Fobis.ID > News > Prospek Saham GGRM dan SILO Masih Menjanjikan Meski Terdepak Dari Indeks MSCI

Prospek Saham GGRM dan SILO Masih Menjanjikan Meski Terdepak Dari Indeks MSCI

FOBIS.ID – Prospek saham GGRM dan SILO masih menjanjikan, meski baru-baru ini sudah tidak menghuni indeks MSCI.

MSCI alias singkatan dari Morgan Stanley Capital International adalah indeks yang melacak kinerja saham yang termasuk dalam Indeks Harga Saham Gabungan.

Indeks MSCI berguna sebagai dasar untuk exchange-traded funds (ETFs) dan duplikat dari kepemilikan saham indeks.

Ini adaah indeks berdasarkan market cap-weighted index, yang berarti saham diberi bobot berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.

Indeks MSCI bermanfaat untuk investor institusional dan hedge fund dalam mengukur kinerja pasar saham.

Pada bulan Mei 2023, MSCI akan melakukan peninjauan atau rebalancing saham pada indeks mereka.

Sebagai hasilnya, Indonesia mengalami penambahan satu saham baru dan kehilangan dua saham lainnya.

Berita baiknya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah resmi menjadi bagian dari MSCI Global Standard Indexes.

Perubahan ini akan berlaku di masa penutupan pada tanggal 31 Mei 2023.

Dalam proses evaluasi saat ini, MSCI telah mengeluarkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dari MSCI Global Small Cap Indexes.

Prospek Saham GGRM Masih Menjanjikan

Meskipun Gudang Garam mengalami tekanan akibat kenaikan tarif cukai, namun secara fundamental Gudang Garam masih mampu menghasilkan kinerja yang baik.

Sehingga prospek saham GGRM masih menarik menurut Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo, CEO dari perusahaan Edvisor Profina Visindo.

Baca juga: Ketahui 6 Aplikasi Investasi Emas Online Pasti Cuan!

Berdasarkan laporan keuangan tanggal 31 Maret 2023, pendapatan total Gudang Garam sebesar Rp 29,73 triliun atau naik 1,50% secara tahunan.

Selain itu, laba bersih Gudang Garam meningkat tajam sebesar 82,33% menjadi Rp 1,96 triliun.

Praska, CEO Edvisor Profina Visindo, mengamati bahwa investor masih memberikan respons positif terhadap prospek saham GGRM.

Selama tahun ini, prospek saham GGRM masih mengalami kenaikan sebesar 54,72%.

Angka ini menunjukkan potensi positif bagi perusahaan di industri rokok yang cenderung defensif.

Prospek Saham SILO

Sementara itu, meskipun pandemi COVID-19 mulai mereda, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,46% secara tahunan.

SILO mencatatkan pendapatan mencapai Rp 2,65 triliun. Laba bersih SILO bahkan melonjak sebesar 151,40% menjadi Rp 249,61 miliar.

Baca juga: Syarat dan Cara Pengajuan KUPEDES BRI 2023: Cepat Cair!

Menurut Praska, kinerja SILO selama periode Januari-Maret 2023 mendapatkan respons positif dari pelaku pasar.

Seiring dengan kenaikan saham Grup Lippo sebesar 28,57% pada Jumat 12 Mei 2023.

Lebih lanjut, Praska merekomendasikan untuk melakukan pembelian pada saat prospek saham GGRM dan SILO mengalami penurunan.

Karena menurutnya keduanya telah mengalami kenaikan harga pasca rilis kinerja kuartal pertama tahun 2023.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa investasi pada kedua saham tersebut masih cocok untuk jangka menengah hingga panjang.

Prospek Saham Rokok di Indonesia

Saham emiten rokok di Indonesia memiliki prospek yang beragam.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja saham emiten rokok antara lain kenaikan cukai rokok, kinerja keuangan perusahaan, dan sentimen pasar.

Saham emiten rokok dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Sedangkan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan sejak awal tahun 2021 meski hingga kini prospek saham GGRM masih menjanjikan.

Prospek Saham GGRM dan SILO Masih Menjanjikan Meski Terdepak Dari Indeks MSCI

Sentimen pasar juga mempengaruhi kinerja saham emiten rokok.

Misalnya saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191/2022.

Juga PMK Nomor 192/2022 tentang kenaikan cukai rokok, atau cukai hasil tembakau (CHT) 2023-2024 sebesar 10 persen.

Hal ini sangat mempengaruhi kinerja saham emiten rokok pada tahun 2023.

Baca juga: 8 Saham Menarik Mei 2023, Tahan Volatilitas Pilihan Anak Muda!

Meskipun demikian saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih berfluktuasi sepanjang 2022.

Apalagi kini emiten rokok terombang ambing oleh berembusnya isu kenaikan biaya cukai rokok.

Meski harga rokok pada 2023 mengalami kenaikan karena naiknya pita cukai, namun optimis bahwa prospek saham GGRM bisa stabil dan semoga bisa melejit.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar