Nantinya, LaMDA akan berada dalam chatbot AI yang tengah dalam perintisan bernama ‘Bard’. Kembali ke pengujian model bahasa ini, Google sama-sama menaruh pertanyaan “Apakah ChatGPT AlphaCode akan mengganti posisi programmer?” untuk ChatGPT maupun LaMDA.
ChatGPT menjawab bahwa chatbot AI tidak akan menggantikan programmer sebab tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untu menggantikan kreativitas dan keahlian dari pembuat program.
Bagi ChatGPT, pemrograman merupakan sesuatu yang membutuhkan pemahaman mendalam sesuai dengan prinsip ilmu komputer. Selain itu, LaMDA juga menjawab hal yang serupa bahwa chatbot AI tidak akan menggantikan tugas dari seorang programmer.
Akan tetapi, LaMDA memiliki penjelasan yang berbeda untuk pertanyaan tersebut. Model ini menjelaskan bahwa pemrograman merupakan hasil dari kerjasama tim sedangkan chatbot hanya membantu untuk mengefisienkan suatu proses.
Pada akhir pernyataannya, LaMDA mengungkapkan hal yang sama bahwa chatbot AI tidak akan mampu menyetarai kreativitas dan seni seorang programmer.
Apakah Chatbot AI Mampu Gantikan Suatu Profesi?
Meskipun begitu, beberapa engineer tampak sudah menggunakan ChatGPT untuk memecahkan masalah pengkodean. Namun, sebagian dari engineer juga merasa tidak puas dengan jawaban dari ChatGPT yang berhasil lolos wawancara Google ini.
Sebagian engineer tersebut berpendapat bahwa jawaban dari chatbot AI tersebut cenderung bertele-tele. Bahkan, jawaban untuk pertanyaan soal pengkodean juga terkadang tidak masuk akal.
BACA JUGA: Microsoft Gunakan Teknologi ChatGPT pada Bing dan Edge
Melalui fenomena ini, maka bisa kita simpulkan bahwa teknologi ChatGPT yang bahkan berhasil lolos wawancara belum tentu mampu mengganti sejumlah profesi untuk saat ini. Akan tetapi, bagaimanapun perkembangan teknologi saat ini memang sangat pesat sehingga tidak bisa kita hindari.
Untuk mengetahui sejauh apa chatbot AI ini akan berperan nantinya, maka kita ikuti saja perkembangannya.
