Fobis.ID > News > Investasi Dana Pensiun Dari Nol, Meski Gaji Tidak Tetap

Investasi Dana Pensiun Dari Nol, Meski Gaji Tidak Tetap

Tidak punya gaji tetap tapi ingin masa tuanya sejahtera? Ingin mulai investasi dana pensiun tapi masih merintis usaha dan karir, apa bisa ya?

Bisa kok!

Sebenarnya kita tidak perlu modal besar untuk memulai investasi dana pensiun. Mengingat, rentang waktu pensiun yang masih lama dan beragamnya instrumen investasi yang bisa digunakan dengan modal kecil. Misalnya saja seperti emas digital, reksadana, hingga saham.

Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi kita yang masih muda. Oleh karena itu semakin dini kita mempersiapkan dana pensiun, maka akan semakin bagus.

Seperti yang kita tahu, tidak sedikit generasi milenial dan Gen Z yang saat ini memilih menjadi freelancer dan pengusaha. Meski di awal tidak ada jaminan gaji tetap seperti halnya PNS atau pegawai swasta, keberanian generasi muda mendobrak tradisi lama dalam hal karir dan ekonomi patut di acungi jempol.

Untuk menyiasati sistem income yang berbeda dari kebanyakan pegawai kantoran, kita perlu tahu bagaimana strategi menyiapkan dana pensiun yang sesuai. Semua ini perlu di lakukan demi masa muda yang bahagia dan masa tua yang sejahtera.

Tapi harus mulai dari mana ya?

1. Hitung Kebutuhan Dasar Untuk Dana Pensiun

Hitung Kebutuhan Dasar Untuk Dana Pensiun
gambar : unsplash.com/ Iryna Tysiak

Caranya, yang pertama adalah dengan mengamati berapa biaya rutin sehari-hari kita selama ini. Sebab dana pensiun akan digunakan untuk membiayai kebutuhan harian kita di saat tua nanti. Ketika tenaga dan pikiran mungkin sudah tidak seproduktif sekarang untuk fokus mencari uang.

Oleh karena itu pastikan Anda sudah melakukan budgeting bulanan sebelum menghitung dana pensiun ya!

Kebutuhan dasar yang dimaksud meliputi, anggaran untuk konsumsi, tempat tinggal, listrik, air, internet, premi asuransi/ BPJS kesehatan, skin care, body care, olah raga, perawatan rumah dan kendaraan.

Jadi, untuk menghitung dana pensiun kita akan kembali pada kebutuhan dasar dulu. Tidak melibatkan cicilan dan juga tanggungan pendidikan anak. Hanya memperhitungan biaya hidup Anda bersama pasangan terlebih dahulu.

Namun tetap saja ada hal lainnya yang perlu di pertimbangkan sebelum mulai berinvestasi dana pensiun. Yuk kita lanjut ke poin selanjutnya!

2. Pertimbangkan Tanggungan, Gaya Hidup dan Kondisi Kesehatan

Meski kembali ke settingan awal, kita juga perlu mempertimbangkan tanggungan keluarga sampai mereka mampu mandiri secara ekonomi. Sebab hal ini akan mempengaruhi besaran dana pensiun yang perlu kita kumpulkan.

Misalnya ternyata diperkirakan anak Anda masih kuliah 2 semester lagi setelah Anda memasuki usia pensiun. Kemungkinan Anda perlu memperhitungkan biaya hidup dan kuliahnya sampai lulus serta memiliki penghasilan sendiri.

Kemudian jangan lupa untuk mempertimbangkan gaya hidup yang di inginkan saat masa tua nanti. Mungkin Anda ingin melakukan hobby lama yang memerlukan biaya, seperti traveling, membaca buku, memancing, dan lain-lain. Besaran dana yang diperlukan perlu di masukan dalam anggaran dana pensiun nanti.

Terakhir, tentang kondisi kesehatan. Hal ini tidak kalah penting untuk di pertimbangkan. Mengingat saat memasuki usia pensiun, kekuatan fisik untuk melawan penyakit mungkin tidak akan sama seperti ketika kita masih muda.

Coba perhatikan, apakah saat ini kita punya penyakit yang sifatnya menetap? Hal ini bisa menjadi asumsi dalam menyiapkan dana pensiun yang realistis.

