Fobis.ID > Olahraga > Sepakbola > Rahasia City Meraih Treble: Rekrut Txiki Begiristain dan Pep Guardiola

Rahasia City Meraih Treble: Rekrut Txiki Begiristain dan Pep Guardiola

Sepakbola – Pencapaian Treble, atau mendapatkan tiga gelar utama dalam satu musim, tidaklah mudah. Manchester City berhasil meraihnya berkat kepemimpinan dua sosok luar biasa: Txiki Begiristain, Direktur Olahraga, dan Pep Guardiola, manajer klub.

Awal mula kerjasama mereka dapat ditelusuri kembali ke Barcelona, dimana mereka berdua merupakan bagian dari era keemasan klub tersebut.

Begiristain merupakan rekrutan pertama Johan Cruyff, mantan pemain dan pelatih legendaris Barcelona.

Guardiola sendiri adalah produk dari akademi La Masia, dan sama-sama mendewakan Cruyff, yang berhasil membangun Barcelona menjadi salah satu tim terkuat di Eropa.

Pada 2003, Begiristain, berusia 38 tahun, direkomendasikan oleh Cruyff untuk menjadi direktur olahraga Barcelona.

Sementara itu, Guardiola, setelah masa bermain di beberapa klub, memulai karir kepelatihannya pada tahun 2007 dengan melatih Barcelona B.

Begiristain yang masih menjabat sebagai direktur olahraga, akhirnya memilih Guardiola untuk memulai era baru Barcelona.

Baca juga: AVC Challenge Cup 2023: Indonesia Kalahkan Sri Lanka dengan Skor 3-1

Begiristain dan Guardiola merombak Barcelona dengan cara mereka sendiri. Begiristain merencanakan strategi, termasuk pemain mana yang harus disingkirkan dan didatangkan.

Guardiola, dengan kejutan lewat konferensi pers, membuang Ronaldinho dan Deco. Keputusan ini menggiring Barcelona ke era baru dengan Lionel Messi sebagai pemimpin tim.

Pada tahun 2010, Begiristain memutuskan hubungannya dengan Barcelona, dan Guardiola masih bertahan sampai 2012.

Begiristain kemudian mendapat telepon dari Ferran Soriano, mantan rekan kerjanya di Barcelona dan CEO Manchester City saat itu.

Soriano telah bertemu dengan Sheikh Mansour dan Khaldoon Al Mubarak, yang baru saja mengakuisisi Manchester City. Mereka melihat model Barcelona mengelola tim sepak bola cocok dengan visi mereka.

Begiristain pun ditunjuk sebagai direktur olahraga Manchester City. Dalam waktu singkat, ia mengganti pelatih Roberto Mancini dengan Manuel Pellegrini.

Namun, setelah tiga tahun bersama Pellegrini, Manchester City masih belum meraih hasil yang diharapkan. Begiristain pun meminta Manchester City merekrut Guardiola, yang waktu itu baru saja meraih gelar Bundesliga bersama Bayern Munich.

Saat tiba di Manchester City, Guardiola dan Begiristain menghadapi tantangan. Namun, lambat laun, hasil kolaborasi mereka mulai terlihat.

Beberapa pemain penting seperti Kyle Walker, Gabriel Jesus, Bernardo Silva, dan Ederson datang berkat rekrutan Begiristain dan Guardiola. Meski beberapa transfer tidak berhasil, seperti Alexis Sanchez dan Jorginho, mereka berhasil meraih Treble.

Jadi, apa strategi sukses dari Begiristain dan Guardiola? Kolaborasi erat, pemahaman mendalam tentang sepak bola, dan visi bersama.

Mereka berhasil mengadopsi gaya permainan yang menyerang ala Cruyff, baik di Barcelona maupun di Manchester City. Hasilnya, dua klub ini berhasil meraih Treble.

Kesimpulannya, jika klub manapun ingin meraih Treble, merekrut Begiristain dan Guardiola bisa menjadi pilihan yang cerdas.

Dengan kombinasi keahlian mereka dalam manajemen dan strategi sepak bola, mereka telah membuktikan diri sebagai dua sosok penting di balik kesuksesan meraih Treble di dua klub berbeda.(*)

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar