JAKARTA – Indonesia terus meningkatkan upayanya dalam menghadapi perubahan iklim. Terbaru, Kementerian Sumber Daya Manusia (SDM) mengungkapkan bahwa negara ini kini tengah mengembangkan 15 proyek teknologi penyimpanan karbon CO2. Proyek-proyek ini khususnya difokuskan pada sektor minyak dan gas bumi.
Menurut Dirjen Migas Kementerian SDM, proyek-proyek tersebut mencakup karbon chapter storage (CCS) dan karbon capture (C us).
Yang menarik, salah satu dari keseluruhan proyek tersebut sudah berhasil memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan komitmen dan seriusnya upaya Indonesia dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Namun, pengembangan teknologi penyimpanan karbon di Tanah Air bukan tanpa tantangan. Dibutuhkan kemajuan teknologi yang signifikan serta kolaborasi investasi dari berbagai negara di dunia untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini.
Adapun kapasitas total dari seluruh proyek yang tengah dikembangkan mencapai 4,31g CO2. Ini menandakan potensi besar yang dimiliki oleh proyek-proyek tersebut, tidak hanya dalam hal penyimpanan karbon tetapi juga dalam hal pemanfaatan sumber daya.
Tak hanya itu, main compact binsar Panjaitan menekankan bahwa teknologi penyimpanan karbon saat ini menjadi sorotan.
Menurutnya, teknologi ini memiliki potensi untuk menjadi peluang bisnis dan investasi yang menjanjikan di masa depan.
Dengan adanya proyek-proyek tersebut, diharapkan Indonesia bisa berkontribusi aktif dalam upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan di dalam negeri.(*)