Baca juga, Cara Investasi Dana Pendidikan Anak Sampai Kuliah

3. Hitung Estimasi Masa Pensiun

Hitung Estimasi Masa Pensiun
gambar : unsplash.com/ Kenny Eliason

Kita memang tidak tahu sampai kapan kita di amanahi usia di dunia ini. Namun kita mungkin bisa mengambil data rata-rata angka harapan hidup di Indonesia sebagai asumsi saja.

Misalnya saja usia pensiun dimulai saat kita memasuki umur 55 tahun hingga 75 tahun. Berarti masa pensiun kita sekitar 20 tahunan.

Seperti yang kita tahu, setiap tahunnya biasanya terjadi inflasi yang besarannya bisa berbeda-beda. Tapi kita bisa menggunakan asumsi tingkat inflasi dalam 10 tahun secara rata-rata, yakni berada di angka 4,23%.

Nah dengan begini Anda bisa langsung menghitung besaran investasi dana pensiun!

Misalnya kita menetapkan Rp 15 juta sebagai biaya rutin yang sudah include dengan berbagai pertimbangan di atas. Dan rentang waktu untuk memasuki usia pensiun dari saat ini adalah sekitar 30 tahun lagi. Berikut adalah ilustrasinya!

Rp 15.000.000 x 20 x 12 bulan = Rp 3.600.000.000 (3,6 miliar Rupiah)

ilustrasi dana pensiun

Rp 3,6 miliar adalah hitungan dana yang di butuhkan per-saat ini. Tapi perlu di ingat, bahwa nilai ini belum dihitung dengan asumsi inflasi ya. Sebab Rp 3,6 miliar saat ini akan berbeda dengan Rp 3,6 miliar di 30 tahun mendatang.

Oleh karena itu, pastikan untuk menyimpan investasi dana pensiun di tempat yang returnnya bisa menghalau inflasi sebesar 4,23%.

Setelah menghitung besaran dana pensiun, lalu selanjutnya bagaimana? Kita tidak kan tidak punya sebesar itu, penghasilan saja tidak tetap.

4. Mulai Saja Dulu

Jika saat ini Anda masih merintis karir sebagai freelancer atau pengusaha, tidak masalah. Yang penting mulai saja dulu!

Tentunya tetap mulai dengan pendasaran yang rasional ya. Tidak asal-asalan.

Masukan dana pensiun sebagai tujuan keuangan Anda. Kemudian mulai anggarkan 5% dari pendapatan tiap bulan (berapapun penghasilannya) atau masukan dalam pos saving jika Anda punya tujuan keuangan lain yang urgent, misalnya saja dana darurat.

Bagi saja pos saving sebagian untuk dana darurat, dan sebagiannya lagi untuk dana pensiun. Besarannya bisa di sesuaikan oleh Anda sendiri. Jika dana darurat di pandang lebih prioritas saat ini, maka Anda bisa memperbesar persentasenya.

Dengan memulainya dari sekarang, artinya kita sedang membangun habit berinvestasi. Sehingga saat income kita sudah stabil dan mulai meningkat, kita tidak meras berat lagi berinvestasi.

5. Investasi Dana Pensiun Pada Instrumen yang Pas

Investasi Dana Pensiun Pada Instrumen yang Pas
gambar : unsplash.com/ Markus Spiske

Sebaiknya menyimpan dana pensiun di mana ya?

Sebenarnya ada beberapa jenis instrumen investasi jangka panjang yang memungkinkan kita mendapatkan return yang bisa menghalau inflasi. Terlebih lagi investasi-investasi ini bisa kita mulai dengan modal kecil.

Misalnya saja seperti saham, reksadana, obligasi dan juga emas digital.

Untuk Anda yang masih pemula, disarankan untuk mempelajari instrumen investasi ini secara bertahap. Sebagai langkah awal investasi dana pensiun, mungkin Anda bisa mencoba dengan investasi emas digital.

Sebab emas digital termasuk instrumen yang simple dan mudah. Kita bisa bertransaksi emas digital dimanapun dan kapanpun. Namun meski begitu, pilihlah aplikasi jual dengan lembaga yang jelas dan terpercaya ya.

Baca juga,

Yang terpenting, terus pelajari berbagai instrumen investasi yang bisa menghasilkan return diatas 5%. Hal ini wajib di lakukan untuk menghindari investasi bodong yang menggiurkan di awal. Selain itu, nantinya Anda perlu melakukan diversikasi portofolio investasi.

6. Buat Rencana Mendapatkan Income Minimal

Meski tidak punya gaji tetap layaknya pegawai kantoran, tapi bukan berarti freelance maupun pengusaha tidak bisa memiliki pendapatan rutin minimal yang layak untuk memenuhi kebutuhan bulanan.

