, menjadi inspirasi bagi generasi masa depan seniman dan pencerita.

Seri tersebut, yang menggabungkan unsur seni bela diri ke dalam genre manga shōnen, terinspirasi dari sinema aksi China dan Hong Kong, serta folklore Jepang. Ini memperkenalkan penonton pada karakter ikonis Son Goku, seorang seniman bela diri yang bersemangat dalam pencarian tujuh bola ajaib yang mampu memanggil naga mistis, bersama dengan sekelompok teman dan lawan yang berwarna-warni.

Setelah penyelesaian serialisasi awal Dragon Ball pada tahun 1995, Toriyama tetap terlibat dengan waralaba ini, memberikan konsultasi dan promosi sambil menyelami proyek-proyek pendek dan usaha di luar ranah manga. Terutama, ia meminjamkan bakat seninya ke seri permainan video terkenal seperti Dragon Quest dan Chrono Trigger, mencerminkan keberagaman usaha kreatifnya.

Didorong oleh passion seumur hidupnya terhadap mobil, Toriyama memasuki desain otomotif, menciptakan mobil listrik yang dirilis oleh CQ Motors Jepang pada tahun 2005—usaha yang ia gambarkan sebagai “perjalanan yang sangat pribadi.”

Di masa tuanya, Akira Toriyama kembali ke alam semesta Dragon Ball. Akira berkontribusi pada berbagai adaptasi film, termasuk sebagai konsultan awal untuk Dragon Ball Z: Battle of Gods tahun 2012. Selain itu Akira Toriyama juga kembali sebagai penulis naskah untuk Dragon Ball Super: Broly pada tahun 2018 dan juga Dragon Ball Super: Super Hero tahun 2022.

Dalam sebuah pernyataan, Bird Studio mengumumkan pemakaman intim Toriyama yang dihadiri oleh anggota keluarganya, mendorong penggemar untuk menahan diri dari mengirimkan bunga atau tawaran lainnya. Rencana untuk pertemuan peringatan di masa depan masih belum diputuskan, dengan studio berjanji akan memberikan pembaruan begitu pengaturan tersebut dikonfirmasi.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar