Fobis.ID > Artikel > Perbedaan Forex dan Saham, Yuk Cek Biar Tahu Bedanya

Perbedaan Forex dan Saham, Yuk Cek Biar Tahu Bedanya

FOBIS.ID – Di era modern ini, pilihan instrumen keuangan bagi para pelaku pasar, baik itu investor maupun trader, sangatlah luas. Kali ini akan membahas Perbedaan Forex dan Saham.

Mereka dapat memilih dari saham ternama yang telah terbukti stabil hingga ke dunia forex yang dinamis dan penuh tantangan.

Membandingkan forex dengan saham bukanlah tugas yang mudah. Meskipun terdapat beberapa kesamaan antara keduanya, namun pada hakikatnya, kedua instrumen ini memiliki karakteristik yang berbeda.

Investasi di pasar forex sering kali dilihat sebagai lebih volatil dibandingkan dengan saham. Namun, bagi trader yang sudah memiliki pengalaman, forex menawarkan peluang keuntungan yang signifikan.

Sebaliknya, bagi investor yang baru memulai dan mencari opsi investasi yang lebih stabil, saham seringkali menjadi pilihan utama.

Baca juga: Broker Forex Terbaik 2023: Ulasan dan Analisis

Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam tentang apa yang membedakan forex dan saham, agar Anda dapat membuat keputusan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda.

Poin-Poin Kunci:

  • Regulasi dalam trading forex cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan saham, memberikan trader forex akses ke leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham.
  • Dalam trading forex, analisis dilakukan pada dua mata uang, yang berarti kinerja ekonomi dua negara menjadi penentu, berbeda dengan saham yang hanya terfokus pada satu perusahaan.
  • Likuiditas mata uang lebih tinggi daripada saham. Aktivitas trading yang berlangsung setiap hari membuat transaksi besar di pasar forex memiliki dampak yang lebih minim terhadap perubahan nilai mata uang, berbeda dengan saham.

Forex: Definisi dan Keuntungan

Forex, yang merupakan singkatan dari ‘foreign exchange’, adalah pasar yang berputar di sekitar mata uang asing. Dinamika nilai tukar mata uang global menjadi dasar dari peluang keuntungan di pasar ini.

Investor di forex mengincar keuntungan dengan membeli mata uang asing pada saat nilainya rendah dan menjualnya kembali ketika nilainya naik.

Beberapa pasangan mata uang yang sering diperdagangkan termasuk EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY.

Saham: Pengertian dan Manfaatnya

Bagi Anda yang mengutamakan investasi jangka panjang, saham bisa menjadi pilihan tepat. Saham blue chip dan ETF (exchange-traded fund) dikenal memiliki volatilitas yang lebih rendah, menjadikannya opsi yang relatif aman.

Saham adalah cara untuk memiliki bagian dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda esensialnya membeli hak atas sebagian kecil aset dan keuntungan masa depan perusahaan tersebut.

Saham tersedia dalam dua jenis: saham publik, yang diperdagangkan di bursa efek seperti BEI, NYSE, atau NASDAQ, dan saham pribadi, yang umumnya dimiliki oleh perusahaan startup atau yang belum terdaftar di bursa.

Saham pribadi bisa menjadi bentuk kompensasi karyawan di perusahaan baru, terutama saat likuiditas keuangan terbatas.

Baca juga: Apa itu Financial Planning? Arti Definisi dan Jenis Perencanaan Keuangan

Perbandingan Forex dan Saham: Karakteristik dan Perbedaannya

Meskipun forex dan saham adalah investasi, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Forex melibatkan perdagangan mata uang asing, sementara saham berkaitan dengan kepemilikan dalam perusahaan.

Pasar forex unik karena beroperasi 24 jam selama hari kerja, sedangkan pasar saham terikat pada jam operasional standar.

Dalam forex, investor bebas memilih pasangan mata uang mana pun untuk diperdagangkan, sementara di pasar saham, pilihan terbatas pada saham yang terdaftar di bursa tertentu.

Pergerakan harga di kedua pasar ini juga berbeda. Harga saham dipengaruhi oleh performa perusahaan, sedangkan nilai mata uang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, dan peristiwa global.

Risiko dan potensi keuntungan antara forex dan saham pun berbeda. Forex cenderung lebih volatile, dengan perubahan nilai yang cepat, sementara saham lebih stabil.

1. Jam Buka Pasar

Forex: Kesinambungan Pasar Global

Pasar forex menonjol karena operasionalnya yang terus-menerus, buka 24 jam selama lima hari dalam seminggu.

Ini memberikan fleksibilitas luar biasa bagi trader untuk memilih jam perdagangan yang paling sesuai, apakah itu sesi Asia, Eropa, atau Amerika.

Keunikan ini memungkinkan aktivitas trading berlangsung bahkan di malam hari, terutama saat sesi pasar yang berbeda saling tumpang tindih.

Saham: Terikat Waktu Bursa

Di sisi lain, pasar saham beroperasi dengan jadwal yang lebih ketat, umumnya buka selama 8 jam pada hari kerja. Jadwal ini berbeda-beda tergantung pada wilayah dan bursa tempat saham itu diperdagangkan.

Dampak Jam Buka terhadap Trading

Jam buka pasar memiliki dampak signifikan terhadap dinamika trading. Di pasar forex, karena beroperasi 24 jam, ada lebih banyak kesempatan untuk berdagang.

Namun, ini juga membawa risiko pergerakan harga yang bisa terjadi kapan saja, memerlukan strategi manajemen risiko yang cermat untuk menghindari kerugian.

Jam trading yang paling optimal di pasar forex sering terjadi saat ada tumpang tindih antara dua sesi pasar.

Contohnya, saat sesi London dan New York bertemu, likuiditas meningkat, mempercepat transaksi dan mengurangi biaya spread.

Baca juga: Apa itu Old Money: Warisan Kekayaan Abadi Melintasi Generasi

Perbedaan Fundamental dengan Saham

Pasar saham memiliki batasan jam perdagangan yang lebih jelas. Ini berarti aktivitas perdagangan terutama terjadi saat bursa terbuka.

Namun, beberapa bursa menawarkan sesi perdagangan yang diperpanjang, memungkinkan trader untuk bereaksi terhadap berita setelah jam kerja normal.

Contohnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki jam operasional dari pukul 10 pagi hingga 17:00 WIB. Informasi detail tentang jam perdagangan ini bisa diperoleh langsung dari situs resmi BEI atau sumber yang terpercaya.

2. Volume aset

Forex: Skala Besar dalam Volume

Pasar forex merupakan salah satu pasar dengan volume transaksi yang sangat besar, mencapai sekitar $5 triliun per hari.

Aset yang diperdagangkan di pasar ini umumnya adalah mata uang utama global, seperti EUR/USD dan GBP/USD.

Mata uang-mata uang ini dipilih karena stabilitas dan likuiditasnya yang tinggi di pasar forex.

Saham: Ragam Aset Tapi Volume Lebih Rendah

Sementara itu, walaupun pasar saham menawarkan beragam pilihan aset, volume transaksi harian yang terjadi di pasar saham tidak sebesar di pasar forex.

Di pasar saham, aset yang diperdagangkan adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan atas sebuah perusahaan.

Mengapa Forex Menarik?

Daya tarik utama dari trading forex terletak pada volumenya yang sangat besar serta ketersediaan berbagai jenis pasangan mata uang untuk diperdagangkan.

Pasangan mata uang ini dibagi menjadi tiga kategori: utama, cross, dan eksotik. Pasangan mata uang utama seperti EUR/USD dan GBP/USD kerap menjadi pilihan utama trader karena dianggap stabil.

Baca juga: Cara Menghitung PPh 21 untuk Pasangan Suami Istri

Pasar Saham: Diversifikasi dan Potensi

Pasar saham, meskipun memiliki volume trading yang lebih rendah dibandingkan forex, menawarkan peluang diversifikasi investasi yang luas.

Investor bisa memilih dari ribuan saham global di berbagai industri, mulai dari teknologi hingga farmasi dan otomotif. Pasar saham global juga memiliki beberapa indeks utama seperti Dow Jones dan S&P 500.

Trading Saham Melalui ETF

Salah satu metode trading saham populer di kalangan trader forex adalah melalui ETF (Exchange-Traded Funds).

ETF adalah dana investasi yang mengelola portofolio aset dan diperdagangkan seperti saham. ETF memberikan investor kesempatan untuk memiliki bagian dari saham yang mendasarinya, berbeda dengan saham CFD yang tidak memberikan kepemilikan apapun.

