Fobis.ID > Gadget > 10 Perusahaan Bangkrut Jualan Smartphone, Blackberry Sempat Jadi Primadona

10 Perusahaan Bangkrut Jualan Smartphone, Blackberry Sempat Jadi Primadona

Sederet perusahaan bangkrut jualan smartphone menjadi pembahasan menarik. Banyak faktor mengapa perusahaan ponsel pintar yang dulu hits, kini tidak bertanya lagi.

Era digitalisasi media terus berkembang. Ponsel pintar menjadi salah satu bagian penting dari kehidupan. Ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga alat untuk bekerja dan mengisi waktu luang.

Beberapa waktu dekade, industri ponsel dunia terus berkembang pesat. vendor ponsel pintar berlomba menyediakan ponsel dengan teknologi terbaru.

Namun, tidak semua perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Beberapa perusahaan mengambil keputusan sulit untuk hengkang dari dunia telekomunikasi.

Ketidaksiapan persaingan antar vendor menjadi faktor utama beberapa perusahaan bangkrut.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi A2: Ponsel 1 Jutaan yang Rilis Pakai Android 13 Go

Perusahaan Bangkrut Jualan Smartphone

Berikut 10 perusahaan bangkrut jualan smartphone yang tidak mampu mengikuti zaman.

1. Blackberry

Ponsel Blackberry sangat hits karena datang dengan desain unik. Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan desain keyboard ponsel qwerty dari Blackberry.

Perusahaan Bangkrut Jualan Smartphone

Tidak hanya itu, Blackberry juga memiliki fitur pesan yaitu Blackberry Messenger (BBM). Fitur ini sangat populer dikalangan anak muda masa itu.

Masa kejayaan Blackberry memudar pada tahun 2016. Sebab, masyarakat lebih memilih ponsel pintar dengan layar lebar.

2. Ericsson

Sempat berjaya bersama Nokia dan Motorola pada masanya. Sayangnya, Ericsson harus pamit undur diri karena kalah saing dari vendor ponsel pintar pendatang baru.

Ericsson juga mengalami kerugian besar akibat kebakaran perusahaannya. Supaya tetap bertahan, Ericsson menjalin mitra dengan Sony tahun 2001 lalu.

Sampai suatu ketika Ericsson menjual setengah saham mereka kepada Sony. Sejak saat itu, Sony menjadi pemegang kekuasaan terbesar di Ericsson.

3. Microsoft

Sempat mengambil alih Nokia, tetapi perusahaan ponsel pintar ini justru ikutan bangrut. Ponsel Lumia hasil kolaborasi Nokia dan Microsoft sayangnya tidak populer.

Sejak saat ini, perusahaan ini menghentikan produksi Lumia. Perusahaan Microsoft menyatakan mereka bangkrut jualan smartphone.

Kini Microsoft hanya fokus menangani persoalan sistem operasi pada laptopnya.

4. Nokia

Rajanya ponsel jadul Nokia menyerah untuk memproduksi smartphone pintar. Perusahaan yang bermarkas di Finlandia ini bangkrut jualan smartphone.

Perusahaan Bangkrut Jualan Smartphone

Sampai pada tahun 2013, Nokia menjual perusahaannya kepada Microsoft. Mulai dari situ Microsoft mengeluarkan ponsel pintar, Lumia.

Nokia membeli lagi perusahaan mereka pada tahun 2016. Kemudian, Nokia menjual lisensi perusahaannya kepada HMD Global. Meski menjadi ponsel super hits pada masanya, kini masa jaya Nokia telah usai.

Baca Juga: Fitur Huawei MatePad 11 2023 Mirip Laptop Windows, Intip Spek Unggulannya

5. LG

Perusahaan LG ni hengkang dari industri telekomunikasi pada 2021. Persaingan yang begitu ketat membuat perusahaan asal Korea Selatan ini gulung tikar.

Sejak tahun 2015 mereka sudah mengalami kerugian yang cukup besar. Setelah bisnis ponsel pintarnya tutup, LG memfokuskan perusahaannya untuk mengemabngan bisnis lain.

Beberapa bisnis LG yakni komponen listrik, alat rumah tangga, kecerdasan buatan, dan berbagai platform lainnya dari berbagai lini.

6. BenQ

Mengakuisisi Siemens ternyata bukan ide yang bagus. BenQ justru mengalami kerugian yang cukup besar. Kerugian BenQ mencapai USD 1 miliar .

Dengan berat hari perusahaan ini terpaksa tutup. Mereka juga memutus hubungan kerja dengan 2000 karyawannya.

7. Motorola

Ponsel Motorola pernah mencapai masa jayanya seperti Nokia dan Sony Ericsson. Tipe Motorola Razr sempat jadi primadona saat itu. Ponsel ini terjual hingga 130 juta unit.

Persaingan ketat dari ponsel kelas atas seperti Apple dan Samsung membuat Motorola kalah saing. Nilai pasar Motorola terus merosot dari 23% menjadi 6% pada tahun 2006.

Meski jarang terlihat di pasaran, Motorola masih beroperasi. Kini Motorola beroperasi dibawah naungan Lenovo.

8. Siemens

Masyarakat Indonesia yang lahir tahun 80 an tentu sudah tidak asing dengan ponsel Siemens. Perusahaan telekomunikasi ini memulai debutnya pada tahun 1985 dengan mengeluarkan ponsel Siemens Mobiltelefon C1.

Siemens

Meski sempat populer nyatanya kedatangan Nokia, Motorola, dan Evercoss menggusur perusahaan ini. Perusahaan bangkrut jualan smartphone ini akhirnya menjual Siemens ke BenQ pada 2005 lalu.

Baca Juga: Syarat dan Cara Perpanjang SIM Online 2023 Melalui Aplikasi Polri Super Apps

9. Gionee

Vendor ponsel asal Tiongkok yakni Gionee memiliki pangsa pasar sebesar 5% di tahun 2012. Mereka mampu menjual ponsel hingga ke Asia dan Afrika Utara.

Kalah saing dengan developer ponsel pintar dari negara lain, Gionee bangkrut tahun 2018. Sampai sebuah perusahaan asal India, Grup Jainan, mengakusisinya.

10. Sagem

Vendor ponsel pintar asal Paris, Sagem, sempat menjadi bintang pada tahun 1995 hingga 2000. Perusahan ini bahkan mengeluarkan ponsel unik dengan desain Porsche tahun 2009.

Kemudian mereka bangkrut dan mengalami kerugian besar. Sebelum itu, Sagem sempat berganti nama menjadi MobiWire.

Demikian perusahaan bangkrut jualan smartphone. Terimakasih.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar