BOGOR, JAWA BARAT – Presiden Joko Widodo, dalam upaya transparansi dan tanggung jawab pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional, baru-baru ini melakukan kunjungan langsung ke gudang Perum Bulog di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden mendapati bahwa stok beras yang ada mencapai 1,5 juta ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional hingga akhir tahun 2023.
Sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, Bulog ditugaskan untuk menguasai sekitar 2,4 juta ton beras selama tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta ton ditargetkan untuk menjadi stok awal di tahun 2024.
Namun, kunjungan Presiden Jokowi tidak hanya sebatas pengecekan stok. Dalam kesempatan yang sama, beliau juga meluncurkan program bantuan pangan sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat.
Program ini ditujukan untuk 21,3 juta keluarga kurang mampu dengan rincian bantuan sebesar 10 kg beras untuk setiap keluarga, yang akan disalurkan selama tiga bulan ke depan.
Adanya program bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban keluarga kurang mampu, terutama di tengah kenaikan harga beras yang dirasakan di lapangan.
Meskipun demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tetap menjaga stabilitas inflasi, yang saat ini masih berada di angka 3,2%.
Baca juga: Harga Beras Diperkirakan Turun di Bawah Rp11.000 per Kg Pasca Distribusi Bansos Pangan
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah ini, diharapkan ketahanan pangan nasional dapat terjaga dan masyarakat tidak merasa terbebani dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.(*)