ETF sering menjadi pilihan bagi investor yang lebih memilih strategi investasi jangka panjang, menawarkan cara efektif untuk mendiversifikasi portofolio investasi.

3. Pengaruh Pasar

Forex: Fokus pada Ekonomi Makro

Dalam pasar forex, harga mata uang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro negara.

Faktor-faktor seperti tingkat pengangguran, inflasi, dan produk domestik bruto (PDB) memiliki peran penting dalam menentukan nilai mata uang.

Selain itu, berita dan peristiwa politik juga mempengaruhi harga di pasar forex. Penting bagi trader forex untuk memahami dinamika ekonomi tidak hanya dari satu negara tetapi dari kedua negara yang terlibat dalam pasangan mata uang yang diperdagangkan.

Saham: Performa Keuangan Perusahaan Menjadi Kunci

Di pasar saham, harga saham sangat bergantung pada kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Faktor-faktor seperti jumlah utang, arus kas, pendapatan perusahaan, dan laporan keuangan menjadi tolok ukur yang sangat penting.

Analisis mendalam terhadap aspek-aspek keuangan ini sangat penting dalam menentukan nilai saham dan potensi pertumbuhannya.

Perbedaan dalam Faktor Pengaruh

Salah satu perbedaan utama antara forex dan saham adalah jenis faktor yang mempengaruhi pasar.

Di pasar saham, investor harus fokus pada faktor-faktor internal perusahaan seperti utang, arus kas, pendapatan, dan laporan keuangan.

Sedangkan di pasar forex, perhatian harus lebih luas, mencakup faktor ekonomi makro dan kondisi politik dua negara yang mata uangnya diperdagangkan.

4. Likuiditas

Forex: Pasar dengan Likuiditas Tinggi

Pasar forex dikenal sebagai pasar yang paling likuid di dunia, dengan omset harian yang mencapai triliunan dolar Amerika Serikat.

Hal ini menjadikan forex pasar ideal bagi mereka yang mencari kemudahan dalam melakukan transaksi.

Menariknya, hanya delapan pasangan mata uang utama yang berkontribusi pada sebagian besar volume perdagangan ini.

Dalam konteks ini, dolar AS mendominasi, terlibat dalam sekitar 75% dari semua transaksi valas, menurut data dari Bank of International Settlements.

Saham: Likuiditas Variatif

Di sisi lain, pasar saham menawarkan likuiditas yang lebih variatif. Meskipun aktivitas trading harian di pasar saham tidak sebesar di pasar forex, saham tetap mudah diakses dan diperdagangkan.

Saham-saham blue chip terkenal, seperti Apple, Microsoft, atau Facebook, sering menjadi contoh saham yang sangat likuid, dengan selalu adanya pembeli dan penjual yang tersedia.

Namun, di luar saham-saham blue chip ini, tingkat likuiditas saham bisa jauh lebih rendah.

Likuiditas: Pengertian dan Pentingnya

Likuiditas adalah ukuran seberapa mudah suatu aset bisa dibeli atau dijual di pasar tanpa mempengaruhi harga pasar.

Faktor ini sangat penting karena menentukan seberapa cepat aset bisa diubah menjadi kas. Di pasar forex, likuiditas tinggi berarti investor dapat masuk dan keluar dari posisi dengan cepat dan dengan spread yang lebih kecil.

Sementara di pasar saham, likuiditas tinggi di saham tertentu berarti kemudahan transaksi serupa, tapi likuiditas yang lebih rendah pada saham non-blue chip bisa menimbulkan tantangan.

Baca juga: Selain Trading, 5 Cara Dapat Penghasilan dari Cryptocurrency

5. Volatilitas

Forex: Dinamika Volatilitas Tinggi

Pasar forex terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi, dimana perubahan harga dapat terjadi sangat cepat.

Faktor-faktor seperti berita ekonomi atau peristiwa politik di sebuah negara dapat memicu perubahan harga yang signifikan dan tiba-tiba.

Hal ini menjadikan pasar forex menarik bagi trader yang mencari pergerakan harga cepat dan peluang mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.

Saham: Pola Harga Lebih Stabil

Di sisi lain, pasar saham biasanya memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan forex.

Pola harga saham cenderung lebih stabil dan mudah diprediksi dalam jangka panjang. Namun, saham juga dapat mengalami periode volatilitas tinggi, terutama yang berkaitan dengan isu politik dalam negeri.

Misalnya, harga saham bisa berfluktuasi tajam akibat kebijakan pemerintah atau ketegangan politik internasional.

Pengertian Volatilitas dan Dampaknya

Volatilitas merupakan ukuran dari besarnya perubahan harga yang terjadi di pasar.

Pasar dengan volatilitas tinggi ditandai dengan perubahan harga yang cepat dan tidak terduga, sedangkan pasar dengan volatilitas rendah cenderung memiliki perubahan harga yang lebih bertahap dan terkontrol.

Respon Trader terhadap Volatilitas

Dalam trading forex, kesigapan terhadap peristiwa global menjadi sangat penting karena perubahan harga yang cepat.

Trader forex harus senantiasa mengikuti perkembangan berita ekonomi, politik, dan sosial untuk merespon perubahan harga secara tepat.

Sementara di pasar saham, trader seringkali fokus pada analisis fundamental jangka panjang perusahaan dan kondisi ekonomi makro untuk memprediksi tren harga.

Risiko dan Peluang dalam Volatilitas

Volatilitas pasar menawarkan peluang bagi trader untuk mendapatkan keuntungan, namun juga membawa risiko yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi trader di kedua pasar untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk melindungi investasi mereka dari fluktuasi harga yang tidak diinginkan.

6. Daya Ungkit (Leverage)

Forex: Leverage Tinggi untuk Potensi Keuntungan Besar

Dalam pasar forex, penggunaan leverage adalah praktek umum yang memungkinkan trader untuk mengendalikan posisi yang jauh lebih besar daripada modal yang mereka miliki.

Dalam konteks forex, leverage sering kali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saham, dengan rasio yang bisa mencapai 1:500.

Ini berarti, dengan modal $1,000, seorang trader bisa melakukan transaksi hingga $500,000. Hal ini membuka potensi untuk keuntungan besar, tetapi sekaligus juga meningkatkan risiko.

Saham: Leverage Lebih Terbatas

Di pasar saham, penggunaan leverage biasanya lebih terbatas. Leverage dalam trading saham umumnya tidak melebihi rasio 1:10.

Ini berarti bahwa dengan modal Rp100 juta, seorang trader hanya dapat membeli saham senilai Rp1 miliar.

Dalam konteks saham, leverage lebih rendah ini menawarkan perlindungan yang lebih besar terhadap risiko, tetapi juga membatasi potensi keuntungan.

Menghitung Leverage

Leverage dihitung sebagai rasio antara jumlah modal yang digunakan untuk membuka posisi dan jumlah dana yang dipinjam dari broker.

Di pasar forex, leverage ini seringkali memungkinkan kontrol posisi yang signifikan dengan modal yang relatif kecil.

Sedangkan di saham, leverage dihitung berdasarkan modal yang diinvestasikan versus nilai pasar saham yang dibeli.

Risiko dan Penggunaan Leverage

Meskipun leverage dapat meningkatkan keuntungan, ia juga membawa risiko kerugian yang besar.

Leverage yang tinggi dalam forex dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda dari modal awal, tetapi kerugian pun bisa meningkat secara signifikan.

Di pasar saham, risiko ini lebih terkendali karena batas leverage yang lebih rendah. Penting bagi trader untuk menggunakan leverage dengan bijak dan memahami sepenuhnya risiko yang terlibat.

7. Analisa Fundamental

Forex: Fokus pada Analisa Teknikal

Dalam dunia trading forex, analisa fundamental umumnya tidak menjadi fokus utama.

Sebaliknya, trader forex lebih banyak mengandalkan analisa teknikal untuk membuat keputusan trading harian.

Analisa teknikal di forex melibatkan penggunaan grafik harga, pola, dan berbagai indikator teknis untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Saham: Menggabungkan Analisa Fundamental dan Teknikal

Berbeda dengan forex, pasar saham memanfaatkan analisa fundamental secara luas, terutama untuk investasi jangka panjang.

Analisa fundamental dalam saham melibatkan evaluasi terhadap kesehatan keuangan perusahaan, termasuk laba, pendapatan, arus kas, dan prospek industri.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saham yang memiliki potensi pertumbuhan dan kestabilan harga jangka panjang.

Sementara itu, analisa teknikal juga digunakan dalam trading saham, terutama untuk strategi jangka pendek.

Analisa ini membantu trader mengenali pola harga dan tren pasar untuk mengambil keputusan trading yang lebih tepat waktu.