Jika Anda sudah punya angka anggaran bulanan, maka tetapkan target minimal pendapatan. Target ini tentu saja berbeda bagi Anda yang masih single dan sudah berkeluarga.

Misalnya budgeting bulanan paling minimal Anda berada Rp 4 juta (jika masih single) dan Rp 8 juta (jika sudah menikah). Itu adalah angka minimal untuk bisa bertahan hidup dengan baik atau kebutuhan primernay terpenuhi. Jadi tidak memasukan dulu asumsi life style ideal ya.

Dengan begitu Anda bisa terpacu untuk mencari project atau membuat inovasi bisnis untuk memenuhi angka minimal.

Baca juga, Tips Membangun Tim Digital Marketing Untuk Bisnis

7. Sisihkan Jika Dapat Income Besar

Sisihkan Jika Dapat Income Besar
gambar : unsplash.com/ Sasun Bughdaryan

Dimasa awal merintis, sistem bisnis tentu belum terbangun dengan kokoh. Baik itu berupa relasi, portofolio, skill, media pemasaran dan branding serta hal lain yang di butuhkan untuk lebih maju.

Oleh karena itu, menstabilkan income adalah langkah yang perlu kita lakukan agar tetap bisa investasi dana pensiun namun kebutuhan primer tetap bisa terpenuhi dengan baik.

Jadi jika sedang mendapat project dengan fee besar ataupun keuntungan yang besar, sebaiknya jangan langsung di habiskan untuk ‘healing’. Sisihkanlah sisanya untuk bulan berikutnya.

Misal, anggaran bulanan Anda adalah Rp 8 juta, lalu income bulan ini dapat Rp 20 juta. Simpanlah Rp 10-12 jutanya untuk asumsi kebutuhan bulan-bulan kedepan. Karena siapa tahu, bulan-bulan berikutnya income kita kurang dari Rp 8 juta atau bahkan nol meski sudah maksimal berusaha.

7. Lakukan Diversifikasi

Seiring berjalannya waktu, saldo dana pensiun dan income Anda akan bertambah sebab sistem bisnis sudah terbentuk. Begitu juga ilmu mengenai instrumen investasi lainnya.

Inilah saat yang tepat untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi Anda!

Ingat pepatah, “Don’t put all your eggs in one basket”. Sehingga dengan melakukan diversifikasi/ menempatkan dana investasi di beberapa instrumen yang berbeda adalah hal yang wajib di lakukan untuk meminimalisir resiko kerugian.

Selain itu, jika seandainya nanti Anda juga memiliki aset tambahan, misalnya mendapatkan warisan dari orangtua atau berhasil membeli properti. Anda bisa mempertimbangkan aset-aset tersebut untuk mempercepat tujuan keuangan untuk dana pensiun Anda.

Setelah menggunakan emas digital, ataupun reksadana, Anda mungkin bisa menggunakan saham-saham blue chip mengingat jangka waktu pensiun masih lebih dari 10 tahun.

8. Berinvestasi dengan Konsisten dan Disiplin

Agar dana pensiun Anda benar-benar bisa di wujudkan, berinvestasilah dengan konsisten dan disiplin. Jangan sampai kita ‘gatal’ mengambil saldo untuk kebutuhan konsumtif ketika melihat saldo yang sudah lumayan membesar.

Gunakan rekening terpisah untuk tujuan keuangan Anda yang lain. Berarti rekening yang kita kelola akan banyak?

Benar, dan itu tidak masalah. Hal ini dilakukan demi keberhasilan investasi Anda sendiri.

Penutup

Sebagai anak muda tidak ada salahnya jika kita sudah berpikir untuk mempersiapkan investasi untuk dana pensiun. Malah, makin dini makin bagus.

Sebab menyiapkan dana pensiun merupakan proses yang panjang karena jumlah yang kita butuhkan nanti sangat besar. Selain itu, dana pensiun yang dipersiapkan sejak muda akan menghindarkan kita untuk mewariskan generasi sandwich.

Meski kita bukan PNS atau pegawai swasta yang punya gaji tetap, tabungan pensiun ataupun jaminan, kita bisa menyiapkan masa pensiun yang sejahtera dengan investasi. Smeoga tips diatas bermanfaat untuk Anda. Siap investasi dana pensiun mulai dari nol?

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar