Internasional – Konflik antara Israel dan Palestina selalu menjadi pusat perhatian dunia, membangkitkan reaksi kuat secara global. Kali ini kita akan membahas 13 Produk dan Perusahaan Pro Israel yang diboikot.
Di tengah meningkatnya ketegangan dan krisis kemanusiaan di Gaza, di mana ribuan orang menderita, termasuk anak-anak, muncul gerakan internasional untuk memboikot produk dan perusahaan yang dianggap pro-Israel.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Situasi di Gaza tetap menyayat hati. Konflik ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan sangat berdampak pada anak-anak.
Keluarga terpisah dan kebutuhan dasar seperti perawatan kesehatan, air bersih, makanan, dan listrik menjadi langka.
Kondisi seperti ini menuntut perhatian dan aksi global, mengingat aspek kemanusiaan dari krisis tersebut.
Gerakan Boikot
Sebagai tanggapan atas konflik yang berlangsung, pendukung Palestina telah memulai boikot terhadap produk Israel dan mereka yang memiliki afiliasi atau dianggap mendukung Israel.
Gerakan ini, bagian dari inisiatif BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) yang lebih luas, bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel.
Perusahaan besar seperti Hewlett Packard (HP), Siemens, dan Puma menjadi sasaran karena keterlibatan langsung atau tidak langsung mereka dengan kebijakan atau proyek Israel.
Entitas | Kategori | Alasan |
---|---|---|
Hewlett Packard (HP) | Teknologi | Menyediakan teknologi untuk sistem keamanan Israel |
Siemens | Teknologi | Terlibat dalam proyek pembangunan ilegal Israel |
Puma | Pakaian Olahraga | Sponsor untuk Asosiasi Sepak Bola Israel |
AXA | Asuransi | Investasi di bank-bank Israel |
SodaStream | Alat Rumah Tangga | Memproduksi mesin minuman berkarbonasi |
Ahava | Kosmetik | Menggunakan mineral dari Laut Mati |
Buah dan Sayuran asal Israel | Produk Makanan | Produk yang berasal dari Israel |
Starbucks | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
McDonald’s | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
Coca-Cola | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
Domino’s Pizza | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
Pizza Hut | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
Burger King | Makanan & Minuman | Dukungan yang dipersepsikan untuk Israel |
Dampak Lebih Luas pada Merek Barat
Menariknya, boikot ini meluas melebihi produk Israel dan meliputi merek besar Barat seperti Starbucks, McDonald’s, Coca-Cola, Domino’s Pizza, dan Burger King.
Perusahaan-perusahaan ini menghadapi kemunduran karena persepsi dukungan atau hubungan bisnis mereka dengan Israel.
Boikot global ini tidak hanya mempengaruhi citra merek perusahaan ini tetapi juga kinerja keuangan mereka, dengan dampak yang mencolok pada nilai saham mereka di pasar.
Sikap dan Hubungan Ekonomi Indonesia
Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hubungan perdagangan Indonesia dengan negara tersebut tetap berlangsung, terutama melalui saluran bisnis-ke-bisnis.
Impor Indonesia dari Israel tetap signifikan selama bertahun-tahun.
Pemerintah Indonesia mempertahankan sikap netral terhadap boikot, mengakui dukungan publik untuk Palestina sambil juga mempertimbangkan potensi produk lokal di pasar internasional.
Gerakan boikot global terhadap produk Israel dan afiliasinya menekankan peran signifikan tindakan ekonomi dalam politik internasional dan isu kemanusiaan.
Meskipun bertujuan untuk mendukung Palestina, gerakan ini juga membuka pembicaraan tentang efektivitas dan implikasi dari tindakan ekonomi semacam itu.
Saat dunia menyaksikan peristiwa yang terungkap di Gaza dan Israel, harapan untuk resolusi damai tetap ada, dengan komunitas internasional memainkan peran kritis dalam mengadvokasi dan mendukung penyebab kemanusiaan.(*)