Analisa Fundamental dalam Konteks Saham

Dalam investasi saham jangka panjang, analisa fundamental digunakan untuk memastikan bahwa saham yang dibeli memiliki prospek pertumbuhan yang baik.

Ini berarti memilih saham yang tidak hanya stabil tetapi juga memiliki potensi untuk meningkat nilainya.

Analisa Teknikal untuk Trading Jangka Pendek

Baik di forex maupun saham, analisa teknikal menjadi kunci untuk trading jangka pendek.

Metode ini memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek dengan memanfaatkan pola dan tren yang diidentifikasi melalui grafik harga.

8. Transaksi Dua Arah

Forex: Fleksibilitas Transaksi Dua Arah

Di pasar forex, konsep transaksi dua arah merupakan bagian inti dari aktivitas trading. Trader forex memiliki kemampuan untuk membeli (long) dan menjual (short) mata uang secara bersamaan dan dapat melakukan pembelian kembali sesuai kebutuhan.

Transaksi dua arah ini memberikan trader forex fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan harga dan melindungi posisi mereka dari fluktuasi pasar yang tak terduga.

Saham: Batasan dalam Transaksi

Berbeda dengan forex, di pasar saham, trader biasanya hanya dapat melakukan satu siklus transaksi dalam satu waktu – membeli saham dan kemudian menjualnya.

Namun, ada strategi seperti short selling, di mana investor menjual saham yang dipinjam dengan harapan membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.

Praktek ini biasanya dilakukan oleh investor yang dianggap ‘spesial’ oleh broker, dengan biaya tertentu.

Tabel Transaksi Forex dan Saham:

  • Saham: Dimulai dengan pembelian, diakhiri dengan penjualan.
  • Forex: Bisa dimulai dengan jual atau beli, diakhiri dengan transaksi yang berlawanan.

Contoh Praktik Forex dan Saham:

Dalam forex, trader bisa memulai dengan menjual mata uang dan kemudian membelinya kembali.

Sementara di saham, transaksi umumnya dimulai dengan membeli saham dan kemudian menjualnya untuk meraih keuntungan dari selisih harga.

Tujuan Transaksi Dua Arah:

Transaksi dua arah, baik di forex maupun saham, bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap fluktuasi harga yang tidak menguntungkan.

Di forex, ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar, sedangkan di saham, opsi ini lebih terbatas dan biasanya terkait dengan praktik short selling.

9. Bertujuan Untuk Investasi

Forex: Lebih Cocok untuk Tujuan Trading

Forex dikenal lebih cocok untuk tujuan trading daripada tujuan investasi jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh sifat pasar forex yang cenderung memiliki volatilitas tinggi dan perubahan nilai tukar mata uang yang cepat dalam jangka waktu singkat.

Nilai tukar mata uang cenderung naik turun dalam jangka panjang tanpa memiliki tren konsisten.

Saham: Cocok untuk Investasi Jangka Panjang

Sementara saham tidak hanya dapat digunakan untuk tujuan trading, namun juga merupakan pilihan yang dapat diandalkan untuk tujuan investasi jangka panjang.

Saham berkualitas, seperti saham blue chip, sering menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam jangka waktu yang panjang.

Nilai saham yang berkualitas dapat mengalami peningkatan yang stabil seiring berjalannya waktu.

Contoh Grafik Nilai Tukar Mata Uang vs. Harga Saham:

  • Grafik nilai tukar spot Euro/Dollar menunjukkan fluktuasi yang signifikan.
  • Grafik harga saham Google Inc. menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam jangka waktu yang panjang.

Pertimbangan Pilihan Trading:

Ketika harus memutuskan apakah Anda ingin trading forex atau saham, pilihan ini akan sangat tergantung pada gaya trading Anda dan tujuan keuangan Anda.

Jika Anda tertarik pada aset keuangan yang bergerak cepat dan siap menghadapi risiko dalam jangka pendek, maka forex dapat memberikan peluang trading yang luas.

Namun, jika Anda menginginkan investasi jangka panjang yang stabil, maka saham merupakan pilihan yang lebih cocok.

Kesimpulan: Forex lebih cocok untuk tujuan trading, sementara saham cocok untuk investasi jangka panjang yang dapat memberikan pertumbuhan yang stabil seiring berjalannya waktu.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar