Fobis.ID > News > Fenomena El Nino Ancam Produksi Edamame dan Sagu di Indonesia

Fenomena El Nino Ancam Produksi Edamame dan Sagu di Indonesia

FOBIS.ID – 28 Oktober 2023. Produksi Edamame dan Sagu di Indonesia. Indonesia sedang menghadapi ancaman serius dalam produksi pertanian, terutama pada produksi sagu dan edamame, karena fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau yang cukup panjang.

Fenomena alam ini memiliki dampak langsung pada penurunan produksi kedua tanaman tersebut, yang mempengaruhi perekonomian dan perdagangan dalam negeri.

Permintaan sagu di Indonesia cukup volatil; di awal pandemi COVID-19 dan selama konflik antara Rusia dan Ukraina, harga sagu mengalami kenaikan yang signifikan karena kekhawatiran akan krisis pangan global.

Namun, tahun 2023 ini menandai penurunan dalam produksi sagu, meskipun permintaan domestik masih cukup kuat dan konsisten.

Baca juga: Dolar AS Jadi Safe Haven dan Dampaknya terhadap Rupiah

Edamame, yang juga terkena dampak, menghadapi tantangan dalam produksi karena siklus tanamnya yang pendek, sekitar 70 hari.

Tanaman ini sangat rentan terhadap kekurangan air dan ancaman hama selama periode El Nino. Meskipun demikian, tercatat pertumbuhan sekitar 14% pada tahun ini, angka ini masih di bawah target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam hal ekspor, terdapat prediksi pertumbuhan untuk edamame di tahun 2024. Pemerintah dan para pelaku industri terus berfokus pada pengembangan dan pemenuhan permintaan domestik, sambil juga memperhatikan permintaan pasar premium, seperti Jepang.

Sementara itu, untuk produk Crude Palm Oil (CPO), telah terjadi pelemahan harga yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan depresiasi nilai Rupiah yang cukup signifikan.

Pemerintah, melalui Bank Indonesia, telah mengambil langkah untuk menstabilkan kondisi ekonomi, antara lain dengan meningkatkan suku bunga.

Dengan kondisi yang penuh tantangan ini, sektor pertanian Indonesia harus lebih adaptif dan inovatif untuk mengatasi dampak negatif dari fenomena El Nino dan faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi produksi dan permintaan.(*)

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar